Part 14

3.5K 131 8
                                    


Akibatnya Shilla tergelincir dan HAP!
Cakka menangkap Shilla dengan sigap.

Shilla jatuh tepat di pelukan Cakka, mata mereka saling beradu lama sekali sampai akhir nya....

"Cieee...cieee".

"Co cweet ya".

"Bu gulu muka nya melah lagi".

Sorak-sorai anak-anak menyadarkan Cakka dan refleks melepaskan Shilla dari pelukan nya.

"Aww!" Rupanya setelah Cakka melepaskan Shilla dari pelukan nya Shilla terjatuh.

Pertemuan ke - 3 kalinya dan 2 kali pula Cakka membuat Shilla terjatuh di tempat yang sama pula (Cakdut.. cakdut baru juga pdkt anak orang udah di jatuhin 2 kali gimana mau di jadiin bini ckck).

Anak-anak menertawai Shilla yang terjatuh akibat Cakka.

Cakka mengulurkan tangan nya untuk membantu Shilla berdiri, tapi tangan Cakka malah di tepis oleh Shilla. Heran melihat tingkah laku Shilla, di tawari bantuan tidak mau tapi dia masih saja duduk memegangi pinggang nya dengan wajah kesakitan.

Tanpa diduga Cakka menarik tangan Shilla dengan sedikit hentakkan , sehingga  membuat Shilla berdiri menghadap Cakka dengan posisi berhadapan, badan mereka menempel. Mata mereka saling bertemu lagi.

"Bu gulu kalau mau pacalan jangan disini dong" Teriak Bagas, Tapi Shilla dan Cakka masih di posisinya, mungkin mereka tidak mendengar teriakan Bagas. Sampai akhirnya...

"Ekhm!" Dehaman itu membuat Shilla dan Cakka tersadar. Dan saling menjauhkan diri, pipi Shilla memerah lagi.

"Kenapa kelas ini berisik sekali Ibu Shilla?" Tanya seorang wanita berbadan besar dengan rambut di sanggul tinggi.

"Bu gulu nya pacalan bu kepala sekolah" Teriak seorang anak murid di pojok belakang.

"Bu..bukan bu, sa..saya bisa jelaskan". Sela Shilla dengan gugup, tangan nya basah karna keringat.

Ibu kepala sekolah menggelengkan kepala, lalu memberi isyarat kepada Shilla untuk segera keruangan nya. Shilla mengangguk mengerti.

"Anak-anak jangan berisik lagi ya ibu mau ke ruangan kepala sekolah dulu". Ujarnya lalu pergi meninggalkan Cakka dan anak- anak yang langsung kembali ke aktivitas mereka masing masing.

Cakka diam di tempat, menatap lurus ke arah Shilla yang berjalan menyusuri koridor. Sedetik kemudian Cakka berlari mengejar Shilla yang belum terlalu jauh.

"Maaf kan aku" Ucap seseorang, Shilla menoleh dan mendapati Cakka yang sedang menyamakan langkah nya dengan langkah ku.

"Untuk?" Tanya Shilla, masih berjalan dengan tatapan lurus kedepan.

"Kejadian dikelas tadi,dan keributan yang aku sebabkan".

"Ada perlu apa kau kesini?"Bukan merespont perkataan Cakka, Shilla malah balik bertanya.

"Menemui mu".

Langkah Shilla terhenti setelah mendengar jawaban Cakka, begitu pula dengan Cakka. Shilla berbalik menghadap Cakka, sebelah alisnya terangkat menandakan bahwa dia bingung.

"A..aku i..ngin mengajakmu jalan". Ujarnya gugup.

'Bisa-bisa nya pria ini ingin mengajak jalan, setelah kejadian waktu itu. Bukan nya minta maaf dasar pria aneh!'

"Shilla? Kau baik baik saja kan?" Cakka menepuk pelan pipi Shilla untuk menyadarkan Shilla.

"Aku harus keruang kepala sekolah dulu" Ujar Shilla yang kemudian berlalih meninggalkan Cakka sendirian.

Bersambung~~~

Segini dulu ya readers terimakasih yang sudah menjadi pembaca setia cerita ini. Aku doain semoga dapet pahala dari Allah (?) :)).

"Menikah atau Dinikah Kan?" (Cakshill)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang