19

2.5K 160 13
                                    


DRRT-DRRRT-DRRRRT

Ponsel Hayi terus berdering membuat gadis itu membuka matanya. Hayi terkejut melihat Jaewon yang tertidur disampingnya. Tangan kekar Jaewon melingkar di perutnya—memeluknya erat.

Hayi melihat jam dinding yang ada di atas pintu kamar.

15.48

Mereka tertidur cukup lama dari Hanbin pulang tadi. Yah kira-kira dari jam 11 pagi lah. Jaewon kembali membopong Hayi ke kamar saat Hayi hanya terdiam dan mereka memutuskan untuk tidur tadi.

Hayi tersenyum tipis menatap Jaewon lalu mengusap rambut berantakannya dengan lembut.

DRRT-DRRRT-DRRRRT

Suara ponsel yang bergetar itu kembali menyadarkan Hayi. Pelan-pelan gadis itu memindahkan tangan Jaewon yang ternyata ada tattonya.

KEVIIIIIN CALLING....

KEVIIIIIN CALLING....

KEVIIIIIN CALLING....

KEVIIIIIN CALLING....

"Mwoya?" gumam Hayi sebelum mengangkat teleponnya.

"Ha—"

"Akhirnya dijawab juga."

"Kevin?"

"Hay. You owe me so much."

"Hehehe."

"Jimin ngambek parah loh."

"Eh ciyus? Duh...gimana nih."

"Lagian 'sepenting' ini kok gak ngasih tau sih Hay~ 2 minggu loh."

"Uhm...maaf."

"Mending ketemuan aja deh."

"Mau main ke rumah kita?"

"HELL NO YET. Nanti ada juga Jimin tambah ngambek kalo tau kita duluan main kerumah kalian. Heish! Peka dikit sih Hay!! Pajak nikah mana nih."

"Yaelah dasar."

"Sore ini di restoran serba ada yah. Jelasin semuanya sekalian rancang cara buat balikan sama Jimin. Dia mabok loh semalem. Aku sama Seungyoon jadi bantal tinju. Pokoknya you owe me and Seungyoon so much Hay!"

"Ah iya. Iya. Hehe. Ntar sore ya. Jam 5?"

"Yupz."

"Okedeh. Bye. Laf yaaaaaa~~~ppyeong~"

"heung. Ppyeong!!! EH ITU HAYI YAH?—"

Klik

Hayi menahan tawanya saat suara Seungyoon berteriak sebelum sambungan itu diputus oleh Kevin.

"Yeobo~" suara serak Jaewon membuat Hayi menoleh.

"Eh udah bangun?" Hayi tersenyum manis dan duduk di kasur

"Siapa itu?" Jaewon menarik Hayi kepelukannya lagi.

"Kevin sama Seungyoon. Ketemuan yuk sama mereka. Aku utang penjelasan banyak banget loh sama mereka."

"Mereka temenmu?"

"They're my buddies! Cowok-cowok kesayangan." Jawaban Hayi membuat mata Jaewon membuka lebar.

"Kesayangan?"

"Hehehehe. Jangan cemburu dong. Kevin sama Seungyoon itu kaya aku sama Jimin. Jimin yang duduk di sampingku semalem itu." Jaewon mengangguk.

Marriage Not DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang