Re-Write : Three Weeks

5.2K 286 10
                                    

Tiffany POV

Tiga minggu sudah, aku resmi menjadi isteri simpanan seorang dr. Song Jongki, tapi belum juga kudapatkan hasil apapun disini.

Kapan berita kehamilanku akan membuat keluarganya ini menutup mulut mereka, untuk berhenti bertanya tentang kegiatan malam kami. Tidak di taman belakang, di meja makan, bahkan ketika aku ingin keluar berjalan-jalan, pertanyaan itu selalu saja menghadangku.

"Tiffany" Oh ya ampun apalagi sekarang, kenapa ibu mertuaku ini sangat terdengar hampir setiap detik memanggil namaku.

"Iya bu?"

"Bagaimana, apakah sudah ada tanda-tanda, jika kau hamil?" Kufikir, aku tidak akan hamil secepat itu.

Aku tau jawabanku pasti akan mengecawakan Ny. Jieun, ibu mertuaku. Tapi aku juga tidak bisa membohongi bahwa memang belum ada tanda kehamilan pada dirikku.

Aku belum merasakan mual, pusing, ataupun siklus datang bulanku sedang tidak lancar. Semuanya masih seperti biasa.

Desahan kecewa ibu mertuaku sangat terlihat jelas, dia hanya menepuk pundakku pelan lalu pergi memasuki kamarnya. Ketika aku melihat bagaimana ekspresi wajahnya padaku, aku mulai dilanda rasa takut.

Bagaimana jika aku sama seperti wanita itu, yang tidak bisa hamil anak Jongki.

Maafkan aku, mungkin belum saatnya kepercayaan itu diberikan padaku. Aku ingin berusaha lebih keras, tapi sepertinya anakmu tidak mau terlalu mengecewakan Moon Chaewon.

Dia sangat mencintai wanita itu, aku bisa apa? Selain menunggunya jika ingin. Aku ingin memaksa, untuk menyelesaikan semua ini. Tapi rasanya itu sangat tidak pantas, dimatanya saja aku mungkin sudah seperti wanita murahan.

Kuraba perut datarku, jika disana memang akan hadir janin yang di inginkan keluarga ini. Maka aku akan sangat senang bisa merawatnya didalam tubuhku ini, aku ingin meski hanya menjadi temannya kelak.

Meski bukan sebagai ibunya, setidaknya aku pernah menjadi teman yang berbagi apapun dengannya. Setidaknya dia pernah ada disini, didalam rahimku dan menemaniku.

•••••

[Rumah Sakit Seoul]

Author POV

Jongki terlihat sedang berjalan menyusuri koridor rumah sakit bersama beberapa suster, kali ini dia harus segera ke ruang salah seorang pasien yang mengidap kanker paru-paru. Ketika pintu ruangan itu dibuka oleh suster yang menemani Jongki.

Didalamnya sudah ada seorang pria berpakaian rapi lengkap dengan dasi dan juga kacamata yang sepertinya membantu pengelihatan pria itu.

Jongki membungkuk padanya untuk memberikan salam, lalu menoleh pada wanita yang kini tengah tidur dengan damai bersama beberapa alat yang menempel ditubuhnya.

"Bagaimana kondisi pasien?" Tanya Jongki pada salah satu suster yang memegang map berisi hasil kesehatan pasien yang bernama Lee Yikyung

"Ny. Yikyung , mengalami batuk hebat sebelumnya. Dia juga baru saja harus melakukan persalinan secara cecar untuk bayi dalam kandungannya"

"Anaknya?"

"Bayinya sehat dan cantik, dr. Song"

Jongki sedikit menghela nafasnya lirih, dia kemudian mengangguk mengerti dengan keadaanya sekarang. Tapi untuk sekarang dia hanya bisa menunggu pasien tergerak sadar dari komanya, berusaha pun entahlah bagaimana caranya?

Jika seperti ini Jongki hanya bisa meminta keluarga pasien untuk menunggu perkembangannya. Sementara itu Jongki harus keruangan bayi, untuk memeriksa apakah anak dari wanita ini benar baik-baik saja?

Tiffany Hwang • Destiny [Re-write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang