Chapter 6

5.7K 538 6
                                    

Happy reading!

%%%

"(Nam..) nanti lo minta jemput gue ga?" Tanya Bang Zayn saat berjalan beriringan di koridor sekolah.

"Iya lah, lo kira gue mau jalan kaki." Kesal (Namakamu).

"Yaa siapa tau lo mau. Itung-itung lo kurus, biar ga gendut." Ucap bang Zayn meledek disusul bang Zayn lari, ia tahu pasti (Namakamu) akan menjambaknya.

"Awas lo abang kek kambing." Gerutu (Namakamu) lalu melangkah cepat memasuki kelasnya.

(Namakamu) telah duduk dibangkunya. Antara Iqbaal dan (Namakamu) menjadi canggung. Mungkin.

"Ekhem yang di taman." Ucap Rafto menyundir, namun mengalihkan pandangan.

(Re: jadi semuanya tuh hadap kedepan gitu)

"Ekhem yang dinyanyiin." Sindir Ari kali ini.

"Ekhem berduan." Ucap Maura seolah olah membolak-balikan buku yang ia baca.

"Ekhem salting." Sindir Dianty.

(Namakamu) menoleh tajam ke Dianty.

Iqbaal hanya tersenyum. (Namakamu) yang mengetahui Iqbaal malah tersenyum saat diledek teman-temannya memperlihatkan tatapan seolah-olah berkata 'ada apa?'.

Iqbaal kok malah senyum sih. Gila, batin (Namakamu).

Skip.

Mereka --(Namakamu), Dianty, Maura, Khalda, Arin, Namira-- sedang berada di kantin. Ya, sekarang waktunya istirahat. Kali ini mereka hanya ber-enam tidak dengan para cogans. Katanya sih para cogans lagi ada kumpulan futsal gitu. Bodo amat lahya.

"Oh ya, tadi udah denger belom, kalo si mamat nanti malem bakalan adain birthday party." Jelas Dianty disela-sela makan batagornya itu.

"Dia juga ngundang satu angkatan kita." Lanjut Dianty.

Teman-temannya mengangguk sambil sibuk dengan aksi makannya itu. Terkecuali (Namakamu).

"Engga." Ucap (Namakamu) menggeleng sambil memakan roti bakar yang ia pesan tadi.

"Tunggu. Mamat?" Ucap (Namakamu) lalu menghentikan makannya.

"Bukannya, anak kelas sebelah, yang kutu buku tingkat dewa itu ya. Terus yang katanya Khalda, Arin mau gebet Mamat itu?" Ucap (Namakamu) bingung.

"Mmffh buahahaha, bener (Nam..) bener." Ucap Khalda lalu tertawa mendengar ucapan (Namakamu).

"Eh enak aja lo, engga ya." Protes Arin.

"Tapi dia tajir parah gila." Ucap Maura heboh.

Namira hanya diam sibuk memakan mie ayamnya.

"Nanti lo (Nam..) biar gue jemput aja. Kan lo belum tau rumahnya." Ujar Dianty yang telah selesai makan.

"Oke." Ucap (Namakamu) sambil mengacungkan jempol kanannya.

-oo-

(Namakamu) telah rapi dengan pakaiannya. Kemeja putih dengan motif floral yang dominan dengan warna pink, pashmina abu-abu, jeans yang dilipat sedikit dibagian ujungnya hingga menampakkan mata kakinya, dan sepatu converse putih polos.

Between Us [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang