Tak satupun terjadi setelahnya. yang ada hanya kedua orang yang mematung murung dan seorang gadis yang berbicara. Suasana hening menyelimuti lorong sekolah SMA 2, senja ini menjadi saksi pertemuan antara keduanya.
Gadis yang berdiri di depan Raka tidak lain adalah gadis yang ia cari yaitu Risa. Postur dan wajah yang sekarang berubah seperti seorang putri dari kayangan, bahkan perawakan tubuh dan wajahnya mungkin susah dikenali oleh Raka. Raka hanya terdiam melihat perubahan Risa karena saking terkejutnya.
"Apakah kamu mengingatku..?"
"Siapa kamu?"Suara dingin yang muncul dari bibir kecil itu seperti orang yang baru saja ia temui
"Apa..."
Tunggu...
Tatapan kosong itu... Itu bukan seperti Risa. Risa yang aku kenal dia selalu tersenyum dan... tidak seperti itu. Bagaimana sifat dan wujudnya berubah sungguh drastis? Apa ia benar benar Risa?Sebuah keraguan melanda hati lelaki ini
Tidak salah lagi gantungan kunci itu sama denganku, tetapi mengapa dia tidak mengingatku. Apa dia lupa?
"Apa kamu ada keperluan denganku?"
"Yang benar saja... , kamu Risa bukan ?"
Suara serak yang raka keluarkan seperti sedikit tertahan di tenggorokannya
"Iya namaku Risa "
"Mengapa kamu melupakannya ris?!!.."
"Kita sudah bertemu sekarang bukan?!"
"Setelah sekian lama kita tak bertemu, hal ini yang paling kutunggu"
"Aku meninggalkan nomor telephoneku pada bukumu. apa kamu melupakannya?"
"Bukankah kita dulu sering belajar bersama..., menghabiskan waktu bersama..."
Raka mengucapkan banyak kata yang meluap beserta emosi yang tertahan di pikirannya. mulutnya sedikit bergetar akan hal itu. tak terasa ada sesuatu yang mengalir di pipinya
"Mengapa kamu MELUPAKANNYAAA!!?"
"Risa..."
"Mengapa katamu??"
Gadis itu melihat lelaki ini dengan sedikit wajah kebingungan. seakan tak mengerti apa yang lelaki ini katakan. ia kemudian berbalik badan dan mengatakan sesuatu.
"Aku tidak tahu kamu siapa dan ada kepentingan apa tapi setidaknya lebih baik kamu pergi dari sini"
Risa lalu berlari meninggalkan Raka dan Silvia yang terdiam. Perlahan langkah Risa semakin lama semakin menghilang tertutup oleh bayangan hitam dari sudut lorong. Setelah itu mereka juga akhirnya memutuskan untuk kembali dikarenakan hari sudah mulai malam
***
Sesampainya di rumah wajah Raka semenjak bertemu dengan gadis itu menjadi termenung seperti ada kekecewaan didalam dada. Tidak pikir panjang Silvia pun mengajaknya berbicara karena khawatir dengan keadaanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Sakti
خيال (فانتازيا)Laksana kabut tebal meredam secercah cahaya menembus cakrawala, ketetapan hati dan pikiran Raka-Seorang siswa kelas 2 suatu SMA-tidak akan bisa tenang. Setelah menjalani hidup dengan normal, suatu insiden menyebabkan kedua orang tuanya meninggal. Se...