[lima]

13 5 0
                                    

"Iya Ar ada apa ?". Raya berusaha mengontrol detak jantungnya, dia takut detak jantungnya terdengar oleh Arya.

"Siapapun tolong!!!!! Ini Arya kenapa pegang tangan gue terus ?".

"Em- itu Kak, nanti malam ada acara gak ?".

"Oh kayaknya enggak deh Ar, kenapa emg ?".

"Kalau gue ajak jalan, Kak Raya mau gak ?". Arya kembali mengembangkan senyum manisnya yang bisa membuat semua orang hilang kesadaran jika melihatnya.

"Boleh !". Jawaban itu meluncur dengan cepat dari mulut Raya.

"Aish sial, kenapa ini mulut lancang banget sih,pura-pura jaim dulu bisa kali Ray, eisssss gue bego amat dah". Raya terus merutuki dirinya dalam hati.

"Yaudah nanti jam 7 malam gue jemput ya Kak , gue pulang dulu. Bye kak". Arya kembali memamerkan senyumnya.

Ohh dede gak guat bang liatnya.

"Eh? iya bye Ar". Raya berjalan ke kamarnya dengan hati yang berbunga-bunga, hatinya kini sudah seperti taman bunga, pipinya pun kini sudah hampir mirip kepiting rebus.

Setelah Raya selesai mandi, kini dia berdiri didepan lemari bajunya.

"Oh oke malam ini gue harus terlihat cantik, oke kita mulai dari baju dulu". Raya membuka lemari bajunya, dia terus memilih baju yang menurutnya pantas untuk dikenakan nanti malam. Dan pilihannya jatuh pada dress selutut berwarna pink panta dengan bagian roknya yang sedikit mengembang. Sangat cocok melekat ditubuhnya yang putih tinggi macam model, namun sayang prilakunya bertolak belakang dengan wajah cantiknya.

"Ya tuhan gue anak siapa sih ? ko cantik amat yak". Celoteh Raya pede, perlu diketahui kalau Raya itu mempunyai sifat yang kelewat pede. Raya terus memoles wajahnya dengan bedak tipis, dan lipstik. Dandanannya tidak terlalu menor bahkan terlihat sangat natural dengan rambut hitamnya yang digerai begitu saja.

Line!

"Siapa lagi yang line gue". Raya bejalan menuju nakas untuk mengambil handphone-nya.

Rendi Adrian

[Hey babe, jalan yuk bete nih bete]

Raya Ayu Cantika

[Yah gue gak bisa, gue udah ada janji, maaf ya xx]

Rendi Adrian

[Ah lo mah jahat ama gue. Jalan ama siapa sih ? emang ada orang yang mau jalan sama spesies absurd macam lo ?]

Raya Ayu Cantika

[Jangan marah dong, SIALAN LO SIALAN! ]

[jalan sama Arya]

"Rese banget si Rendi chat gue cuma di- read doang!". Raya memasukan handphone-nya ke dalam tas kecil berwarna pink-nya. Tiba-tiba pintu kamar Raya dibuka dengan keras oleh seseorang yang sontak membuat Raya kaget.

"Ray ada yang nunggu lo tuh dibawah". Seseorang yang berada diambang pintu kamar Raya berkata dengan santainya tanpa menyadari kalau tindakannya mendorong pintu kamar Raya hampir saja membuat Raya mati jantungan.

"Ya! Kak Chandra bisa gak sih kalau masuk kamar ketok pintu dulu kek, gue kaget tau!". Pekik Raya kesal, yang malah dibalas cengerin tanpa dosa oleh kakaknya, Chandra.

"Ketawa lagi lo, awas minggir!" Raya mendorong tubuh kakaknya yang menghalangi akses jalannya keluar kamar.

"Astaga Ray gue gak nyangka lo sekarang maennya sama brondong". Raya membulatkan matanya ketika mendengar kakaknya berbicara dengan nada jahilnya.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang