Re-Write : Ti-Pain

4.2K 299 16
                                    

[Kediaman keluarga Song]

Author POV

     Jongki membagi waktunya, antara pekerjaannya sebagai dokter, suami siaga untuk Tiffany, dan juga sebagai calon pengantin pria bagi Chaewon.

     Melelahkan, serta cukup menguras tenaga dan fikiran Jongki.

     Sementara Tiffany, wanita itu hanya bisa berdiam diri, lalu menyaksikan segala sesuatunya dalam hidupnya akan berubah, dengan waktu selama kurang lebih tiga setengah bulan lagi.

     Saat dia melihat Jongki terlihat sibuk diruang kerjanya, Tiffany berfikir jika pria pasti sedang banyak pekerjaan. Karena beberapa hari ini, pria itu tidak tidur bersamanya lagi.

"Jika ada yang bisa kubantu, katakanlah?" Tiffany mencoba menawarkan bantuan, bisa saja dia membantu pria itu menyiapkan pernikahannya. Karena selama ini, ia hanya menganggur dirumah besar ini.

"Tidak ada"

"...." Tiffany hanya terdiam mendapati jawaban datar yang keluar dari mulut calon ayah dari anak yang dikandungnya.

     Akhir-akhir ini sikap Jongki tak sehangat seperti sebelumnya, dia kembali menjadi pria yang dingin sekarang. Mungkin ini adalah tindakan dimana pria itu, berusaha menjauhkan diri dari Tiffany.

     Dengan hati yang hampa, Tiffany kemudian meninggalkan ruangan Jongki dengan membawa kembali secangkir kopi diatas nampan, tanpa pria itu sadari. Ia mencoba untuk tidak mengganggu suaminya meski hatinya ingin membantu pria itu.

•••••

[Kediaman keluarga Song]

Tiffany POV

     Aku berjalan keluar dari ruang kerjanya, sembari membawa nampan yang tadinya berisi secangkir kopi kesukaan Jongki. Kufikir dia butuh minuman untuk membuat kantuknya berkurang.

     Kuletakkan nampan itu pada meja dapur, dan melenggang pergi menuju kamar pribadiku sekarang ini. Aku sengaja memindahkan diri ke kamar lain, karena sebentar lagi kamar utama milik Jongki akan ditempati oleh seseorang yang seharusnya memang tidur dengan nyaman disana.

     Bahkan semua barang-barang pribadiku ikut pindah ke kamar yang kini kutempati. Bagaimana pendapat Jongki? Dia tidak menahanku ataupun bersuara untuk tindakan yang kulakukan, mungkin baginya ini juga yang terbaik.

"Tiffany"

     Saat sebuah suara memanggilku, aku membalikkan tubuhku dan melihat Ny. Jieun sedang berdiri dihadapanku.

"Kau sudah ingin tidur?"

"Belum bu, ada apa?"

"Dimana Jongki?"

Kuarahkan pandanganku, pada pintu coklat yang terletak dilantai satu rumah ini. "Dia sedang berada diruang kerjanya, banyak laporan pasien yang harus dia analisa, bu"

     Aku melihat ibu mertuaku hanya mengangguk mengerti dengan penjelasanku mengenai keberadaan anaknya. Lalu tiba-tiba dia datang mendekat, dan mengelus perutku yang sudah mulai membesar.

"Apakah cucuku ini menyusahkanmu?"

     Dapat kurasakan tangan hangat Ny. Jieun mengusap perut buncitku dengan lembut. Dia memang selalu tidak absen untuk menyapa cucu tercintany, Ocean. Hampir setiap hari dia mencariku demi bisa merasakan Ocean yang berada di dalam kandunganku.

"Dia sangat baik, dan juga sehat, bu" Jawabku, yang masih dengan menatap tangan rentanya yang masih bertengger pada perutku.

"Ya sudah, beristirahlah Fany-ah"

Tiffany Hwang • Destiny [Re-write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang