Re-Write : Ti-Secret

3.9K 284 17
                                    

[Kepulangan Tiffany dari Rumah Sakit Seoul]

Author POV

Rahasia yang disembunyikan sebaik apapun, lama - kelamaan juga akan terbongkar dengan sendirinya. Seperti saat ini, Jongki lebih memilih menutup rapat-rapat kondisi kesehatan Tiffany dari wanita itu sendiri.

Karena dia takut jika wanita itu tahu, maka kondisi Tiffany akan kembali down.

Sore ini, Tiffany sudah diperbolehkan pulang dan dirawat dirumah dibawah pengawasan ketat Jongki.

dr. Park Bogum, memberikan izin dengan terpaksa, karena sedari tadi siang Tiffany terus saja merengek minta pulang.

Itu karena, sepertinya Ocean sangat membenci bau rumah sakit, dan Tiffany beranggapan bahwa jika Ocean besar nanti dia tidak akan mengikuti jejak Jongki menjadi seorang dokter.

Mungkin saja pelukis seperti dirinya? teringat tentang melukis, ingin rasanya saat ini dia membeli peralatan lukis, dan menyibukkan dirinya dirumah.

Dia sangat bosan karena tidak melakukan apapun selama kehamilanya ini.

"Jongki-Ssi, bisakah kita mampir sebentar ke toko itu"

Jongki menoleh kearah telunjuk Tiffany, yang mengarah pada sebuah toko peralatan lukis yang terlihat dati tempat mereka berhenti saat ini.

"Kau ingin beli apa?" Tanya Jongki yang melihat kearah Tiffany disampin

"Paralatan melukis"

Dahi Jongki mendadak berkerut mendengar jawaban isterinya, karena Jongki tak pernah tahu hobi Tiffany yang satu itu.

"Aku adalah pelukis, bukan budak dari paman dan bibiku" Jawab Tiffany tanpa menatap Jongki disampingnya.

"Jika saja uang dari melukis cukup membayar hutang mereka pada keluargamu, mungkin kita tidak akan ada di dalam lingkaran pernikahan ini"

"..." Jongki tidak bisa menjawab pertanyaan Tiffany.

Suara klakson mobil dibelakang mobil mereka menginterupsi diamnya Jongki, dia kemudian melajukan mobilnya dan memutar jalur untuk mendatangi toko yang ingin Tiffany datangi.

•••••
[ Painting Shop ]

Tiffany POV

Aku berjalan menyusuri setiap jengkal tempat dalam toko ini, aku bisa melihat beberapa kuas dan juga cat-cat warna untuk melukis.

Ahh. . . Sepertinya sudah lama sekali aku tidak melukis, rasanya ingin membeli banyak peralatan dan kanvas. Kuputuskan untuk menelusuri setiap rak yang ada, dan mengambil barang-barang yang kubuthkan.

Beberapa menit kemudian berlalu, aku tidak tahu tepatnya sudah berapa lama, Jongki sibuk mengikuti memilih beberapa peralatan lukis.

Kemudian, pria itu membantuku membawa dua keranjang yang berisi penuh dengan, cat-cat warna, kuas, pallate, dan beberapa alat melukis lainnya. "Jongki-Ssi, apa tidak apa-apa aku membeli sebanyak ini?"

Kurasa ini sudah terlalu berlebihan, jika sudah belanja tentang alat-alat lukis aku akan lupa seberapa banyak yang sudahku ambil.

"Apa masih ada yang kurang?"

Aku melihat lagi tumpukan barang milikku didua keranjang yang terlihat cukup berat dibawa oleh Jongki. Dan ketika pria itu bertanya masih adakah yang kurang, kurasa ini sudah cukup, sangat cukup.

"No, ini sudah lengkap"

Jongki tersenyum dan berkata "Baiklah, aku akan bayar dulu"

Apa dia tidak marah? Aku sudah belanja sebanyak ini, dan membuatnya kehilangan banyak uang. Chaewon sangat beruntung, fikirku.

Tiffany Hwang • Destiny [Re-write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang