Yeonhae memasuki rumah dengan langkah kecil. Jujur, hari ini ia senang karena ia mendapat teman baru yang merupakan teman baik Hana, yang bernama Hayoon.
Hayoon merupakan gadis yang lebih diam dari pada Hana. Ia lebih bersikap tenang dan dewasa. Namun, ia juga bisa diajak bercanda.
Yeonhae bersyukur ia bisa bertemu teman baru seperti mereka. Harinya semakin cerah dan ia tidak kesepian.
Ketika ia memasuki rumah, para pelayan menyambutnya dengan senyuman kaku. Ia membalasnya dengan senyum kecil.
Ia menduga Baekhyun sudah ada di rumah, karena ini merupakan hari Jumat yang artinya ia pulang lebih awal.
Yeonhae hendak menaikki tangga ketika ia mendengar suara berisik di dapur.
Ia berjalan ke arah dapur yang sudah cukup familiar untuknya. Dan ia mendapatkan sang bibi pelayan tengah berbicara kepada Baekhyun, tepatnya dengan raut wajah setengah pasrah dan lelah.
Sedangkan Baekhyun tengah berjalan mondar-mandir di dapur lebarnya dengan setengah tergesa.
"Tuan, biar Pelayan Kim saja yang masak. Tuan tidak perlu repot-repot memasak." Bibi Jung terlihat frustasi.
Baekhyun tidak menghiraukannya. Ia terus berjalan mondar-mandir di dapurnya, sepertinya ia sedang mencari sesuatu.
"Aku ingin belajar, Bi." Kata Baekhyun dengan dengan senyum lembut namun terlihat dibuat-buat.
"Tapi kalau ingin memasaki Nona Yeonhae Tuan bisa bilang saja nanti Pelayan Kim akan membantu Tuan." Bibi Jung terlihat nyaris menyerah.
Namun, perkataan Bibi Jung membuat Yeonhae terdiam kaget.
Memasaki Nona Yeonhae..? Ia mengerutkan dahi dengan bingung. Lalu tiba-tiba ia membulatkan mata tak percaya ketika ia sadar apa maksud perkataan Bibi.
Baekhyun Oppa ingin memasak sesuatu untukku? Tiba-tiba jantungnya berdegup dengan keras.
Yeonhae pura-pura tak mendengar apapun dan terus berjalan ke atas, ke arah kamarnya.
Ia memutuskan untuk menyegarkan tubuhnya dengan mandi. Ia mengambil kaos putih polos serta celana selutut, sebelum menaruhnya di atas kasur. Ia mengambil handuk lalu memasuki kamar mandi.
Air segar mulai menyapa tubuh Yeonhae. Ia tersenyum selagi merasakan segarnya air.
Di lain sisi, Baekhyun dengan senyum puas melangkah ke atas dengan membawa nampan berisi kimchi yang ia masaknya dengan bantuan Pelayan Kim. Walaupun tak sepenuhnya karyanya, ia merasa puas dengan apa yang telah ia kerjakan. Ia merasa ia harus membalas budi atas apa yang telah dikerjakan oleh Yeonhae sewaktu itu.
Ia mengetuk pintu kamar Yeonhae namun tak ada jawaban. Dengan ragu-ragu, ia membuka knop pintu yang ternyata tak terkunci. Ia melihat ke sekitar namun ia tak menemukan Yeonhae. Ia mengerutkan dahinya bingung.
Namun, ia tetap memasuki kamar Yeonhae dan hendak menaruh kimchi tersebut di meja Yeonhae ketika pintu kamar mandi terbuka, menampakan Yeonhae yang hanya berbalut handuk berjalan keluar.
Baekhyun membeku ketika melihat kaki Yeonhae yang putih mulus dan ia bahkan tak berani untuk melihat jauh ke atas. Yeonhae membulatkan matanya tak percaya.
"AAAAAAAAAAAAAAAHHHHH!" Ia memekik dengan terkejut dan segera masuk ke dalam kamar mandi lagi.
Baekhyun merasakan pipinya memanas bagaikan sehabis ditampar keras-keras.
"Y-Yeonhae m-mianhae! Aku pikir kau ada di luar. A-Aku hanya ingin menaruh makanan ini di kamarmu. A-Aku keluar sekarang. M-Mianhae!" Ia segera menaruh kimchi nya di atas meja sebelum berlari keluar, nyaris tersandung kaki dari tempat tidur Yeonhae.
Yeonhae membuka pintu kamar mandi sebepum melongokan kepalanya keluar. Dengan wajah panas seperti kepiting rebus, ia melangkah keluar dengan langkah ragu-ragu, sebelum memakai pakaiannya dengan tergesa-gesa. Ia menyesal ia lupa mengunci pintu kamarnya tadi.
Membayangkan Baekhyun tak sengaja melihatnya membuat Yeonhae menutup wajahnya dengan kedua tangannya dengan rasa malu. Ia mengipasi wajahnya yang panas.
===
Baekhyun saat ini tengah duduk diam di kamarnya, memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.Kalau boleh dibilang, ia memanglah bodoh untuk masuk secara sembarangan ke kamar seorang yeoja, walaupun itu merupakan adiknya. Yah, adik tiri sih. Tapi secara hukum ia merupakan adiknya sekarang.
Baekhyun menelungkupkan wajahnya dengan kedua tangannya. Wajahnya masih panas akibat malu dan akibat..
Membayangkannya saja membuat Baekhyun menggeram.
Ia menyesali tindakannya untuk hari ini.
===
Yeonhae berjalan dengan langkah super pelan sambil membawa piring kosong di tangannya. Kimchi yang Baekhyun buat rasanya benar-benar aneh dan kelewat asin. Tetapi ia menghargainya dengan menghabisi semuanya.Yeonhae menaruh piringnya ketika Pelayan Kim menyuruhnya untuk kembali dan ia akan mencucikan piring untuknya. Sebenarnya hal tersebut sama sekali tidak perlu, namun ia sudah lelah berdebat dengan Pelayan Kim akibat sebuah piring.
Saat ia hendak membuka pintu kamarnya, ia melihat pintu di sampingnya terbuka yang menandakan Baekhyun akan keluar. Ia ingin segera masuk ke kamarnya namun ia belum mengucapkan terimakasih kepadanya.
Menelan rasa malu, ia menarik nafas sebelum berbicara, "Baekhyun Oppa."
Baekhyun menengok ke arahnya dan Yeonhae masih melihat sorot malu di matanya.
"Uhm.. Kimchi-nya terimakasih banyak. Kau tak perlu membuatkan untukku sebenarnya."
Baekhyun tersenyum malu, namun tiba-tiba matanya membulat. "Tunggu.. Kimchi itu.. Apakah habis?"
Yeonhae mengangguk pelan.
Baekhyun menggeleng-geleng tak percaya, "Kenapa kau habiskan? Rasanya benar-benar hancur. Aku saja membuangnya."
Yeonhae tertawa kecil, "Tidak apa-apa. Sayang kan kalau dibuang."
"Ah berarti memang benar tak enak ya?" Baekhyun menggaruk leher belakangnya.
Yeonhae menahan tawanya, "Tidak apa-apa, Oppa. Kalau liburan nanti kuajarkan memasak, bagaimana?"
Baekhyun dengan antusias mengangguk. Mereka berdua kembali terdiam.
"Ah masalah tadi.." Baekhyun tiba-tiba menunduk.
Yeonhae mengerti apa maksudnya dan ia merasakan pipinya memanas.
"A-Aku tidak bermaksud. Aku ingin membuat itu sebagai kejutan dengan memberimu secara langsung.. Tapi gagal total. Maaf."ia menunduk malu.
Yeonhae tersenyum kecil, "T-Tidak apa. Aku juga seharusnya mengunci kamarku."
Baekhyun tersenyum, "Baiklah. Kau beristirahatlah."
Yeonhae mengangguk. Tanpa disangka-sangka, Baekhyun mengacak-acak rambutnya dengan senyum simpul.
"Selamat malam."
Sebelum melangkah turun.
Yeonhae tersenyum dengan degup jantung yang tak karuan. Ia masuk ke kamarnya dan merebahkan dirinya di atas kasur.
Ia meraih kertas kecil di meja samping tempat tidurnya sebelum membacanya kembali dengan senyum lebar.
Terimakasih telah membuatkan aku sandwhich malam itu. Sebagai balasan, aku membuatkanmu kimchi(dengan bantuan Pelayan Kim). Semoga kau menyukainya.
Note : Kalau tidak enak buang saja ya. Karena aku bersikeras untuk Pelayan Kim tetap diam;)
===
A/N : Maaf ya kalau ceritanya gaje dan masih flat-flat aja. Sebentar lagi ada konfliknya kok.Jangan lupa vote dan comment:3
Gomawo~
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Love
Fanfiction[Bahasa] "Ini tidak mungkin. Cinta kita terlarang." ----- Cover made by : @bae_syaa This fiction is pure my imagination. PLAGIARISM IS A CRIME!! ----- ©chanaddict 160619