*Swoosh*
Sore itu di taman hanya ada dua orang remaja yang sedang duduk berdekatan di sebuah bangku taman yang terbuat dari besi. Mereka terlihat sedang serius membicarakan sesuatu. Angin sepoi-sepoi yang menghembus kencang seakan memberikan sebuah jawaban dari masalah yang sedang dipikirkan oleh Raka.
Keadaan sunyi itu tak bertahan lama hingga Silvia mencoba mengatakan sesuatu kepada orang yang ada disampingnya
"Raka aku memikirkan sesuatu..."
Wajah gadis itu menjadi serius dengan tatapan mata coklatnya menjadi tajam. bibir pinknya seakan merangkai suatu kata-kata.
"Apa itu silvia?"
"Mungkinkah... gantungan kunci itu sebuah tanda"Sebuah tanda? Apa yang sebenarnya ia pikirkan
Raka mengangkat gantungan kunci itu kembali untuk menelitinya
"Haa apa yang aneh dari gantungan kunci ini sil?"
"Lihatlah dari bentuknya saja unik, sepertinya gantungan kunci ini mempunyai pasangan , seperti apabila disatukan akan membentuk sebuah tanda"Dengan serius mata Raka terus menelusuri setiap ujung bentuk dari gantungan kunci itu. Seakan perkataan dari gadis itu adalah sebuah pertanda bahwa gantungan yang ia terima ialah sesuatu yang dapat mempertemukan mereka kembali
"Aku yakin Raka, dengan gantungan kunci itu kamu bisa menemukan Risa"
"Bisa begitu kah? , hmmm tapi aku ragu kalau bisa menemukannya dengan cepat..."
"Tidak apa apa , setidaknya kita bisa mencoba "Wajah silvia menjadi semangat dengan tangannya dikepalkan seakan ia memilki energi untuk melakukan sesuatu
"Baiklah sil, makasih ya atas sarannya, sepertinya aku capek banget hari ini"
Raut muka dari Raka tidak bisa disembunyikan. Ia sungguh capek menghadapi pelajaran yang lumayan berat dan juga pikiran mengenai hal itu membuat energi Raka seakan terkuras. melihat hal itu Silvia berdiri dan mencoba mengajak Raka untuk kembali
"Mari kita balik yuk Raka"
"Baiklah"Tidak terpikirkan olehku bahwa gantungan kunci itu adalah sebuah tanda. Hari ini terasa berat sekali. Inginku cepat istirahat.
Apakah Risa baik-baik saja ya disana
Sesampainya di rumah aku langsung melepas sepatu dan meletakkannya pada rak biasanya lalu melepas kaos kaki dan mencoba melangkah kearah kamarku. Aku menjatuhkan badanku diatas kasur itu dan berbaring diatas. Aku menoleh kearah samping aku lihat Silvia melangkah dan berakhir dengan duduk di kursi belajarku yang ada didepan meja belajar.
Pemandangan ini belum pernah ia rasakan sebelumnya. membiarkan seorang gadis melihatmu akan segera tidur tidak pernah dirasakan oleh Raka sebelumnya. Perlahan namun pasti penglihatan akan gadis berbusana Seragam itu mulai kabur. Ia bisa melihat sedikit kaki mulusnya dan perlahan menghilang.
***
Raka tertidur beberapa jam dan Silvia masih berada dalam bentuk gadis cantiknya. Menata buku yang berserakan di meja Raka dan duduk di kursi sambil menatap wajah Raka. Tak terasa Beberapa saat Raka terbangun dari tidurnya...
Apa aku tertidur? Bagaimana bisa silvia masih ada disini?
Melihat Raka yang mulai membuka matanya. Silvia pun mencoba untuk mengatakan sepatah kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Sakti
FantasíaLaksana kabut tebal meredam secercah cahaya menembus cakrawala, ketetapan hati dan pikiran Raka-Seorang siswa kelas 2 suatu SMA-tidak akan bisa tenang. Setelah menjalani hidup dengan normal, suatu insiden menyebabkan kedua orang tuanya meninggal. Se...