Ting tong .... bel rumah Raya berbunyi.
"Ah itu pasti mereka". Raya segera menuruni anak tangga rumahnya dan berlari kecil menuju pintu.
"Masuk yuk". Ucap Raya saat sudah membuka pintu.
"Yang lain bentar lagi nyampek ko". Jelas Aldi sambil duduk disofa. Raya hanya mengangguk tanda mengerti.
"Mau pada minum apa ?". Tanya Raya.
"Apa aja deh serah lo". Ucap Azka sambil mengacak-acak DVD film.
"Oke deh, tunggu yah". Raya kemudian berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.
"RAY DVD DRAMA KOREANYA DIMANA SIH ?". Teriak Azka.
"Gue gak mau nonton Drama Korea ah, tar lo pada nangis gue yang ribet lagi". Tolak Aldi mentah-mentah.
"Nonton film action aja gimana ?". Usul Raya sambil menaruh minuman dimeja.
"GAK!!!!". Jawab Mela, Azka, Arsi serentak.
"Hallloooooooo". Ucap seseorang yang baru masuk, ya itu Bayu yang baru datang. Raya terus melihat ke arah pintu berharap ada seseorang yang ikut masuk. Beberapa detik berlalu dan harapan Raya hanyalah sebuah harapan.
"Rendi gak ikut ?". Tanya Raya memberanikan diri.
"Mau banget yah ada Rendi". Goda Bayu. Raya berdecak kesal.
"Iya ih Rendi ikut gak sih ?". Tanya Arsi ikut penasaran.
"Gak deh kayaknya". Jawab Bayu sambil ikut duduk disofa. Raya menghembuskan nafasnya berat. Raya merasa sesak, kenapa Rendi gak ikut ? pertanyaan itu terus saja bertumpuk dikepala Raya. Hingga Raya tak menyadari kalau pipinya kini sudah basah karena air matanya.
"Kalau ada masalah cerita sama kita-kita, jangan dipendem sendiri". Arsi langsung memeluk Raya. Dan tangis Raya pun pecah dipelukan Arsi.
"Gu-gue gak tau kenapa Rendi jadi kayak gini, gue gak tau apa dia marah, kesel, atau bete sama gue. Ke-kemaren gue sama dia baik-baik aja, tapi sekarang dia kayak yang ngejauh gi-gitu sama gue". Raya berusaha menjelaskan disela tangisnya.
"Lo beneran gak ngerasa ada salah sama dia ?". Tanya Arsi sambil mengelus punggung Raya lembut.
"Kalau gue tau salah gue apa, gue juga bakalan langsung minta maaf sama dia". Raya melepas pelukan Arsi dan menyeka air matanya dengan tangannya.
"Jorok banget sih, nih". Mela memberikanku tissue, Raya pun menerimanya.
"Yaudah entar gue coba bantu nanya sama Rendi". Ucap Bayu.
"Iya kita bantuin lo deh". Aldi menambahkan.
"Sorry gue telat". Ucap seseorang yang baru masuk dengan nafas yang terengah-engah. Serentak mereka semua melihat ke arah pintu.
"Ah gue ke kamar mandi dulu". Raya langsung berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk membilas mukanya, Raya tidak mau kalau Rendi mengetahui Raya habis menangisinya.
Raya terus membasuh mukanya. Dia kemudian menatap wajahnya dikaca wastafel.
"Gue cengeng banget sih, baru didiemin Rendi setengah hari aja udah nangis. Gak malu apa sama cewek-cewek lain yang tiap hari selalu Rendi cuekin. Bahkan mereka masih tetap tersenyum walaupun Rendi dingin banget sama mereka. Ahh cengeng cengeng". Raya kembali membasuh wajahnya frustasi.
"Ray lo baik kan ?". Mela mengetuk pintu kamar mandi pelan. Raya yang mengetahui hal itu kemudian segera mengelap mukanya dan keluar dari kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Teen FictionJika kita mencintai seseorang yang salah, siapakah yang harus disalahkan ? Dirikita sendirikah ? Atau cinta ? Apakah ada aturan tersendiri jika kita ingin mencintai seseorang ? Adakah hal-hal yang melarangnya ? Apakah cinta sejati itu selalu mengal...