18. eunwon

2.8K 312 4
                                    

Yeonhae tengah membaca buku pelajaran di perpustakaan kampusnya ketika tiba-tiba pintu perpustakaan dibuka dengan kasarnya, menimbulkan suara yang besar dan membuat seluruh pengunjung perpustakaan terkejut setengah mati.

Termasuk Yeonhae.

"Apa di sini ada yeoja yang bernama Yeonhae?!" Teriak suatu suara, dan Yeonhae kenal benar dengan suara yeoja manja tersebut. Ia tak lain tak bukan adalah Eunwon.

Dan sepertinya ada yang memberitahu nya, sebab Eunwon sedang berjalan ke arahnya dengan tatapan seakan ingin memakannya hidup-hidup.

Yeonhae yang kebingungan hanya menutup bukunya dan menghadap Eunwon. "Apa engkau mencariku-"

PLAK!

Kalimatnya terhenti ketika yeoja itu menghantam buku di tangannya sehingga membuat buku itu terjatuh keras, lagi-lagi menimbulkan suara yang keras.

Sontak Yeonhae terkejut dan hanya bisa melongo kaget.

Eunwon melotot ke arahnya, sebelum menarik tangan yeoja itu kasar ke luar ruangan.

"A-Apa yang lau lakukan?!" Tanya Yeonhae, setengah terkejut dan setengah takut.

Eunwon terus menarik sampai mereka berhenti di lorong yang cukup sepi.

Eunwon melepas Yeonhae dengan kasar. "Kau! Kau pasti yang membuat Baekhyun Oppaku berubah! Kau apa kan dia, huh?!" Ia menunjuk-nunjuk wajah Yeonhae dengan nanar.

Yeonhae mundur selangkah, "Aku tidak apa-apa kan dia. Aku tak merubahnya. Aku tak melakukan apa pun.."

Eunwon berkacak pinggang, "Jangan pura-pura polos, dasar gadis penggoda!"

Yeonhae membulatkan matanya tak percaya. Ia, Yeonhae, tak pernah sekalipun menggoda seorang namja. Ia melihat Eunwon dengan tatapan sakit hati, "Asal kau tahu, aku tak pernah menggoda namja manapun. Dan termasuk Oppamu!"

Eunwon membulatkan matanya tak percaya, "Kau berani ya membentakku seperti itu! Apa kau tidak tahu aku ini siapa, huh?!" Ia menunjuk-nunjuk dirinya seperti orang yang kesurupan.

Yeonhae berkata dengan sabarnya, "Aku tahu kau ini adalah anak orang penting. Tapi aku yakin semua orang mempunyai hak yang sama untuk berpendapat."

Eunwon mendengus kesal, "Dengar ya, aku tak mau kau menggoda atau mendekati Oppaku lagi! Kau ini hanya yeoja biasa yang appanya menikah dengan eomma Baekhyun! Sudah untung kau diberi tempat tinggal, masih saja menggoda!"

Yeonhae rasanya ingin sekali berkata kasar, namun ia harus bisa mengontrol diri. Jika ia diluar kendali, bisa dibilang ia kalah oleh yeoja satu ini.

Eunwon akhirnya melangkahkan kakinya untuk menjauh dari Yeonhae. Dari kejauhan, sepatu hak nya masih terdengar dengan jelas. Yeonhae hanya menghela nafas lelah.

Ia bingung kenapa menjadi seorang adik Baekhyun susahnya setengah mati.

Ia melangkahkan kakinya keluar kampus. Ia harus menunggu kurang lebih sekitar 1 jam sampai kelas siangnya dimulai.

Ia memutuskan untuk membeli makanan di kafetaria sebelum duduk di taman yang sepi.

Ia menghela nafas, memikirkan kejadian yang menimpanya hari ini.

Appa nya..

Eunwon..

Sepertinya mereka semua memang tak mau ia dekat dengan Baekhyun. Tapi itu bukan salah Yeonhae juga kan? Baekhyun sendiri yang mendekati dirinya. Bukan ia yang memulai.

Ia memakan kebab nya dengan perlahan, sambil membaca buku di tangannya.

"Hei." Tiba-tiba suara Baekhyun tepat ada di sampingnya. Ia mendongak dan mendapatkan Baekhyun tengah tersenyum kepadanya.

Ia menghela nafas.

Lihat kan? Bukan aku yang memulai. Tapi Baekhyun Oppa sendiri.

"Apa yang kau lakukan di taman sepi seperti ini?" Baekhyun menempatkan dirinya tepat di samping Yeonhae.

Yeonhae bergeser sedikit agar mereka tidsk begitu dekat.

"Aku sedang belajar." Jawab Yeonhae dengan singkat. "Lalu kenapa kau ada di sini?"

Baekhyun melihat ke arahnya, sebelum tersenyum dengan manisnya. "Tadinya aku ingin ke kafetaria, tapi aku mengurungkan niat ketika aku melihatmu."

Yeonhae merasakan pipinya memanas dan jantungnya berdebar keras. Mengapa sih namja satu ini mudah sekali membuatku berdebar?!

"Aigo, sana pergi ke kafetaria." Kata Yeonhae, setengah mengusir dirinya.

"Apa kau mengusirku? Aku sakit hati." Baekhyun berpura-pura memegang dadanya dan wajahnya menampakan ekspresi kesakitan.

Yeonhae diam-diam tertawa kecil, "Aish Oppa.. Aku tak bisa fokus belajar kalau begini caranya!"

"Ah~ Kau tak fokus karena ada aku di smapingmu, kan?"

Yeonhae memukul lengannya secara main-main, "Pergi sana!"

Baekhyun tertawa kecil, "Tidak mau."

Yeonhae menghela nafas, "Oppa.."

Alih-alih meninggalkan tempat, Baekhyun malah duduk mendekat dan menyandarkan kepalanya di pundak Yeonhae.

"Biarkan aku begini sebentar. Aku tak akan mengganggumu." Baekhyun memejamkan matanya.

Yeonhae tak bisa apa-apa lagi selain mengiyakan. Akhirnya ia makan kebab nya dalam diam dan gagal fokus dalam belajarnya.
===

"Pisahkan mereka berdua! Aku tak ingin mereka bersama!" Yeoja itu menggebrak mejanya dengan kesal. Ia meremas foto di tangannya itu sebelum membuangnya secara asal.

Namja di depannya tersenyum miring, "Apa yang harus kulakukan, Nona?"

"Aku tak mau tahu apa caranya! Aku mau mereka pisah! Jangan lukai namja nya. Dan jangan biarkan yeoja itu mati sebelum aku menyiksanya." Yeoja tersenyum tersenyum dengan liciknya.

"Baik, Nona."
===

A/N : Sekitar 3-4 chapter lagi cerita ini bakalan habis^-^

Jangan lupa untuk revomment ya^^
Gomawo~

Unspoken LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang