"Sajangnim."
"Uhuk. Sajangnim." Pria berkaca-mata itu berdeham keras dan berhasil membuat Jaewon kembali dari 'dunia'-nya. Pria itu tersenyum sendiri melihat tuan muda-nya terihat senang dan melamun. Ini untuk pertama kalinya dia melihat Jung Jaewon bahagia saat di kantor walaupun cukup mengganggu karena dia harus mengulangi apa yang ia bacakan tadi didepan sang sajangnim.
"Eh? Iya? Berarti jadwalku hari ini hanya meeting tentang kerja sama dengan Unicorn group?" tanya Jaewon sedikit tersenyum malu karena tak memperhatikan.
Damn Lee Hayi! Damn 'my wife'! teriak Jaewon dalam pikirannya
Tuan Park mengangguk, "Bagaimana Jaewon-ah? Lee Hayi gadis yang baik kan?" godanya membuat Jaewon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kalau dia bukan gadis baik mana mungkin aku dijodohkan dengannya hyung." canda Jaewon balik membuat pria itu tertawa. Park Yoo Chun satu-satunya orang yang sangat dekat dengannya di kantor. Pria itu sudah seperti kakak lelakinya sendiri.
"Mau makan siang apa? Akan aku pesankan." tanya Yoo Chun setelah menutup map yang berisi jadwal Jaewon di kantor.
"Eh tidak usah. Aku bawa bekal."
Yoo Chun mengerutkan dahinya, "Disiapkan sang istri nih?"
"Hahaha hyung tahu saja." Jaewon tertawa kecil, pipinya bersemu merah membuat Yoochun tertawa geli.
"Sudahlah aku mau kembali kerja. Fokus kerja sajangnim! Salah sendiri berangkat ke kantor saat kau sudah ambil cuti satu minggu." goda Yoochun yang dibalas dengan tawa Jaewon sambil mengibaskan tangannya pada Yoochun.
Matanya kembali fokus pada tumpukan berkas yang harus ia seleksi dan tanda tangani tapi kotak makan berwarna hijau yang menyembul dari tas bungkus iyu membuatnya tertawa frustasi. Dia tak pernah seperti ini! Ada apa dengannya? Padahal dia baru mengenal Lee Hayi dalam dua hari. Dua hari yang ah tak bisa dideskripsikan.
***
Bel berbunyi menandakan kuliah pagi telah selesai.
Hayi menghela nafas lega, sedari tadi gadis itu sangat tidak nyaman dengan diskusi ini. Jimin yang terlalu fokus dengan lagu yang mereka diskusikan tidak melihat bagaimana Hayi terus memalingkan pandangan dari Hanbin.
"Hayi-aaaaa ayo makan!" Kevin berseru sambil memijat pundak Hayi dari belakang. Bermain-main seperti biasanya.
Seungyoon menarik tangan Hayi dan Jimin untuk berdiri dan merangkul mereka bersamaan membuat Kevin terjengkang kebelakang.
"YAH KANG SEUNGYOON!" Kevin balik menarik Seungyoon hingga ketiga sahabatnya itu hampir terjengkang jika saja Hanbin tidak menarik Hayi kedalam pelukannya.
KRIK KRIK KRIK...
Semuanya terdiam melihat kejadian itu hingga Hayi bisa mendengar degupan jantungnya sendiri.
"Anyeong haseyo ~~~~ eh, ada apa nih?" suara gadis bermata sipit yang imut itu memecahkan keheningan
"OIY DONGSAENG !" panggil Chanhyuk pada gadis itu yang memasuki ruangan membuat semuanya bubar.
Hayi berusaha melepaskan diri dari pelukan Hanbin tetapi pemuda itu menahannya terlalu keras.
"Ey Hanbin-ssi. " panggil Hayi membuat Hanbin melepaskan pelukannya.
Hanbin memalingkan pandangannya dari Hayi, pipinya memerah.
"Ah ayo kita makan! Kau bawa samgyetang-nya kan Hay?" Kevin menarik tangan Hayi untuk berjalan kembali diikuti Seungyoon dan Jimin yang saling bertatapan.
"Wah. Terlihat jelas sekali dia suka Hayi-ku..." bisik Seungyoon pada Jimin yang tertawa gei.
"Hayi-ku Kang Seungyoon!" Jimin menyikut perut Seungyoon membuatnya merintih lalu mereka tertawa.
"Hay." panggil Kevin sambil menunjuk pipi Hayi
"Hem?" Hayi melirik Kevin tajam
"Tadi kalian seperti teletubbies tahu." tawa Kevin pecah membuat Hayi mencubit lengan kurus pemuda itu.
"Geez."
"Oy! Kita ikutan dong!" suara Vernon yang diikuti dengan langkah panjang para pemuda itu membuat Hayi tegang.
ANDWAEEE!!!
"Ayo! Ayo! Hayi bawa samgyetang banyak loh." sahut Jimin diikuti cengiran Hayi yang terihat sangat terpaksa.
Baru kali ini dia menyesal memasakkan sesuatu untuk sahabatnya---apalagi dalam porsi banyak.
****
ANDWAEEE YAAMPUN SEDIH BANGETS MASA 4MINUTE BUBARAN 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Gb kesayangan aku dari duluuu hiks hiks

KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Not Dating
Фанфик❝MENIKAH?! Bagaimana mungkin aku akan menikah jika pacaran saja aku tidak pernah.❞ -ONE- ❝Eomma memang pernah mengatakan aku harus menikah muda, tapi tapi kupikir itu hanya gurauan belaka hingga pernyataan eomma benar-benar menamparku. Aku bahkan ta...