13. Friendzone? [Req]

1.2K 73 33
                                    

Jika aku menyatakan kepadanya tentang perasaanku, segalanya bisa jadi canggung diantara kami. Aku akan kehilangan dia sebagai teman. - Entertainer 2016 (Kdrama)

●●❤●●

NB : Aku as yourself (readers)

Dua tahun aku dan Ali menjadi teman dekat membuat sebuah perasaan aneh mulai tumbuh seiring berjalannya waktu.

Rasa yang setahun belakangan ini aku pendam dan aku sembunyikan dari seorang Aliando Syarief. Aku menyukainya! Tapi rasa itu semakin besar hingga aku sadar bahwa rasa ini bernama cinta.

Aku melihat pemandangan yang tak asing lagi saat ini. Ali dan kakak perempuanku yang sedang tertawa saat bermain PS bersama. Mataku sudah terbiasa melihat hal-hal seperti ini.

"Anjir curang lo, kak," kata Ali lalu bangkit dari duduknya dan menghampiriku.

"Eh, lagi dong, Li. Elah nanggung nih," seru kakakku.

Dia ikut melangkah ke arahku dan Ali. Duduk di samping Ali, jadi posisinya Ali duduk ditengah, diapit aku dan kakakku.

"Udah males gue kak. Main sendiri aja sana."

Rose. Itu nama kakakku. Kita hanya beda satu tahun. Dia sedikit tomboy tapi tetap cantik, bahkan banyak juga yang suka dengannya tapi entah sampai saat ini dia tetap menyandang status jomblonya.

Kakakku itu memang seperti bunga mawar! Tajam dan berduri karena ucapannya yang seenaknya terkadang bisa melukai hati seseorang, tetapi indah jika dipandang dari penampilannya meskipun terkesan tomboy tapi tetap manis.

Tenang kakakku gak kaya kak Rose yang di Upin-Ipin kok.

Dia kaya Rose anggota blackpink; girlband baru asuhannya YGEntertainment. Kagak deh, kebagusan-_-

Bayangin sendiri ae dah.

Lah kenapa jadi ngomongin kak Rose. Balik ke topik aja, lupakan yang tadi.

"Kak?" panggilku saat lihat kak Rose gak berkedip liahatin tubuh Ali yang beranjak pergi ke toilet.

"Eh? Iya," jawabnya kikuk.

"Kakak kenapa sih, kok aneh." Aku mulai memakan camilanku lagi dengan santai.

"Kayanya kakak suka deh sama Ali," gumam kak Rose yang membuatku menghentikan aktivitas tanganku yang akan memasukan snack ke dalam mulut.

Cengo yang tidak disengaja.
Kalo disengaja namanya mangap bego.

"Oh." Aku cuma bisa menanggapi itu saja.

Suasana hening menyelimuti kami berdua yang asyik dengan pikiran masing-masing.

Hatiku rasanya tergores luka mendalam. Kakakku sendiri suka sama orang yang aku cintai, sepertinya ini akan rumit.

Sejak saat itu aku berkomitment untuk menyimpan rasa cinta itu rapat-rapat, aku mengalah pada kak Rose. Lebih baik aku yang terluka daripada dia! Aku begitu menyayangi kakakku, jadi tak masalah jika aku berkorban untuk kebahagiaannya.

***

Setelah kejadian itu aku melihat kak Rose dan Ali semakin dekat. Hubungan pertemananku bersama Ali juga masih baik-baik saja, semua berjalan sewajarnya. Aku memang benar-benar berhasil menyembunyikan rasa cinta ini.

"Li, kakak gue mau ketemu lo tuh, udah ditunggu di taman belakang," ucapku saat baru keluar dari kamar, selesai mengganti baju seragamku dengan baju santai rumahan.

"Ngapain dia?" tanyanya heran.

"Nggak tau deh," jawabku acuh.

Sebenarnya hati ini rasanya tergores lagi, tapi tak apa. Goresan-goresan kecil hingga menjadi luka yang mendalam sudah puas aku rasakan.

Aliando ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang