Bagian 1 : Buku Usang

679 223 0
                                    

INTRODUCTION

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

INTRODUCTION

Pekenalkan namaku Raka Adrian, 17 Tahun, seorang siswa kelas dua di Sekolah Menengah Atas Satu Kota Saratama. Aku merupakan anak laki laki dari sebuah keluarga yang normal dan kehidupanku berjalan seperti biasa hingga suatu saat kedua Orang tuaku meninggal karena Insiden yang terjadi di masa lalu... namun aku tidak bisa mengingatnya.. beberapa hal tentang keluargaku pun terasa samar samar... entah mengapa.... Saat memikirkannya kepalaku menjadi sedikit pusing

...

*Raka...*

Terkadang aku mendengar sesuatu yang indah... ini pasti bukan mimpi

Sesuatu yang mencoba meraih pikiranku yang sedang kacau, terus mendekat... mendekat..

Akan tetapi diakhir suara indah itu aku merasakan seperti suara itu perlahan mengecil dan menghilang

*Raka..*

Suara itu terdengar terngiang-ngiang di kepalaku, suara halus ini... suara gadis ini...

Berjalannya waktu memori mengenai keluargaku semakin samar-samar...

***

Suara burung merpati melintang terbang di langit biru ini dan melintas melewati jalan raya yang cukup sepi. Pada siang ini aku dimintai untuk pergi ke rumah kakekku, terik panas matahari hampir membuatku patah semangat untuk kesana. Bayangkan saja suhu yang mencapai 35 derajat celcius itu rasanya seperti menyengat kulitku, Karena hari ini minggu kupikir hari ini aku tidak ada kegiatan jadi aku memutuskan pergi kerumah kakekku.

" Whaa.. Panas banget"

Sambil mengayuh sepedah angin yang berwarna hitam, warnanya mengkilat disekujur badannya dan tertulis tulisan tebal yang menandakan merek dari sepedah itu... aku terus mengayuh pedal itu... 

Melewati berbagai tekstur aspal yang ada dan terkadang sedikit bergeronjal namun kaki Raka seakan terus mengayuhnya

" Walaupun panas gini kenapa masih banyak aja orang yang keluar rumah ya , heran aku"

"Ngomong2 kakek nyuruh aku ngapain ya.."

Setelah perjalanan hampir 15 menit dengan sepedah aku turun dan memarkir sepedahku pada halaman rumah kakek. Memang tidak terlalu besar halamannya namun itu cukup untuk memarkir 1 buah mobil SUV didalamnya. Rumah kakek juga berdesain gaya lama yaitu banyak terdiri dari kayu sebagai struktur bangunannya ketimbang memakai beton dan baja yang menjadi seakan primadona pada konstruksi jaman sekarang

"Kakek... Ini cucumu datang"
"Oh iya dek raka kamu kesini dulu"

Aku bisa melihat kakekku yang berjalan perlahan menggunakan tongkat di tangan kanannya sebagai alat bantunya berjalan.

"Ada apa siang siang begini kek?"

"Ini kakek mau minta tolong kamu bersihkan gudang yang ada dibelakang ya, kakek rasa kamu bisa melakukannya"

Buku SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang