***
Suasana hening menyelimuti ruangan kamar Raka. Hawa keberadan sang fajar mulai meninggi. Jam digital pada sebuah meja disamping tempat tidur Raka menunjukkan pukul 06.00, jam itu seperti akan berdentang sebentar lagi mengeluarkan bunyi nyaring yang siap memekakan telinga sekitar
Lubang sirkulasi udara pada atas jendela membuat udara segar bisa memasuki ruangan, pagi hari memang suasana yang terbaik untuk memulai aktivitas. Tetapi sejak itulah petualangan yang menarik akan dimulai.
*piip* *piip* *piip*
Suara keras muncul dari sebuah jam digital di meja. Raka yang sudah terlalu pulas dalam tidur hingga tidak bisa merasakan dentingan itu meraih jiwanya yang terlelap. Disisi tempat tidur tiba-tiba muncul sebuah cahaya indah. Ini cahaya yang sama. Cahaya itu muncul dari sebuah buku yang terletak diatas meja kamarnya menandakan sebuah kehadiran seseorang. beberapa detik kemudian hawa kehadiran sesorang benar benar ada di ruangan itu.
"Pagi Raka"
Silvia menggunakan baju seragam SMA seperti biasa. dengan mata yang sedikit sayu ia melirik Raka yang sedang tertidur. Tak pikir panjang tangan kanannya mencoba meraih tubuh Raka dan menggoyangkannya dengan tujuan agar dia segera bangun dari tidur lelapnya.
Tak butuh waktu lama, seketika reflek tubuh raka merespon seperti ada sentuhan yang menyentuh tangannya
Aku merasakan bahwa seperti sesorang sedang memegang lenganku. bukannya aku tinggal disini sendiri. Apa yang sedang aku pikirkan. Saatnya membuka mata dan menjalani hariku!
"Pagi Sil... Ehh , terlalu dekattt "
Silvia mencoba mendekatkan wajahnya dengan wajah Raka. Ia seakan penasaran dengan wajah tidurnya Raka. Jarak wajah mereka mungkin sekitar 30 cm. Hal ini membuat Raka sedikit kaget
"Ngomong2 apa yang kamu lakukan oii.."
"Maaf maaf... aku ngga tau lagi caranya membangunkamu.., sudah kubangunin dari tadi tapi kamu nggak juga bangun""Hehehe.."
Sial, senyum manisnya sungguh indah. bagaimana bisa aku dibangunkan oleh seorang malaikat seperti dia. Ini bukan mimpi kann?!!!
"Jangan malah ketawa haduhh "
Raka tiba-tiba memalingkan wajahnya dengan wajah sedikit merah merona akibat malu
Silvia langsung menyingkirkan wajahnya, aku yang setengah sadar langsung mengumpulkan kesadaranku untuk bangkit dari tempat tidur empuk ini.
"Ngomong2 kenapa kamu bisa muncul padahal aku belum memanggilmu ?"
"Ya ampun Raka, kamu ini sudah hampir kaya orang tua aja , bukannya kamu kemarin yang menyuruhku untuk membangunkanmu agar ngga telat yah ?"Benarkah? Apa aku lupa bahwa aku yang meminta ia membangunkanku?.
Yaampun aku memang payah duh. Meminta bantuan orang lain apalagi gadis ini untuk membangunkanku . memangnya aku masih anak kecil apa?
"Ngomong2 soal telat , sekarang jam berapa sil?"
Si gadis dengan rambut hitam mulus ini menunjuk kearah jam digital yang ada pada meja Raka, dan melihatnya dengan wajah teliti
"Kalau menurut jammu disitu sekarang jam setengah 7"
"Apaaa... Mampus aku telat nih , kenapa nggak dari tadi banguninnya silll "
Raka dengan cepat langsung bangkit dan melompat dari tempat tidur. Tak ingin telat masuk sekolah ia memutuskan untuk bergegas.
Namun seingatku aku tidak pernah menyeting alarm jam segini, harusnya ia berbunyi pukul 05.00 apa aku lupa atau salah setting ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Sakti
FantasyLaksana kabut tebal meredam secercah cahaya menembus cakrawala, ketetapan hati dan pikiran Raka-Seorang siswa kelas 2 suatu SMA-tidak akan bisa tenang. Setelah menjalani hidup dengan normal, suatu insiden menyebabkan kedua orang tuanya meninggal. Se...