12. New Year (3)

325 56 12
                                    

Sedikit note :
Dalam beberapa menit lagi judul cerita ini akan diubah menjadi " The Mirror Rule " . Terimakasih akan pengertiannya 😂

Terdengar banyak canda gurau dari dalam hotel. Keramainan di luar hotel ini bisa aku rasakan, terutama karena mobil yang berlalu lalang. Tapi hal itu tidak mengurungkan niatku untuk mengejar mereka.

Teeeeeeeeet !

Suara klakson mobil menyadarkanku jika aku berada di tengah jalan, dengan cepat aku menarik diriku kembali ke pinggir jalan dan dengan terpaksa aku kehilangan mereka.

Memang benar ucapan ibuku, bahkan seseorang berbohong akan tercium baunya. Laki - laki itu menjatuhkan sesuatu dari amplop yang dia bawa. Ketika aku melihatnya, itu adalah undangan acara tahun baru di hotel ini.
Walaupun aku kehilangan mereka, aku menemukan sebuah kunci untuk menemukan mereka kembali.

Tak butuh waktu lama, aku menelfon Durja untuk datang ketempatku berpijak dan tak lupa aku memerintahkan Durja untuk mengurus mobilku yang kutinggalkan di luar.

Aku melihat undangan itu sekali lagi. " Ruang VIP A1 , lantai 1. Lantai 1 ? "

Kakiku melangkah ke meja resepsionis dan menanyakan tempat acara itu berlangsung. Setelah aku mengetahuinya dengan cepat aku menuju ke acara.

" Maaf pak, bisa tunjukkan kartu undangan Anda, " ucap seorang laki - laki. Sepertinya dia yang menjaga acara ini. Kutunjukkan undangan yang tadi aku temukan.

" Baiklah, siapa nama Anda ? "

Jujur saja aku menyesal mengatakan nama asliku dengan sangat mudah.

" Ranvi Sigh Thakur , "

" Maaf, tapi bapak tidak terdaftar sebagai tamu undangan. Jika Anda tidak segera pergi dari sini. Saya akan panggil satpam untuk mengusir Anda dari hotel ini , " ucapnya kasar dengan terpaksa aku pergi. Tapi otakku tidak bisa berhenti berfikir.

Jika mereka tidak punya undangan dan misalnya jika mereka sudah masuk ke acara tersebut. Darimana mereka bisa masuk ? Pintu belakang !

______________________--_______________________

Akash Pov

Aku masih meragukan satu hal, jika Tinaa dan Rin dengan mudahnya masuk melewati pintu belakang. Pastilah Ranvi juga dengan mudah masuk melewati pintu belakang

Kupercepat langkah kakiku melewati orang - orang. Jika aku melewatkan satu detik saja, Ranvi bisa membuat keributan di acara.

Bruuk !!

Tubuhku menabrak seorang laki - laki, kami berdua jatuh terpental.

" Hei ! Dasar mata juling ! Kalau jalan lihat - lihat ! " ucapnya dengan nada yang kasar.

Aku merapikan pakaianku, dan berdiri dari tempatku terjatuh. Percayalah, apa yang aku lihat adalah apa yang ingin aku temui.

Bibirku mengucapkan permintaan maaf, tapi dia tidak mempedulikannya. Dengan kesal dia berjalan melewatiku. Aku mencoba memberhentikannya dengan cara memegang lengannya.

" Jika kamu ingin masuk secara ilegal ke acara ini, kamu harus melewati mayatku, "

Tanggannya yang keras menggenggam tanganku agar terlepas dari lengannya.

" Dasar bau tanah ! Kamu ingin mengajakku berkelahi ? "

Dia memindahkan posisinya dan berdiri tepat dihadapanku. Matanya yang kehijaun memancarkan kekejaman di lubuk hatinya.

" Kalau begitu mari kita berkelahi, " lanjutnya dibubuhi senyum jahat di wajahnya. Sebuah pukulan melayang dari tangannya.

______________________--_______________________

The Mirror Rule ( ON REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang