Part 17

3.2K 112 4
                                        

Mbash nya cantik ya hehe.

.
.
.
.
.

+ + +

Hah? Apa kata nya tadi pacar?

Dan..hey! Lihat wajah Cakka semakin merah, aku tidak mengerti kenapa wajah nya yang jadi merah. Apa dia malu? Seharus nya kan aku yang malu. Dan siapa yang pacar nya Cakka?

+ + +

"Kenapa wajah mu merah seperti itu?" tanya Shilla dengan nada mengintrogasi.

"Apa kamu tidak dengar yang dikatakan orang tadi?" Cakka malah balik bertanya, pandangan nya masih terpaku pada jalanan yang ada didepan nya. Tapi dari tempat duduknya, Shilla bisa melihat Cakka terkekeh geli. Aneh.

"Yang mana?" Shilla tampak berpikir sebentar sebelum menyadari yang dimaksud pria berhelm itu dan kekehan Cakka tadi, merupakan sindiran untuk Cakka dan juga dirinya?

Kini wajah Shilla yang berubah warna menjadi merah. Tidak, Shilla tidak malu tapi dia kesal, sangat kesal.

Sepanjang perjalanan Shilla hanya diam dengan raut wajah yang tidak dapat dijelaskan. Dan Cakka masih saja fokus dengan jalanan yang ada di depannya sambil sesekali terkekeh geli melihat ekspresi wajah Shilla yang memberengut seperti anak kecil.

+ + +

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit Akhirnya mereka sampai ditempat yang Cakka inginkan. Dan selama itu pula Shilla tertidur.

Cakka memarkirkan mobil nya di depan pohon besar, lalu keluar dari mobil untuk berjalan-jalan sebentar seorang diri. Cakka tidak melupakan Shilla yang sedang tertidur,dia hanya ingin gadis itu terbangun sendiri tanpa harus dia bangunkan oleh nya

Cakka berjalan sendiri ditepian danau yang sepi, Hanya ditemani oleh beberapa binatang dan hembusan angin yang membuat ranting pohon bergerak bersamaan sehingga menghasilkan bunyi aneh.
Sesekali Cakka tersenyum mengingat kejadian tadi. Bagaimana wajah Shilla yang memerah entah karna malu atau marah yang pasti gadis itu jelas merasa tidak nyaman.

"Semoga saja dia tidak marah dan merusak rencana ku" ujar Cakka ditengah danau yang sepi.


+ + +

"Ada dimana aku?" ternyata Shilla sudah terbangun dari tidur nya, "dimana Cakka kok aku sendiri disini? " Tanya Shilla pada angin karna tidak ada makhluk hidup lain selain dirinya disana.

Sekarang kekesalan Shilla bertambah terhadap Cakka, bisa-bisanya pria itu meninggalkan dirinya sendiri ditempat yang bisa dibilang seram seperti ini. Shilla memperbaiki posisi duduk nya agar bisa membuka pintu mobil, Shilla mencoba membuka pintu tapi sialnya pintu itu terkunci.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang," Shilla mulai panik tangan nya mulai mencari-cari sesuatu yang bisa membantunya, tapi tidak ada satupun dimobil ini yang bisa membantu nya tidak ada hand phone untuk menghubungi Cakka ataupun kunci cadangan untuk membuka pintu mobil ini.

Sampai akhirnya suara ketukan dikaca membuat Shilla semakin panik, bukan nya melihat ke sumber suara Shilla malah pindah ke belakang dan berteriak histeris disana. "Jangan, jangan ganggu aku. Aku tidak punya apa-apa pergilah," teriak nya pada apapun yang sedang mengetuk kaca mobil ini.

Shilla masih saja berteriak histeris ditempat nya, "Pergi sana a-aku masih polos dan suci, oh tuhan tolong aku aku masih ingin meneruskan karir ku." teriaknya histeris.

I'am So sorry for late guys, maklum udah kelas 12 jadi sibuk, (sibuk baca wattpad wkwk) Ga deng sekali lagi maaf ya teman-teman. Semoga masih ada yang mau baca cerita ini dan ngevote apalagi comment wkwk

"Menikah atau Dinikah Kan?" (Cakshill)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang