Suasana disini mencekam. Mengapa ayah begitu kejam padaku ? Apa yang harus aku lakukan ? Apakah aku harus menonton televisi ?
Akhirnya aku memberanikan diri untuk turun kebawah. Kegelapan menyapaku seketika. Lantai bawah sama sekali tidak dinyalakan.
Tek... Tek... Tek...
Aku langsung kembali keatas dan menuju kekamarku. Suara apa itu ? Jantungku berdetak dengan cepat. Tenangkan dirimu Tinaa, jangan takut pada hal seperti itu.
Berfikirlah positif mungkin saja itu suara jam dinding. Mungkin saja ayah atau Akash mematikan lampu agar Durja atau suamiku mengira tidak ada orang di dalam rumah. Tapi hal itu juga bisa mengundang perampok masuk.
Sudahlah Tinaa berfikirlah positif.Akhirnya aku kembali ke lantai bawah. Aku menyalakan lampu dalam. Ternyata lampu teras sudah dinyalakan dari tadi.
Aku memilih untuk menghidupkan televisi dan memperkecil volumenya agar aku bisa mendengar suara apapun diluar.
Ting... Ting.. Ting
Bel rumahku berbunyi, apa ada maling ? Masa maling harus memencet bel rumah untuk masuk. Atau ada pembunuh ? Atau mungkin hantu ? Bel rumahku terus berbunyi, seseorang atau sesuatu menekan bel dengan sangat cepat.
Jantungku berdegup cepat. Keringatku berjatuhan. Akhirnya kumatikan televisi dan lampu dalam. Aku memilih bersembunyi di bawah meja makan.
Dor.. Dor.. Dor..
Seseorang itu mulai menggedor rumahku. Mencoba untuk mendobrak rumahku. Dengan cepat aku menelfon Akash. Sama sekali tidak bisa tersambung. Lalu aku menelfon ayah dan hasilnya sama. Aku hanya dapat berdoa pada Tuhan untuk keselamatanku.
Tiba - tiba saja suara itu menghilang. Suara gedoran pintu atau suara bel rumahku semua menghilang. Aku mulai merasa lega, tetapi semua itu hilang saat seseorang yang berada di luar berkata.
" Akan kubunuh orang yang mengajak istriku pergi keluar. Kenapa handphonenya tidak aktif ?! Dia sama sekali tidak terlacak !! Pasti handphone sudah rusak secara sengaja. Aku yakin pasti ada orang yang memberi tahu juka ada chips di handphonenya, "
Itu suara Ranvi dan tak sengaja aku mendengar suara orang meminta tolong, sepertinya dia tercekik. Apakah itu Durja ? Apakah Ranvi benar - benar seorang pembunuh ?
_______________________--______________________
Ranvi Pov
Hari ini adalah hari pergantian tahun. Aku sangat ingin mengajak Tinaa, istriku untuk kembali ke India. Aku mencoba untuk menanyakan pendapatnya, karena itu aku menelfon dirinya.
" Halo ? Sayang, sebenarnya nanti malam aku akan kerumahmu. Aku juga ingin sekali mengajakmu kembali ke India. Coba pikirkan ini kembali. Bagaimana kamu bisa tinggal di Jepang dengan ayahmu yang hilang ingatan ? " ucapku.
" Ke India ? Sekarang ? Tinaa akan baik - baik saja di sini bersama ayahnya, " ucap seorang laki - laki. Seperti ada penekanan bahwa Tinaa akan baik - baik saja di sana.
" Jadi kamu ayahnya ? "
" Jangan sok tahu ! Aku bukan ayahnya. Pasti kamu juga sudah mendengar dari Durja tentang penyakit yang dialami ayah Tinaa, "
" Apa maumu ? "
" Wow.. kamu langsung mengerti, jauhi saja Tinaa dan ayahnya. Jangan cari tahu siapa aku, atau kamu akan berhubungan dengan maut , "
Sambungan terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mirror Rule ( ON REVISI )
RomancePenuh dengan kehaluan ku :) Highest rank : #587 in Romance -29 Agustus 2016-