Part 16

3.7K 122 7
                                        


Aku berlari mengejar Shilla yang sudah masuk ke kelas.

+ + +

Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan yang pernah aku alami kalian tau kenapa? karna hari ini aku mengalami semua hal yang sangat-sangat menyebalkan karna pria menyebalkan itu.

Baru kali ini aku dibuat malu didepan anak muridku sendiri, dan hal itu disebabkan oleh pria aneh yang tak tau asal-usul nya. Nyaris saja aku kehilangan pekerjaan gara-gara pria itu.

Dan sekarang dia menawarkan ku untuk pergi dengan nya, apa yang harus aku lakukan menolak atau menerima tawaran nya?

Oh tuhan kutukan apa yang kau berikan pada ku? Dosa apa yang telah aku perbuat selama ini sampai-sampai aku dipertemukan dengan cicak aneh itu!

Aku berharap aku tidak akan pernah bertemu dengan Si Cicak itu lagi.


+ + +


"Jadi kau juga suka Mitologi Yunani?," tanya Cakka pada Shilla, pandangan nya fokus kedepan memandangi lampu merah yang ada diujung jalan sana.

Akhirnya Shilla menerima tawaran Cakka untuk pergi bersama dengan nya. Setelah 30 menit Cakka menunggu Shilla keluar dari toilet, entah apa yang dilakukan Shilla selama itu di toilet.

"Ya. Begitulah," jawab Shilla singkat padat dan jelas.

Cakka mengangguk mengerti, jari-jari nya tidak bisa diam sedari tadi. Ada saja hal yang dilakukan oleh jarinya, mengetuk stir, mengelus dagu nya bahkan mengupil.

"Apa saja yang kau tau tentang Yunani?" tanya Shilla.

Cakka menoleh kearah gadis itu sekilas sebelum menjawab, "Segalanya tentang Yunani. Poseidon, Athena, Medusa, Satyr Banyak lagi yang lain," jawab Cakka sambil tersenyum kearah Shilla.

"Kau suka Athena? Wah aku juga menyukai dia, Athena adalah dewi favorit ku," jelas Shilla.

"Aku sebenarnya tidak terlalu suka Athena aku lebih menyukai Poseidon dia adalah dewa yang paling bijaksana menurut ku."

"Tapi kan Athena itu dewi kebijaksanaan dan strategi perang" protes Shilla.

"Memang, tapi Poseidon lah yang paling bijaksana," jawab Cakka tidak mau kalah.

"Tapi Athena yang paling bijaksana, bahkan demigod Athena lah yang paling pintar dan bijaksana dari semua demigod yang pernah ada," jelas Shilla sambil memandang remeh Cakka Seolah-olah Cakka itu Poseidon.

"Justru demigod Poseidon yang paling pintar dan kuat," ujar Cakka kini posisinya beralih menghadap Shilla.

"Itu tidak benar! Athena lah yang paling pintar."

"Poseidon!"

"Athena!"

"Poseidon!"

"Athena, Athena, Athena!," teriak Shilla.

"Sekali Poseidon tetap Poseidon," Cakka pun ikut berteriak.

Sampai akhirnya perdebatan mereka terhenti oleh suara ketukan dari luar kaca, keduanya serentak menoleh kearah kaca.

Dengan gerakan cepat Cakka membuka kaca itu dan mendapati pria yang mengenakkan helm hitam dengan raut wajah yang kesal. 'Ada apa sih?' Pikirnya.

"Mas jalan dong, udah lampu hijau tuh," ujar pria itu sambil menunjuk tiang rambu lalu lintas di ujung jalan sana.

Cakka tersenyum malu pada pria berhelm itu "Maaf mas, kirain belum lampu hijau," ujar Cakka malu.

"Makanya jangan berantem terus sama pacarnya. Yasudah sana maju yang dibelakang udah pada ngamuk tuh," ujar pria yang memanggil Cakka dengan sebutan 'mas' itu.

Benar saja ternyata orang-orang dibelakang mobil mereka—Cakka dan Shilla—, sudah keluar dari mobilnya. Ada yang berteriak dan mengklakson sekencang-kencang nya.

"Buruan woy," teriak orang-orang dibelakang sana. Dengan cepat Cakka melajukan mobil secepat yang dia bisa. Muka nya memerah karna malu.




+ + +



Ternyata yang mengetuk kaca itu seorang pria. Dari wajah nya seperti nya dia sedang kesal.

"Mas jalan dong, udah lampu hijau tuh," ujar pria itu sambil menunjuk tiang rambu lalu lintas di ujung jalan sana.

Oh tuhan! Pantas saja dibelakang sana sangat berisik. Aku kira ada apa ternyata mobil ini sudah menghalangi jalan mereka sedari tadi. Dasar Cakka bodoh!

"Maaf mas, kirain belum lampu hijau," ujar Cakka malu. Wajah Cakka memerah seperti kepiting rebus.

"Makanya jangan berantem terus sama pacarnya. Yasudah sana maju yang dibelakang udah pada ngamuk tuh," ujar pria itu.

Hah? Apa kata nya tadi? Pacar?

Dan..hey! Lihat wajah Cakka semakin merah, aku tidak mengerti kenapa wajah nya yang jadi merah. Apa dia malu? Seharus nya kan aku yang malu.

Bersambung~~~

Maaf ya readers kalian nunggu lama :(( aku baru sempet nulis soalnya beberapa hari belakangan ini aku sibuk. Maaf banget ya kalau pendek.





"Menikah atau Dinikah Kan?" (Cakshill)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang