Tiffany POV
Aku menatap pantulan dirikku dihadapan cermin besar yang berada dalam kamar mandi. Lihatlah Tiffany, kau bahkan tidak lebih dari seorang wanita rendahan sekarang, kau hanya dimanfaatkan untuk pemuas nafsunya.
Bahkan setelah itu, kau hanya akan di diamkan, bagai boneka yang dibutuhkan saat permainan harus dimulai.
Menangis, kuakui air mataku sudah tumpah dengan derasnya semenjak aku memasuki kamar mandi, kalian harus tahu, tidak ada kelembutan disetiap perlakuanya, kasar dan dingin.
Bahkan pria itu menyebut nama Chaewon disetiap malamnya. Bohong jika aku tidak tersakiti, tidak ada perempuan yang tidak terskiti akan ulah suaminya yang seperti itu. Dan sejak kapan Tiffany, kau menganggap Jongki adalah suamimu? Lupakan.
Setidaknya jika sedang bersamaku, bisakah dia lebih baik. Bisakah dia lebih menjaga perasaanku, aku juga wanita, wanita yang sah dinikahinya sebagai isteri. Bukan hanya wanita yang siap menyerahkan anak padanya.
Miris memang nasibku, kehilangan kedua orangtuaku dan harus menanggung beban bibi dan pamanku, yang sekarang entah dimana keberadaan mereka.
Semenjak hari dimana aku telah tinggal dirumah ini, mereka menghilang begitu saja membuangku pada keluarga ini.
•••••
Author POV
Saat Tiffany keluar dari kamar mandi, Jongki telah bangun dan memijit sedikit pelipisnya. Berat sekali rasanya dia ingin beranjak dari kasurnya sekarang.
"Aku akan membuatkan teh" Ujar Tiffany, yang seraya berjalan menuju pintu kamar ini.
Tiba-tiba saja, suara wanita itu mengingatkan Jongki pada prilakunya semalam. "Tunggu" Tangan Tiffany mendadak berhenti, untuk meraih knop pintu. "Maafkan aku" Sesal Jongki.
Tiffany membalikan tubuhnya, dan berusaha setegar mungkin untuk terlihat santai didepan Jongki. Meski ia tahu, bahwa perasaannya sedikit banyak, telah terluka karena prilaku pria itu tadi malam.
"Jangan membuatku tertawa Jongki-Ssi, bukankah ini memang pekerjaanku. Menjadi wanita rendahan dimatamu"
Kata-kata Tiffany membuat Jongki sadar, bahwa wanita ini tidak sepenuhnya bersalah dalam pernikahan ini, bukan dia yang mau untuk menikah dengannya, tapi karena hutang keluarganyalah yang membuat Tiffany harus membayarnya dengan cara serendah ini.
Setelah perlakuan kasarmu selama ini, kau sadar dengan apa yang wanita itu alami sekarang? Bodoh! kau harusnya tahu tentang alasan Tiffany menikahimu. Jongki benar-benar merutki dirinya sendiri.
•••••
[ Rumah Sakit Seoul ]"Kau sudah makan?"
Jongki masih saja terus berkutat dengan beberapa laporan pasien-pasiennya. Dia seakan tak memperdulikan Chaewon yang tengah duduk dihadapanya dengan membuka satu persatu tempat makanan yang ia bawa.
Kemudian kekasih Jongki itu menyadari sesuatu, pria yang sedang bersamanya, sedang tidak fokus kepadanya. Tidak biasanya, Jongki menenggelamkan dirinya dalam kesibukan, jika sedang bersamanya.
Ada apa dengan prianya? Itulah pertanyaan yang mendadak muncul dalam fikiran Chaewon.
Chaewon hanya bisa menghela nafasnya, seakan menyesal datang hari ini kerumah sakit. Sepertinya perasaan Jongki sedang tidak baik. Dia kembali ingin menutup tempat makan siang yang ia bawa untuk Jongki, agar dibawa pulang saja.
Lalu suara pria itu, membuat tangan Chaewon mengatung begitu saja.
"Letakkan saja, aku akan memakanya nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffany Hwang • Destiny [Re-write]
FanfictionTIFFANY HWANG (Destiny) © 2016, Nura Ihsan Taufiko (Nuraihsant). All rights Reserved. _______________ Usia kandunganku sudah memasuki usia delapan minggu, dan itu artinya aku sudah menjadi temanya selama dua bulan ini [ Tiffany Hwang ] _____________...