Chapter 14

5.2K 516 33
                                    

Happy reading.

***

"Bang, nanti anterin gua ya ke sekolah?" tanya (Namakamu) dengan nada memohon, dan berharap kakaknya itu menyetujuinya.

Kini mereka berdua tengah berada di ruang makan. Hanya berdua. Ayah dan ibunya pergi tadi pagi petang karena untuk membantu saudaranya yang sedang menggelar pernikahan.

"Iye neng, bawel dah." ucap bang Zayn sambil melanjutkan makannya.

(Namakamu) tersenyum. Ia sudah rapi dengan seragam putihnya, seragam hari jum'at.

"Oh ya bang, lu disini berapa hari?" tanya (Namakamu) saat keheningan melanda.

"Palingan juga cuma tiga hari." ucap bang Zayn tanpa menoleh ke arah (Namakamu).

"Sebentar doang, kan masih kangen." ucap (Namakamu) terkesan sedih.

Bang Zayn menoleh, "Gue juga harus kuliah (Nam..)."

Skip.

Bang Zayn telah memberhentikan mobilnya di depan gerbang sekolah (Namakamu). "Nanti kalo minta jemput line aja." pesan bang Zayn lalu mengecup kening adiknya.

"Iya, yaudah gua turun dulu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, belajar yang bener, jangan mikirin Iqbaal mulu." ucap bang Zayn lalu terkekeh.

(Namakamu) memasang wajah kesal, "Kok Iqbaal sih?" pekik (Namakamu) yang masih berdiri di samping pintu mobil.

"Weitss ada apa nih cogan disebut-sebut." ucap Iqbaal tiba-tiba dan berlagak songong sambil menarik keatas krah bajunya. "Assalamualaikum bang, ada di Jakarta nih?" Iqbaal bertos dengan bang Zayn melalui jendela mobil.

"Waalaikumsalam. Apa kabar Baal?" sapa bang Zayn.

"Alhamdulillah bang. Yaudah gua sama (Namakamu) masuk dulu ya. Udah mau masuk nih." ucap Iqbaal sambil melirik sekilas jam tangannya.

Bang Zayn mengacungkan jempolnya, "Jagain adek gua ya?" ucap bang Zayn lalu terkekeh.

(Namakamu) jengkel, "Gua bukan anak kecil oon."

"Yaudah gua masuk dulu Bang, Assalamualikum." pamit Iqbaal sambil menarik tangan (Namakamu) lalu mulai memasuki gerbang sekolah menuju kelas tercinta. Kelas XI MIA-1.

Kelas sudah tampak ramai, bel berbunyi sepuluh menit lagi, "(Nam..) pinjem buku biologi, pr gua kurang dua nih."

Baru saja masuk kelas, sudah dimintai contekan oleh Arin.

"Ambil aja di tas, gua mau ke kamar mandi dulu." ucap (Namakamu) lalu ia bergegas keluar kelas.

Bel telah berbunyi, namun (Namakamu) belum sampai di kelas.

"Sstt, (Namakamu) mana?" Khalda menoleh ketika Dianty mengkodenya.

"Gua gatau lah." ucap Khalda samar-samar. Takut guru biologi itu mendengar.

Pintu kelas terbuka menampakan seseorang sedang terengah-engah, "Assalamualaikum Bu, maaf saya telat masuk."

"Darimana saja kamu, (Namakamu)!" Bu Tri tampak marah.

Between Us [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang