Sebelum kau ada.
Sebelum kita bersua.
Aku hampir koma,
lupa rasanya jatuh cinta.Sendiri dan sepi,
hanya ada aku dan diriku sendiri.
Kami sangat serasi.Kawan berdatangan bagai rintik hujan.
Pergi begitu saja bagai badai angin.
Aku yang sendiri sedu sedan,
seolah tak lagi merasa ingin.Lalu engkau datang,
pencuri.
Mencuri segala pandang
dan perhatian ini.Kau datang bagai hujan
yang didamba tanah kering.
Seolah sang cebol benar-benar mendapatkan bulan yang sangat ia rindukan.
Bersamamu aku lebih bijaksana.
Denganmu, melangkah jadi terasa lebih mudah.Aku mentari sore
dan kamu sang senja.
Kau mendekapku dengan penuh cinta.
Berdua menyerahkan tubuh ini pada malam yang 'kan segera menelan kita.
Berharap esok pagi serta siang 'kan segera berlalu, dan sore kepada malam menjadi lebih panjang dari biasanya.*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Percakapan Perasaan
PoetrySeduhlah kopimu malam ini. Ambillah buku serta penamu. Sekaranglah waktunya untuk: menuliskan perasaan, merasakan tulisan, membaca serta menikmatinya di setiap malam.