5. Apology

1.8K 131 52
                                    

Kau selalu menungguku
Di tempat yang sama
Tapi aku pergi

Jangan percaya padaku seperti orang bodoh
Aku berkata aku akan menjagamu selamanya
Tapi semua itu sebuah kebohongan

Kamu selalu tahu itu
Aku orang yang egois
Aku kira aku merasa terbebani
Denganmu ketika kamu hanya meminta sedikit perhatian
Seperti semua orang melakukannya
Hingga momen terakhir
Kita hanya memikirkan aku

Maaf maaf
Maafkan aku, aku tidak bisa menjagamu
Aku harap kamu baik-baik saja
Maaf maaf aku harap kamu melupakanku juga
Walaupun itu menyakitkan

Janji yang kita buat untuk bersama selamanya, tak ada lagi
Maafkan aku tak bisa menjaganya
Maafkan aku tak bisa menjagamu

Aku harap itu seperti air mata dan bunga sakura yang jatuh
Akan ada tunas baru tumbuh dari mereka
Aku kira kenangan kita singkat dan indah
Hanya seperti matahari terbenam dan aku harap
Semua hal mampu mendorong punggung kecilmu dengan alam yang bagus
Walaupun kau masih belum bisa melepas kakimu dari tanah - iKON : Apology [Indonesian translate]

--OoO--

NB : Aku as yourself (readers)

Mulai hari itu. Aku selalu menunggunya untuk kembali, harapanku selalu sama. Hanya ingin bertemu kembali dengannya, seorang lelaki yang mengecewakanku tapi aku tak mampu menghilangkan namanya dari dalam hatiku.

Menunggu ditempat yang sama. Aku harap keajaiban berpihak padaku! Sejahat-jahatnya dia tapi aku selalu mencintainya.

Lelaki itu tak lain adalah Aliando Syarief, kekasih yang meninggalkanku beberapa bulan yang lalu. Entah apa alasannya untuk pergi aku tak terlalu tahu.

Saat ini aku hanya mampu duduk dan berdiam diri disebuah danau yang dulu selalu menjadi saksi kebahagiaan kita bahkan menjadi saksi saat Ali meninggalkanku.

"Aku kangen kamu, Li," ucapku lirih memandang danau dengan air yang tenang.

Aku melempar-lemparkan bebatuan kecil ke arah danau hingga menimbulkan percikan air kecil.

Tatapan mataku seolah kosong.

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang melingkar dileherku, aku pun memperhatikan tangan itu dan mencium aroma tubuh seseorang itu dalam-dalam. Seketika air mataku luruh. Apa ini jawaban dari semuanya? Harapanku benar-benar terwujud? Aku tak sedang bermimpi kan? Ya Tuhan! Jika ini memang benar jangan pernah mengembalikanku pada alam mimpi.

Pelan-pelan kutolehkan kepalaku ke belakang, benar, ini dia! Rasa rindu yang menyeruak dihatiku benar-benar tak terasa saat mata hitam legamnya yang tajam bertatapan dengan mata senduku.

"Maafin aku," kata Ali berbisik.

"A--Ali." Hanya kata itu yang terucap dari bibirku. Ali memberikan seulas senyum sambil menganggukkan kepalanya.

Dia berjalan memutari kursi yang kududuki lalu berjongkok didepanku. Air mataku tak lagi bisa dibendung.

"Maafin aku. Aku egois, aku selalu merasa terbebani kalo kamu minta perhatian lebih, aku ingkari janji aku sendiri buat selalu jagain kamu. Aku minta maaf." Kini tatapan mata Ali juga sendu seolah menyesali perbuatannya.

Aku merasa tak kuat dengan semua ini. Meskipun kakiku terasa lemah untuk sekedar berdiri tapi aku sangat ingin pergi dari sini. Bukannya aku marah dan tak mau memaafkannya tapi aku hanya ingin mengujinya. Dia benar-benar sudah berubah atau masih tetap menjadi Ali yang dulu sering menyakitiku lewat kata-katanya.

Kulangkah-kan kakiku untuk menjauh darinya, didalam lubuk hariku sebenarnya tak rela untuk menjauh tapi logaika ini terasa memaksaku menjahuinya.

"[Your Name]," teriak Ali yang sukses membuat langkahku terhenti.

Kudengar langkah kaki yang makin lama makin mendekat denganku hingga akhirnya sebuah tangan berhasil memeluk pinggangku. Back hug! Rasa nyaman dari pelukannya selalu kurindukan. Ali semakin mempererat tangannya yang melingkar di perutku. Meminimalisir jarak diantara kita.

"Mianhae," ucapnya kembali meminta maaf dalam bahasa Korea.

Angin yang berhembus cukup kencang membuat rambutku berterbangan dan beberapa helainya menempel diwajahku karena air mata yang masih setia mengalir dengan bebasnya ini.

Air mata sialan! Kenapa disaat seperti ini aku terlihat lemah?

"Aku bener-bener minta maaf, kamu mau kan balik sama aku dan menjalin kisah cinta kita mulai dari awal lagi?" Ali berkata seperti itu saat dia sudah membalikkan badanku untuk menghadapnya.

Ku tatap dalam-dalam matanya. Tak ada kebohongan disana, aku hanya menemui sebuah ketulusan dari sorot matanya. Jika begini, mampukah aku melukai hatinya bahkan mungkin hatiku sendiri? Jawabannya tidak! Cukup, pertahananku sudah runtuh saat ini juga.

Kutarik lehernya dan segera kupeluk badan tegapnya erat. Kurasa dia juga memelukku erat seolah tak mau kehilangan untuk yang kedua kalinya.

"Aku mau, Li," ucapku saat pelukan kami merenggang dengan tangan Ali yang masih melingkar indah dipinggangku dan tanganku yang berpindah menempel pada dadanya yang bidang.

Kulihat dia tersenyum manis. "Tapi kamu harus janji, gak ngulangin kesalahan itu." Dia mengangguk patuh.

"Nggak akan princess!" balasnya lalu Ali menunduk hingga dahi kita bersentuhan. Tangannya beralih ke tengkukku dan menekannya hingga aku merasakan sesuatu yang aneh menempel pada bibirku. Bibir Ali?! First kiss-ku hilang sudah. Kurasakan dia menciumnya lembut, aku yang memang tak tahu apa-apa hanya bisa diam merasakan ciumannya.

Ali melepaskan tautan bibirnya dari bibirku. Kami sama-sama menghirup udara sebanyak mungkin. Nafasnya yang terengah seolah menampar kulit wajahku.

"Aku mencintaimu, sayang. Tetaplah bersamaku!"

"Aku juga selalu mencintaimu," jawabku membalas ucapannya.

"Lupakan masa lalu dan kita berjalan kedepan!"

Kami kembali berpelukan. Danau yang terlihat sepi ini memang selalu menjadi saksi perjalanan kisah cintaku bersama Ali. Inikah takdir tuhan yang sesungguhnya.

Semoga kisah kalian tak ada apology yang dramatis seperti Aku dan Ali. Nikmatilah cinta yang kalian miliki.

***

Entahlah chapt ini apa? Kalo gak dipost sayang juga udah ngetik wkakakk

Oh iya kalo ada yang mau kasih saran cuss comment ae

Lagu sama isinya rada ga nyambung ehehee nikmatin isinya ae yaaaa😉

Votmment jangan lupa!!

~7 Juni 2016~

Aliando ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang