Pertemuan, demi pertemuan.
Menciptakan percakapan, demi percakapan.
Menyelesaikannya dengan perpisahan, demi perpisahan.Pertanyaanku, harus berapa kali lagi kita mengulang pertemuan, percakapan serta perpisahan yang sama?
Telah ratusan, bahkan mungkin ribuan pertemuan, percakapan dan perpisahan tercipta oleh kita.
Kini, kapalku masih terus berjuang mengarungi samudera raya. Masih bertaruh mencoba memandangi serta mencari cahaya lampu mercusuar yang paling terang.
Untuk kami, aku dan kapalku dapat melempar jangkar untuk membiarkan kami selamanya terdampar di dermagamu, nona.
******

KAMU SEDANG MEMBACA
Percakapan Perasaan
PoetrySeduhlah kopimu malam ini. Ambillah buku serta penamu. Sekaranglah waktunya untuk: menuliskan perasaan, merasakan tulisan, membaca serta menikmatinya di setiap malam.