Epilog - Heirs

2.7K 172 7
                                    

Anak kedua jongki adalah laki-laki, beratnya 3,15 kg. Lebih berat dari kakaknya ocean, panjangnya mencapai 37 cm, dia bayi yang sehat dan juga tampan. Song Ha ry adalah nama yang dipersiapkan jongki untuk puteranya.

Sekitar jam lima sore semalam, tiffany memang sudah merasakan adanya kontraksi, sekitar jam tiga dini hari barulah dia menjalani tahap oprasi cecar kembali untuk melhairkan anaknya yang kedua.

Dia tidak bisa melahirkan secara normal, karena kelahiran pertama sudah dilewati dengan cara cecar, dan juga luka operasi pada paru-paru tiffany belum pulih seutuhnya.

Lengkap sudah keluarga kecil mereka, karena keduanya mendapatkan anak perempuan yang cantik seperti tiffany dan tampan seperti jongki.

Jika hana memiliki nama unik saat dia masih dalam kandungan ibunya ,yaitu ocean. Untuk hary sendiri tiffany meberikan nama juga, yaitu blue, tapi untuk sekarang nama itu tidak akan dia pakai, karena mulai dari sekarang anak-anak mereka akan dipanggil sesuai dengan nama mereka yang sebenarnya.

Karena nama mereka juga memiliki arti tersendiri bagi tiffany.

"Ayah" rengek hana yang meminta jongki untuk menggendongnya karena dia ingin melihat adik kecilnya yang sedang menyusu pada tiffany.

"Kemari sayang dan lihat adikmu" jongki menggendong hana dan meletakanya tepat disamping tiffany

Gadis kecil berusia satu tahun enam bulan itu, memperhatikan bayi mungil kecil yang tengah bergelung hangat dalam dekapan ibunya. Tiffany membelai wajah puterinya dan mencium pucuk kepala hary dengan sayang.

"Nama adikmu, song ha ry, jadi panggil dia hary bukan blue, mengerti hana"

Hana mengangguk mengiyakan perkataan jongki padanya.

Jongki dan tiffany saling tersenyum dan membiarkan bahasa tubuh mereka yang menyampaikan, bahwa kebahagiaan mereka telah terasa lengkap. Karena memiliki satu sama lain, dan juga memiliki anak-anak yang cantik dan tampan.
.
.
Chae won mencoba meraih sebuah gelas yang terletak di lemari atas dapurnya, dia merasa kesusahan hingga harus menjinjitkan kedua kakinya.

"Astaga ibu hamil yang satu ini" sebuah suara menginterupsinya dan kembali menapakan kakinya dengan sempurna, lalu melihat siapa yang tengah menegurnya

"Sekertaris park kau mengejutkanku" kesal chae won

"Kau yang membuatku jantungan, bagaimana jika kau tergelincir" sekertaris park berkata dengan kesalnya pada chae won "kau ingin suamimu membunuhku?"

Lama chae won terdiam, kini dia mengubah ekspresinya menjadi menangis karena telah kena marah oleh sekertaris park.

"Astaga kau menangis lagi, cup. . .cup. . .cup. . .jangan menangis"

Seunggi yang masih terlelap dalam tidurnya menjadi terbangun dan mendengar suara kegaduhan dari luar, dia menyibakkan selimutnya dan langsung bergegas untuk melihat apa yang terjadi pada chae won.

"Ada apa ini?" Seunggi mendekat pada chae won yang sudah bersimbah air mata

Sekertaris park angkat tangan saat tatapan mata seunggi yang memicing mengarah padanya.

"Sudah berapa kali kau membuat isteriku menangis kakak" desah seunggi gemas akanya.

"Aku tidak menbuatnya menangis" bela sekertaris park yang juga merasa gemas pada seunggi

Tiffany Hwang • Destiny [Re-write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang