Re-write : 2 Hearts in Different Love

3.3K 258 11
                                    

[ Taman Bermain Komplek ]

Chaewon membakar semua kenanganya bersama Jongki selama tiga tahun belakangan ini, dia menangis bukan karena harus membakar semua kenangannya. Sebab dia menangis juga bukan karena Jongki, melainkan karena Seunggi.

Dia terlambat untuk mengetahui, bahwa betapa pria itu pun terluka, melihatnya yang juga tak merasa bahagia, bersama Jongki.

Chaewon sadar saat dia menerima Jongki, itu semua juga bukan sepenuhnya kemauannya, salah satunya adalah dorongan dari ibunya yang ingin dia mempunyai suami yang mapan, dan juga dari keluarga terpandang.

Selama ini, keluarga Chaewon buta karena harta, buta akibat keuangan mereka yang tidak mampu.

Ini adalah foto setahun yang lalu, dimana Jongki dan Chaewon menghabiskan liburan musim semi mereka di jepang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah foto setahun yang lalu, dimana Jongki dan Chaewon menghabiskan liburan musim semi mereka di jepang.

Keduanya nampak bahagia bersama, tapi perasaan keduanya tidaklah sekuat apa yang orang fikir. Di saat Tiffany hadir ditengah-tengah hubungan mereka, Jongki pun goyah akan perasaanya.

Awalnya, Jongki kira itu hanya perasaan suka sesaat. Akan tetapi dugaanya salah, perasaan itu tumbuh semakin kuat dan mengalahkan nama Chaewon di dalam hatinya.

"Terimakasih Jongki-ah" Gumam Chaewon parau.
....
Kali ini Jongki terbangun dari tidurnya, tubuhnya terasa pegal sekali setelah semalaman hanya tidur disamping Tiffany sembari terduduk.

Tapi saat dengan nyamanya dia merenggangkan seluruh otot-ototnya, dengan terkejutnya dia melihat mata wanita yang terbaring dihadapanya terbuka menatapnya lemah.

Sekarang Jongki dilanda kebingungan hingga tidak tau harus berkata apa?

"Ka-kau, kau sudah bangun?"

Ingin sekali rasanya Tiffany tertawa, tapi apalah daya seluruh tubuhya terasa kaku sekali saat ini. Entah apa yang baru saja dilaluinya tapi rasanya seperti sudah berhari-hari dia tidur dan bermimpi.

Tiffany hanya bisa mengerjapkan matanya lemah sembari tersenyum sebisa mungkin.

"Tunggu sebentar, jangan pernah berani untuk menutup mata mu lagi" ucap Jongki panik.

Ini pertama kalinya bagi Tiffany melihat kelakuan Jongki disaat pria itu dilanda kepanikan. Tingkah dan ekspresi mukanya bisa jadi menjadi konyol.

Seketika binar senyum itu menghilang, saat Tiffany sudah tidak merasakan lagi sebuah kehidupan di dalam perutnya.

Wajahnya ketakutan, fikirannya terus saja bertanya-tanya. Bagaimana bisa dia merasa jika Ocean sudah tidak berada dalam genggaman kehidupanya.

Tiffany Hwang • Destiny [Re-write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang