Lorong di depan gelap.. Tanpa secerca cahaya..
Jalan berbatu yang tak terlihat oleh mata..
Bulan bintang diam tak mampu menyinari..Ragu demi ragu datang menghampiri..
Perbedaan seakan menjadi dinding pemisah..
Cinta.. cintapun tak mampu menembusnya..
Dinding yang seolah besar karena keraguan..
Keraguan karena perbedaan..Aku.. akupun hanya bisa diam..
Diam menanti sebuah jawaban..
Tak ada guna meyakinkanmu..
keraguan kian membesar di hatimu..Ku ingin tatap matamu..
Lihat hati tanpa prasangka..
Ku ingin kau tahu..
hatiku hanya untukmu saja..Mungkin kau mulai ragu untuk menitih langkah..
Mengarungi dahsyat badai dengan sebuah bahtera..
Namun satu harapku..
Yang terbaik yang ada padamu..*****
Puisi ini ditulis sahabatku, Donny Candra Kurnia.
-20110610-
KAMU SEDANG MEMBACA
Percakapan Perasaan
شِعرSeduhlah kopimu malam ini. Ambillah buku serta penamu. Sekaranglah waktunya untuk: menuliskan perasaan, merasakan tulisan, membaca serta menikmatinya di setiap malam.