Chapter 13

5K 497 17
                                    

"Jadi, please maafin gue." ucap Iqbaal sambil menatap mata (Namakamu) yang sama sekali tak ingin melihat wajah Iqbaal.

(Namakamu) benar-benar malas membahas persoalan ini. Ia rasanya ingin berteriak di depan mukanya. Apa maksud dia? Dia yang membuat janji dan dia juga yang mengingkari.

(Namakamu) juga tidak tau kemana Iqbaal tadi meninggalkannya.

"Maafin gue (Nam..)." tak ada balasan dari (Namakamu).

Iqbaal menghela nafasnya, "Gue bener-bener minta maaf. Gue tau gue salah. Gue ninggalin lo. Maafin gue ya?" ucap Iqbaal memelas.

(Namakamu) tersenyum palsu, "Lo gak salah."

"Berarti lo maafin gue?" tanya Iqbaal sumringah.

(Namakamu) memutar bola matanya malas, "Kan gue dah bilang lu gak salah."

"Tapi gua salah." Iqbaal tetap mengeyel.

Emang lu yang salah njir.

"Dah. Gaada yang salah. Puas?" ucap (Namakamu) pasrah.

Iqbaal mengernyitkan dahinya, "Emang kita lagi enaena lo bilang puas?".

(Namakamu) memelototkan matanya, "Apa?" tanya Iqbaal dengan wajah yang menjengkelkan.

"Hm." (Namakamu) hanya berdehem.

"Oh lo mau enaena sama gue?" tanya Uqbaal dengan wajah nakalnya. Njir.

"Si goblok, ya kaga lah." ucap (Namakamu) sewot.

"Yayaya. Eh besok pulang sekolah ikut gua yuk." ajak Iqbaal excited.

(Namakamu) menggeleng, "Engga mau."

Engga mau dikecewain lagi.

"Gue janji, beneran deh, ga boong." ucap Iqbaal memohon.

"Yaudah iya." ucap (Namakamu) pasrah.

Iqbaal berdiri, "Kalo gitu gue pulang dulu ya."

"Ya." ucap (Namakamu) singkat.

Iqbaal menatap malas (Namakamu), "Njir gitu doang. Kaga ada kata kata terakhir gitu."

"Emang lo mau mati?."

"Serah (Nam) serah. Mas cape. Assalamualikumsalam." ucap Iqbaal sambil memakai helmnya lalu melajukan motornya.

"Waalaikumsalam," jawab (Namakamu), "Hati-hati Iqbaal." lanjutnya lirih sambil tersenyum.

•••

"Kita mau kemana, Baal?" tanya (Namakamu) pada Iqbaal.

Kini keduanya tengah berada di mobil. Seperti yang telah Iqbaal janjikan dan Iqbaal menepatinya.

"Mau ke KUA." ucap Iqbaal sambil terus fokus menyetir.

(Namakamu) berdecak malas, "Gua serius, Iqbaal."

"Gua juga serius," ucap Iqbaal singkat. "Yuk turun," ajak Iqbaal.

Kini mobil Iqbaal telah terparkir di salah satu halaman sebuah toko. Toko cupcakes.

"Ke toko cupcakes?" ucap (Namakamu) meyakinkan.

Iqbaal mengagguk, "Lu ga suka?"

"B aja sih." jawab (Namakamu) cuek.

Iqbaal dan (Namakamu) memasuki toko tersebut. (Namakamu) menatap kagum ke seluruh sudut toko ini. Toko yang cukup luas, dinding dominan berwarna ungu, meja dan kursi putih tertata rapi. Ini sangat lucu.

Between Us [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang