11. New Year (2)

320 67 14
                                    


Tapi bayanganku hilang begitu saja saat aku melihat mobil yang berhenti dihalaman rumahku. Benar saja satu masalah hilang dan muncul satu lagi masalah ?

Aku melihat mobil itu, tidak sepertinya bukan mobil tapi sebuah taksi. Apa mungkin itu ayah dan Akash ?

Karena terlalu bersemangat aku tidak melihat lagi layar pengintai dan langsung turun kebawah untuk membukakan pintu. Disaat aku membuka pintu yang aku lihat bukanlah ayah maupun Akash melainkan Rin.

" Apa yang kamu lakukan disini ? " tanyaku. Tapi Rin langsung menarikku keluar dari rumah dan menyuruhku untuk mengunci pintu. Dia menarikku masuk kedalam taksi yang baru saja dia tumpangi.

" Pak antar kami ketempat saya memberhentikan bapak , " ucap Rin kepada supir taksi. Lalu dia melihat kearahku " Aku lupa tempat acaranya, "

Ternyata dia pelupa, aku menghembuskan nafas panjang " Setidaknya jawab pertanyaanku, "

" Baiklah, ayahku meninggalkan teks penyambutan di rumah, " dia menunjukkan amplop yang dia bawa,

"Jadi aku berniat untuk mengambilnya. Disaat aku ingin kembali aku melihat wanita memakai baju tradisional India melihat kearah rumahmu. Jadi kuputuskan untuk menemuimu, " lanjutnya

Wanita yang memakai baju tradisional India, mungkin saja itu Durja. Apa Ranvi yang menyuruhnya untuk mengawasi rumahku ? Apa dia sedang mengikutiku ?

Lalu aku melihat ke arah belakang. Mataku meneliti satu persatu mobil yang berada di luar, tidak ada satupun tanda keberadaan Durja. Tiba - tiba Rin mendekatkan bibirnya ke telingaku.

" Buka pintu disebelahmu, lalu loncatlah. Percayalah padaku, "

Jujur saja, aku terkejut mendengarnya mngucapkan hal itu. Tidak mungkin aku harus loncat dari taksi, karena ini bukanlah film action yang sering aku lihat di televisi.

Sebelum aku berfikir lebih lanjut Rin memukul wajah supir taksi itu secara mendadak.

" SEKARAAANG !! " teriaknya tanpa berfikir panjang aku meloncat dari taksi dan diikuti oleh Rin yang melompat.

_____________________--________________________

" Apa kamu bisa bangun ? Cepatlah ada orang yang mengikuti kita, " ucap Rin sambil membantuku bangun. Lalu dia mengajakku berlari.

" Bagaimana kamu bisa tahu ? "

" Spion bagian dalam, "

" Maksudmu ? " tanyaku.

" Saat aku melihat kaca spion dalam wajah supir taksi itu berubah. Wajahnya mirip seperti orang yang mengejarmu, selain wanita memakai baju tradisional India. Dan satu lagi, dia tidak membawa kita ke Ritz Carlton, "

" Sebentar , " ucapku sambil berhenti berlari "Jadi kamu tahu siapa orang yang mengerjarku sebulan yang lalu ? "

" Iya, karena sesudah kita keluar dari toko buku. Kita berpapasan dengan wanita yang memakai baju tradisional India dan dia bebicara dengan seorang laki - laki. Tidak mungkin jika kalian tidak berhubungan, karena di waktu yang sama kalia menggunakan baju tradisional India. Jadi aku fikir dia yang mengejarmu sebulan yang lalu, "

" Ayo kita tidak punya waktu untuk diam disini, sebentar lagi kita akan sampai di halte, " ucapnya sambil berlari.

Tebakan yang hebat, semua tebakannya benar. Apa ini berkah karena bertemu orang sepertinya ?

" Oh iya, satu pertanyaan lagi. Bukannya kamu lupa tempat acaranya ? " ucapku. Rin menoleh kearahku dan aku menaikkan kedua alisku.

" Astaga kamu terlalu bodoh ya ? Itu rencanaku, aku masih ingat jalanan dari Hotel Ritz Carlton ke rumahku. Karena aku merasa dia bukan supir taksi yang sebenarnya, aku pura - pura lupa. Dan dia membawa kita bukan ke Hotel Ritz Carlton. Sudah paham ? " tanyanya dengan penekanan yang tajam. Lalu dia melanjutkan larinya.

The Mirror Rule ( ON REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang