Chapter 12

4.9K 491 30
                                    

'Tett'

Bell pulang sekolah berbunyi.

"Sekian dari saya. Wassalamualikum." ucap Bu Marisa, guru sejarah.

Bu Marisa keluar dari kelas, lalu disusul murid-murid yang berhamburan ke luar kelas.

"Em-- (Nam..)" ucap Iqbaal saat (Namakamu) keluar dari kelas dan masih berjalan sendirian di koridor.

"Ya?" ucap (Namakamu) menoleh.

"Lo dijemput siapa?" tanya Iqbaal.

"Dijemput ayah." ucap (Namakamu) sambil tersenyum.

Iqbaal hanya menganggukkan kepalanya, "Em-- (Nam..) gua duluan ya, udah dijemput."

"Gua juga udah." balas (Namakamu).

"Daa." ucap Iqbaal lalu mengelus puncak kepala (Namakamu).

Kan (Namakamu) baper.

Anjeng, gua baper. Lo dateng seperti gaada rasa salah,lo dateng seperti gaada apa-apa. Dan gua lagi-lagi lupa. Gua siapanya?, batin (Namakamu) geram.

(Namakamu) menggelengkan kepalanya cepat, "Enggak!".

•••

Malam hari (Namakamu) masih dibuat bingung oleh Ree itu. Siapa dia? Sebenarnya (Namakamu) tidak ingin mencari tau siapa Ree itu. Namun ia masih digelutkan oleh pikirannya.

Bunyi notif line (Namakamu) berbunyi, ia segera mengeceknya.

Danty-kuh (Nam..) kayanya gua tau Ree itu. Gua denger dia anak IIS 2

(Namakamu) masa sih? Gua kaya ga pernah denger.

Danty-kuh makanya itu, gua juga gatau.
Danty-kuh coba tanya temen lo yang di IIS.

(Namakamu) yaudah gua tanya dulu. Thanks Dant.

Danty-kuh yoi (Nam..)

(Namakamu) lalu beralih mencari kontak bernama Asa; teman (Namakamu) di IIS 2.

(Namakamu) Asaaaaa

AsaQ iyaaaaa, kenapa (Nam..)?

(Namakamu) temen lo ada yg namanya ree ga?

AsaQ ree siapa?
AsaQ kaga ada deh (Nam..)

(Namakamu) ydh thanks ya Sa

AsaQ sip (Nam..)

(Namakamu) mengeluarkan aplikasi line nya, lalu melempar asal ponselnya ke ranjang.

•••

Pagi ini (Namakamu) sudah bersiap untuk ke sekolah dengan seragam batik khas.

"(Nam..) sini deh, kamu udah ditungguin loh." teriak bunda Alia dari pintu utama.

Loh? Ditungguin sama siapa? Kan hari ini berangkat sama supir, batin (Namakamu).

"Iya bun, sebentar." ucap (Namakamu) lalu segera menghabiskan serealnya.

"Kamu sudah sarapan nak?" tanya bunda Alia kepada sesorang yang dimaksud bunda. Mereka saat ini sedang duduk di kursi teras sembari menunggu (Namakamu).

"Udah kok, Tan." ucap pemuda itu.

"Panggil aja Bunda." ucap Bunda Alia.

"Oh ya bun, aku kesini mau ngajak (Namakamu) berangkat bareng. Boleh kan bun?" tanya pemuda itu pada Bunda.

"Boleh kok." Bunda tersenyum.

"Loh, Iqbaal?" ucap (Namakamu) kaget. Pasalnya hari ini tidak ada jadwal untuk dijemput Iqbaal.

Between Us [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang