Part 13

2.8K 239 3
                                    

Sahabat adalah seseorang yang berada disampingmu saat kamu jatuh. Sahabat adalah seseorang yang melindungimu ketika kamu terluka. Intinya sahabat itu akan selalu berada disampingmu meskipun dalam keadaan apapun.

**

Aldi memandangi wajah gadis dihadapannya yang sedang lahap memakan pesanannya. Gadis itu Salsha, gadis yang menjadi sahabatnya selama hampir dua tahun ini. Selama ini Salsha selalu saja baik kepada Aldi sedangkan dirinya Belum bisa membalas kebaikan gadis itu. Salsha selalu ada di dekat Aldi disaat laki-laki itu merasa terpuruk seperti akhir-akhir ini.

"Kenapa liatin gue kayak gitu, gue  rakus banget ya,  makan eskrimnya?" Salsha menyendokkan kembali es krimnya.

"Gue gak nyangka aja lo udah pesen segini banyaknya."

Kalau kalian ingin tahu nih, Salsha sudah memesan lima mangkuk eskrim dengan rasa yang sama. Vanila.  Favorite Salsha banget apalagi ditambahkan toping diatasnya. Aldi sampai menggeleng heran bisa-bisanya gadis macam Salsha memakan eskrim sebanyak itu. Dirinya saja menghabiskan satu cone eskrim pun gak pernah habis.

Kedua sudut bibir Salsha melengkung membentuk senyuman khasnya. "Bahkan gue bisa pesan lima mangkuk lagi."

"Jangan, nanti tenggorokan lo sakit." Aldi memberikan air mineral pada Salsha yang sudah dibuka olehnya.

"Makasih." kata Salsha lalu meneguk air mineral pemberian Aldi.

Aldi jadi teringat (Namakamu) karena gadis itu juga sangat menyukai eskrim apalagi dengan rasa yang sama, Vanila juga eskrim kesukaan gadis itu. Baru berniat move one Aldi malah kembali teringat dengan (namakamu).

Memang tidak mudah untuk menghapus rasa cinta yang sudah tumbuh sangat dalam di hati kita. Sama halnya seperti kita mempunyai luka kita bisa menghilanhkan perihnya namun tidak bisa menghilangkan bekasnya.

Salsha tersenyum maklum melihat Aldi yang tengah melamun.

"Mikirin dia lagi?" Tanya Salsha mengejutkan Aldi dari lamunannya.

"Gue cuma kangen sama dia, sudah dua hari gue gak pulang."

"Jadi lo menghindar?" Tanya Salsha meletakkan sendok eskrimnya.

Aldi menghela nafasnya kemudian menegakkan punggungnya. "Gue gak bermaksud kayak gitu, gue cuma butuh waktu buat tenangin fikiran gue."

Salsha menatap lurus ke mata Aldi yang juga kini menatapnya. "Sampai kapan Ald? Sampai dia pergi kembali ninggalin lo kayak dulu?"

"Gue gak tahu, Sha." Aldi menundukkan kepalanya menatap ujung sepatunya.

Salsha memegang. "Lo harus bicara sama dia, gue yakin dia juga gak mau nyakitin perasaan lo tapi ini sudah terjadi, dan lo gak boleh nyalahin apa yang udah terjadi."

Aldi mendongakkan kepalanya perkataan Salsha benar,tidak seharusnya ia menghindari (namakamu). Gadis itu tidak bersalah dalam hal ini. Tidak ada siapapun yang salah dalam hal ini.

Terkadang mencintai seseorang itu tidak harus menjadi milik kita tetapi cukup melihatnya bahagia maka kita juga merasakan hal yang sama. Memiliki bukan berarti kita menang dalam cinta namun merelakan dan melihat orang yang kita sayangi bersama dengan seseorang yang membuatnya bahagia, itu artinya cinta yang sesungguhnya. Karena cinta adalah memberi tanpa harap kembali.

**

Pagi ini Iqbaal sudah rapi dengan pakaiannya. Ia harus sampai di kampus sebelum pukul delapan karena kelasnya akan ada ujian mata kuliah inti. Untung saja Iqbaal mengingat perkataan dosennya minggu lalu yang akan mengadakan ujian hari ini.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang