Author POV
[ Rooftop Cafe ]
Jongki dan Chaewon bertemu hari ini, mereka memutuskan untuk membicarakan bagaimana hubungan mereka untuk kedepannya.
Lebih tepatnya nasib hubungan mereka.
Karena sudah hampir seminggu ini, baik Song Jongki maupun Moon Chaewon, sudah tidak lagi saling bertemu dan berkomunikasi untuk masalah pernikahan mereka.
Dan Chaewon juga sudah merasa lelah untuk selalu bersikap tegar, di saat dirinya di duakan dan dilupakan oleh Jongki begitu saja.
"Sedari awal ditolak, seharusnya aku bisa menerimanya begitu saja" Ucap Chaewon dengan nada tenang, meski hatinya berusaha kuat untuk meredam kuat emosinya, dihadapan pria itu.
Jongki masih diam, menunggu Chaewon meneruskan perkataanya. Ia tidak ingin membuat wanita itu, lebih menderita lagi jika ia bicara, karena Jongki masih punya hati.
"Aku sudah berpura-pura meyakini jika kau masih milikku, padahal pada nyatanya semua itu tidak lah benar"
Chaewon menatap Jongki yang terdiam.
"Kau bukan milikku lagi, hatimu bukan milikku lagi Jongki-ah, aku tidak menemukan sorot matamu untukku, aku tidak lagi merasakan bahwa kau hanya memikirkanku"
"Maaf saja kurasa tak cukup untuk sakit hatimu" Ujar Jongki merasa bersalah.
"..."
"Tapi, segalanya memang sudah berubah Chaewon-ah, aku - Aku mencintai wanita itu" Jelas Jongki dengan pasti.
"..." Chaewon mengusap air matanya, yang jatuh tanpa peringatan. Ia yakin pria itu pasti melihatnya, melihat bagaimana kini hanya dia yang akan menghapus ait matanya sendiri.
"Baiklah, aku mengerti sekarang. Aku mendo'a kan yang terbaik untuk kalian" Ucap Chaewon yang mencoba untul tegar hingga akhir.
Selama beberapa menit mereka terus saja berbicara, melupakan segalanya memang tidak mungkin tapi mencoba merelakan segalanya itu bisa saja.
Chaewon menatap tubuh Jongki lewat kaca besar cafe yang langsung menghadap keluar, hatinya memang terasa sangat pedih sekarang tapi bukankah ini lebih baik, daripada harus menyakiti diri sendiri.
Aku bukan wanita sejahat itu, Jongki-ah.
•••••
[ Flashback - Ruang dr. Park Bogum ]
Saat dimana Jongki dan dr. Park sedang berbicara berdua didalam ruangan.
Kedua pria itu, duduk berhadapan dengan segelas cup coffe untuk masing-masing. dr. Park menarik sedikit layar komputernya untuk memperlihatkan pada Jongki, tentang catatan medis milik Tiffany, isterinya.
"Kita tidak bisa menunggu lebih lama dr. Song, Tiffany harus diyakinkan"
Jongki menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, sembari terus mendengar penjelasan dr. Park.
"Jika kandunganya dipertahankan hingga memasuki usia sembilan bulan, aku bahkan tidak bisa menjamin dia masih sadar seperti sekarang"
"Maksudnya?"
"Kau tahu resikonya dr. Song, dia bisa saja akan koma"
Seketika saja semua fungsi tubuh Jongki membeku, dia sudah mengetahui hasil akhir dari penyakit ini. Karena sebelumnya dia juga merawat pasien yang mengalami kanker paru-paru disaat kehamilanya.
"Sebenarnya ada hal lain lagi yang ingin ku katakan padamu,. . "
Jongki masih terdiam menanti perkataan dr. Park kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffany Hwang • Destiny [Re-write]
FanfictionTIFFANY HWANG (Destiny) © 2016, Nura Ihsan Taufiko (Nuraihsant). All rights Reserved. _______________ Usia kandunganku sudah memasuki usia delapan minggu, dan itu artinya aku sudah menjadi temanya selama dua bulan ini [ Tiffany Hwang ] _____________...