Chapter 9

4.8K 517 25
                                    

Genap sudah sekarang satu tahun (Namakamu) menjadi siswi SMA. Ujian kenaikan kelas juga telah usai. Dan yang menyedihkan lagi, (Namakamu) bakalan pisah sama abang tersayang.

Hari ini acara wisuda kelas XII, (Namakamu) mendatangi acara tersebut, tak lupa juga dengan Ayah dan Bunda.

"Bang kita bakalan pisah." Lirih (Namakamu) saat keduanya duduk di salah satu kursi.

Bang Zayn tersenyum, mengelus kepala (Namakamu) yang menyender di lengannya, "Kan kita masih bisa chat, video call, telfon, atau apapun".

"Tapi itu beda bang." Rengek (Namakamu). Itulah sifat (Namakamu) sebenarnya, manja. Manja kalo ada maunya gitu.

"Kalo lo kangen sama gue, lo tinggal panggil aja nama gue tiga kali." Ucap bang Zayn disertai kekehan.

"Dasar jen botol emang." Ucap (Namakamu) sambil mengerucutkan bibirnya.

Tak perduli dengan tatapan orang-orang sekarang.

"Yaudah ngumpul-ngumpul sama temen lo sana." Ucap Bang Zayn.

(Namakamu) menjauhkan kepalanya dari lengan bang Zayn, "Dih ngusir, dasar emang jen botol".

(Namakamu) pergi dengan membenarkan tas selempang hitamnya.

Gue bakalan kangen berantem sama lo, batin bang Zayn.

"Bang?" Ucap seseorang mengagetkan bang Zayn.

"Apalagi (Nam..)? Tadi ngambek." Ucap bang Zayn.

(Namakamu) nyengir tak berdosa, "Foto dulu, hehe."

"Kebiasaan deh." Keluh bang Zayn.

"Fia!!" teriak (Namakamu).

Bang Zayn mengelus kupingnya, "Buset toa masjid." Lirih bang Zayn.

Fia menghampiri (Namakamu), Fia juga salah satu teman (Namakamu) namun tidak terlalu dekat, "Buset ini bukan hutan mba, sans ae. Ngape lau panggil gue?".

"Fotoin gue ama abang gue, hehe." Lagi-lagi cengiran (Namakamu) keluar.

"Tai lo, bayar ya."

(Namakamu) mengeluarkan ponselnya, "Nih buruan, gaada bayar-bayar".

Gadis ber-kebaya merah maroon itu memposisikan dirinya bersebelahan dengan abangnya. Memasang senyum manis di bibirnya. Abangnya yang ber-jas memperlihatkan senyum cool-nya.

'Ckrek'

"Makasih Fia." Ucap (Namakamu).

Fia hanya berdehem lalu meninggalkan (Namakamu).

"Bye." Ucap (Namakamu) meninggalkan bang Zayn.

-oo-

Hari telah berganti. Hari ini pertama kali masuk sebagai murid di kelas XI. Tidak terlalu menyenangkan karena masih teringat kepergian bang Zayn tiga hari yang lalu. Ia memutuskan untuk kuliah di Bandung.

(Namkamu) sedang berada di depan mading bersama kerumunan orang. Ia terus mencari namanya.

"Nah! Gue di kelas-- XI MIA-1." Matanya terus menyusuri deretan nama di mading, "Gue sama Dianty, Iqbaal, Rafto, Khalda, Ari-- lah itu doang?".

'Drrt Drrt'

(Namakamu) yang merasa ponselnya bergetar, segera keluar dari kerumunan itu.

Rupanya sebuah pesan telah menghiasi layar ponsel (Namakamu).

(Namakamu) bergegas ke kantin, sesuai tempat yang dikirim si pengirim.

Ngapain juga Iqbaal nyuruh ke kantin, batin (Namakamu).

Between Us [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang