27. Diam-Diam Cinta [Req]

602 41 54
                                    

Setelah hiatus yang berfaedah....
I'M BACK GUYSSS! ABIS NGADEPIN UNBK YANG BARU KELAR KEMAREN AKU AKAN KEMBALI AKTIF MENULIS HEHE. INI YANG PERTAMA😂
Tinggalin vomen ya, ini 1.592 words loh :v jarang gue nulis imagine sepanjang ini.

***

Dengan sedikit kecerobohan gue yang tadi malah main snooze-snooze-an sama alarm akhirnya berdampak dengan keribetan gue sendiri saat di jalan menuju sekolah baru.

Gue gak mau hari pertama MOS udah telat dan kena hukuman. Gue gak mau ninggalin kesan buruk sedikitpun di diri gue hehe.

Dengan berlari sekuat tenaga gue berhasil masuk ke halaman sekolah saat Pak Satpam udah mau nutup gerbangnya. Alhamdulillah, selamat.

"Dek, lo kok pake sepatu warna biru gitu sih?" tanya salah satu senior ke cowok yang barisannya ada di sebelah kanan gue.

Gue menunduk ikutan lihat sepatunya. Yah, gila aja nih bocah. Cari mati apa? Masih masa-masa MOS udah pake sepatu berwarna.

ANAK MANA SIH YANG PAKE SEPATU BIRU PAS LAGI MOS NYETTT!

... kalo bukan anak gak jelas kaya yang di samping kanan gue ini.

"Eee... eeeeee itu Kak-" jawabnya tergagap.

"Gak bisa jawab lo?"

"Maaf Kak, gue tadi asal ngambil aja soalnya." Cowok itu ahkirnya menjawab dengan satu tarikan napas.

"Basi alesan lo!" senior dengan paras cantik yang kelihatan ngeselin itu berlalu tanpa ada niat buat hukum cowok yang tadi di tegurnya.

.
.
.

Abis dari lapangan terus ke aula dan balik lagi ke lapangan. Sekarang gue ada di jajaran siswa baru yang lagi di barisin dan sialnya gue kebelet. Ah anjir.

"Kak boleh izin ke kamar mandi gak?" tanya gue pada cewek yang pake almamater OSIS itu.

"Oh boleh kok, Dek."

"Makasih Kak!" Gue langsung jalan keluar dari barisan gitu aja.

Bego ya gue. Dengan kemampuan sok tahunya yang lumayan tinggi langsung pergi gitu aja ke toilet yang bahkan gue gak tahu ada di mana. Gue jadi bingung sendiri nyarinya, lebih bingung daripada nyari pokemon.

"Ini kalo gue ngompol gak lucu banget." Gue noleh ke kanan dan kiri melewati koridor yang sepi.

Mata gue langsung berbinar saat lihat di ujung koridor ada seseorang. Gue berjalan menghampirinya dan nanya di mana letak toilet, pikir gue.

"Kak!" seru gue. Cowok berbadan tegap yang terlihat berisi itu menghentikan langkahnya yang mau berbelok arah ke koridor lain.

"Iya?" balasnya setelah gue udah ada di depannya.

Beberapa saat gue gak berkedip karena melihat wajahnya. Alis tebal, bulumata lentik, pipi chubby, hidung mancung, dan bibir merahnya yang terlihat segar sepertinya belum pernah tersentuh nikotin itu membuatnya makin sempurna.

"Boleh nanya... toilet cewek di mana ya?" ada sedikit rasa canggung saat gue menanyakan itu.

"Lo lurus aja terus belok kiri nanti ketemu toilet kok." Gue cuma balas dengan anggukan gugup. Cowok itu pergi dari hadapan gue dengan buru-buru.

"EH MAKASIH KAK," teriak gue.

***

Setelah beberapa hari masa MOS udah berhasil gue lewatin bareng sama murid baru lainnya. Sekarang kita lagi dikumpulin di lapangan sekolah buat penentuan minat ekskul.

Aliando ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang