24

2.4K 130 12
                                    


"Eh gila dingin banget." Hayi terus menggosok telapak tangannya sembari menunggu Jaewon yang sedang mencari air hangat atau makanan hangat untuk mengurangi rasa dingin mereka.

Hayi berjalan pelan menyusuri danau Bratan yang sangat dingin dan penuh kabut.

"Udah hangat belum?" tiba-tiba suara Jaewon berbisik ditelinganya sembari memeluknya dari belakang. Tubuh Hayi seketika menegang—antara terkejut dan deg-deg an.

Jaewon suka sekali memeluknya dari belakang. Hayi belum terbiasa tapi dia merasa nyaman saat tahu bahwa itu Jaewon. Suaminya.

"Masih dingin." Jawab Hayi sambil manyun.

"Nanti malem bakal bikin yang anget-anget lagi." Kali ini Jaewon memeluknya dari samping dan memimpin Hayi untuk berjalan bersama. Pipi Hayi memerah seketika. Ini sudah hari ketiga mereka di Bali. Jika siang hari mereka berjalan-jalan memutari Bali. Melihat-lihat kebudayaan Bali dan sore hari berjalan sore di pantai Kuta lalu malam harinya 'tempur' lagi. HAHAHAHAHA

"Apasih." Hayi mendesis sambil memukul pipi Jaewon cukup keras.

"Aduh." Erang Jaewon yang membuat Hayi panik.

"Eh? Sakit yah?" Hayi mengelus pipi Jaewon melihat apa ada yang luka tetapi malah berubah toyoran saat pemuda tampan itu malah menyengir sapi.

"Heish!" desis Jaewon mengelus pipinya sendiri.

"Modusnya kebangetan." Hayi memanyunkan bibirnya.

"Wajar kali sayang~ aku kan pengin dielus istri terus keburu kamu ngelus dedek nanti." Hayi tertawa renyah mendengar gombalan dari bibir seksi Jaewon itu.

Entah darimana Jaewon jadi jago sekali menggombal. Katanya gak pernah pacaran tapi ngerayunya jago banget. Eh?

"Eh? Kamu nggombalin siapa sampe jago nggombal kaya gini?!" Hayi menghentikan langkahnya dan menatap Jaewon tajam.

"Heh?"

***

Hari terakhir di Bali. Sore itu Hayi habiskan dengan berjalan-jalan dengan Jaewon.

"Gendong aku!" seru Hayi lalu melompat langsung ke punggung Jaewon.

Jaewon yang belum siap itu jatuh terduduk dengan Hayi memeluk lehernya erat.

"Ha-yi-ah. Aku ma-u-ma-t-i-a-a-a-k!" Hayi tertawa puas lalu melepaskan pelukan lengannya dari leher Jaewon.

Jaewon meraba-raba lehernya dan melirik Hayi tajam. Hayi masih tertawa puas sambil memeletkan lidahnya seperti anak kecil. Aksi Hayi itu malah membuat Jaewon tersenyum senang. Istrinya itu bukan hanya seorang wanita. Tapi Hayi melengkapi hidup Jaewon seperti adik perempuannya sendiri. Seperti anak kecil yang menggemaskan.

Disisi lain momen mereka terpotret oleh kamera seorang pemuda jangkung yang tanpa sengaja membidik. Pemuda itu berkedip-kedip tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Dia terus memotret. Bukan. Bukan memotret kedua pasangan itu tetapi pemuda itu hanya memotret sang gadis yang menawan itu. Gadis yang sangat ia rindukan.

"Kejar aku yeobooonim~" Hayi memeletkan lidahya lalu berlari kecil.

Jaewon hendak mengejar istrinya itu tetapi ponselnya bordering dan akhirnya ia harus menjawa telfon itu terlebih dahulu.

"Hayi-ah ada telfon dari client." Serunya membuat Hayi menghentikan langkahnya dan berjalan kesal menjauhi Jaewon.

Bukan sekali Jaewon masih bekerja saat mereka sedang bermesraan dan itu membuat Hayi kesal. Itu wajar kan? Entah mengapa mood Hayi menjadi naik turun sendiri. Dia tahu dia memang moody person tetapi ini berbeda. Ada yang berbeda? Apa dia sudah hamil? Masa secepat itu? Pembuahan kan butuh beberapa belas hari hmz.

BRUK!

Wajahnya menabrak dada bidang seseorang. Mata Hayi membulat. Dia menggigit bibir bawahnya berpikir apa yang akan ia katakana dalam Bahasa Indonesia. Perlahan dia mendongakkan kepalanya. Tetapi matanya kembali membulat lebih besar kali ini dengan bibir yang setengah terbuka juga. Dia tak percaya dengan apa yang matanya tangkap sekarang.

"J—Joohyuk oppa?!" pekiknya tergagap lalu tanpa sadar dia langsung memeluk pemuda jangkung yang sedang tersenyum tipis menatapnya itu. Pemuda yang sedang memegang kamera. Pemuda yang balas memeluknya. Erat.

"Hayi-ah. Bogoshipda. Aku sangat merindukanmu." Suara itu mendengung hangat ditelinga Hayi. 

***

Wahai Tuhan yang maha membolak-balikkan hati. Aku capek dengan secondlead-secondlead ini :(((((((((((((((((((((((

Marriage Not DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang