1. new house, new life

5.9K 527 19
                                    

Yeonhae melihat ke arah luar jendela dengan mata berkaca-kaca. Ia benar-benar akan meninggalkan rumahnya, serta merta eomma dan adiknya.

Ia tak menyangka hal ini akan terjadi dan mengapa ayahnya membawanya keluar malam ini juga.

"Appa, kita mau ke mana?"tanya nya dengan suara sumbang, tanda habis menangis.

Appa nya yang sedang menyetir hanya meliriknya dan akhirnya membalas, "Kau tidak perlu banyak tanya!"

Yeonhae tercekat. Appa nya selama ini tak pernah membentaknya tanpa alasan. Dan sekarang, ia baru bertanya sekali dan sudah dibentak.

Akhirnya ia hanya bisa diam dan memandang keluar jendela dengan air mata berlinang. Ia tak pernah merasa sesedih ini sebelumnya.

Appa nya yang bernama Chae Joon Hae merupakan seorang manager bagian pendataan di perusahaan elektronik yang cukup besar di Seoul. Namun, kurang lebih satu tahun yang lalu, ia jadi sering pulang lebih telat dan pernah sekali ia pulang dalam keadaan mabuk.

Eomma Yeonhae, yaitu Mosae, mengira bahwa ia terlalu stress dengan pekerjaannya. Tetapi, lama-kelamaan pulang malam dan mabuk sudah menjadi kebiasaannya.

Rasa penasaran Mosae tumbuh karena suaminya tidak pernah seperti itu sebelumnya. Akhirnya Mosae membuntuti suaminya dan mendapatkan Joonhae tengah bermain dengan wanita-wanita kalangan elit.

Sejak saat itu Mosae sakit hati dan ia berusaha membalas dendam dengan mendekati pria lain. Dan dari situlah, hubungan mereka di keluarga menjadi hancur dan beginilah sekarang.

Yeonhae tinggal bersama appa nya. Sedangkan Yeonsae bersama eomma nya.

Tiba-tiba mobil mereka berhenti di depan sebuah rumah- tidak, ini lebih cocok disebut mansion dari pada rumah.

Joonhae keluar dari dalam mobil dan tak lama kemudian gerbang yang super besar itu terbuka secara otomatis untuk mobil mereka agar bisa masuk.

Joonhae masuk kembali dan memarkir mobil mereka di dalam. Tak lama kemudian, seorang perempuan paruh baya keluar dari dalam rumah.

Dan Yeonhae tak habis pikir. Untuk membeli pintunya saja, mungkin ia perlu lebih dari 10 tahun untuk mengumpulkan uang.

"Appa.. Ini di mana?"ia memberanikan diri untuk bertanya lagi.

"Rumah baru kita."Joonhae tersenyum penuh arti.

Yeonhae mengerutkan keningnya, "Rumah.. baru?"

"Jangan banyak tanya dan keluarlah!"ia membentak anaknya dan Yeonhae dengan segera keluar dari dalam mobilnya.

Saat Joonhae keluar dari mobil, sang perempuan berbadan gemuk paruh baya tersebut segera memberi salam kepada Joonhae.

Joonhae memberi gestur kepada Yeonhae untuk mendekatinya. Yeonhae buru-buru berjalan ke arah mereka.

"Kenalkan, ini anakku."kata Joonhae kepada perempuan paruh baya tersebut.

"A-Annyeonghaseyo, Chae Yeon Hae imnida.."

"Woah! Putrimu cantik sekali, Tuan! Silahkan masuk, Nyonya besar sudah menunggu."

Yeonhae lagi-lagi mengerutkan keningnya.

"Nyonya besar?"ia bertanya pada dirinya sendiri.

Akhirnya mereka bertiga masuk dan Yeonhae lagi-lagi terpaku melihat rumah dengan seisi perabotan yang sangat mewah dan bisa dipastikan harganya luar biasa mahal. Lihat saja, furniture di dalamnya kebanyakan barang import.

Dan sesampainya di ruang tengah, sang perempuan berbadan gemuk itu langsung menyampaikan pesan pada seorang perempuan yang tengah duduk di sofa, yang Yeonhae duga sebagai 'Nyonya Besar'.

Sang Nyonya langsung berdiri. Yeonhae menatap penuh tak percaya, wanita ini, wanita berbadan kurus tinggi pucat ini merupakan seorang direktur yang mempunyai peranan besar di Korea Utara.

"Ahyoung, kenalkan ini anakku."Joonhae tak ragu-ragu melilitkan tangannya ke pinggang wanita itu.

"Dan Yeonhae, kenalkan, ia adalah direktur terkenal di Korea, Byun Ah Young."

Yeonhae membungkukan badannya, "A-Annyeonghaseyo! Chae Yeon Hae imnida."

"Yeonhae, sepertinya aku akan menjadi ibu barumu ya."wanita itu tertawa kecil.

Yeonhae membulatkan matanya tak percaya, "I-Ibu baru..?"

"Kami akan menikah minggu depan."kata wanita itu dengan suara cekikikan.

Yeonhae lagi-lagi membulatkan matanya, "Ta-Tapi apakah appa.."

"Jangan aneh-aneh. Aku kan sudah bilang aku tak mau tinggal dengan perempuan itu, dan aku telah membuat surat perceraian dengannya. Kami akan ke persidangan besok."

Yeonhae merasakan tubuhnya lemas seketika. Ia pikir ini hanya bersifat semu. Ia pikir semuanya akan kembali seperti semula dan mereka menjadi keluarga yang bahagia ketika appa nya membawa ia pulang esoknya. Ia pikir.. semua ini tidak akan terjadi.

"Dan oh ya, ke mana sih anak itu?"Ahyoung melihat ke sekeliling rumahnya, yang rumahnya sendiripun tidak ada setengahnya. Ia terlihat memanggil perempuan berbadan gemuk itu, "Bi, panggilkan anak itu."

"Baik, Nyonya."

Tak lama kemudian, seorang namja bertubuh tak begitu tinggi, berkulit putih bersih, bermuka imut dan menggemaskan, turun dengan langkah malas. Ia terlihat sehabis bangun tidur.

"Baekhyun! Kau lama sekali sih."Ahyoung memanggilnya dengan gemas. Namja yang dipanggil Baekhyun itu turun bagaikan seorang nenek tua.

Sesampainya di bawah, ia sedikit terkejut melihat pendatang baru.

"Joonhae, Yeonhae, perkenalkan, ini anak tunggalku, Byun Baek Hyun."Ahyoung merangkul anaknya. Yang dirangkul kemudian melepaskannya dengan malas.

Yeonhae membulatkan matanya dengan tidak percaya untuk yang ke sekian kalinya.

Oke, jadi, aku akan mempunyai eomma baru, rumah baru, dan.. saudara baru?!
===
A/N : Waah aku juga mau kali punya saudara kayak Baekhyun:(((

Makasih bagi yang mau meluangkan waktu untuk baca ceritaku. Makasih juga yang udah support lewat vote bahkan komen♥

Keep revomment yaa:3

Unspoken LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang