15. protective

3.2K 350 3
                                    

"Sewaktu itu aku pernah melihatmu dipukuli oleh appa."

Yeonhae langsung diam membeku di tempatnya. Pikirannya langsung blank seketika.

"Jawab aku." Baekhyun tiba-tiba memegang tangan adiknya, sebelum meremasnya dengan pelan.

Yeonhae menunduk dalam diam. Saat ini tidak ada seorang pelayan pun di ruang depan. Dan Yeonhae bersyukur akan hal itu.

Ia menarik nafas perlahan sebelum, "A-Appa.. Appa tak suka waktu itu aku mengunjungi eomma.."

"Hanya karena itu?!" Tanya Baekhyun, setengah berteriak karena terkejut.

Yeonhae menggeleng kecil, "D-Dan.. Ia tidak suka aku dekat-dekat dengan Oppa."

Baekhyun mengernyit heran, sebelum melepaskan genggaman tangannya.

"Kenapa?"

Dan tanpa sadar, ia mengucapkan hal yang tak ingin ia ucapkan;

"Ia takut aku jatuh cinta padamu. Namun sayangnya-"

Ia segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia hampir saja keceplosan!

Akhir-akhir ini, jujur saja, ia memang merasakan debaran aneh di jantungnya setiap kali melihat Baekhyun. Ia selalu merona jika Baekhyun menggodanya, ataupun setiap kali Baekhyun tersenyum manis padanya. Ia tahu perasaan ini sangat teramat salah. Ia tak seharusnya jatuh cinta kepada Oppanya sendiri.

Ya, Yeonhae telah jatuh cinta pada Baekhyun. Oppanya sendiri.

Dan setelah Yeonhae mengucapkan hal tersebut, Baekhyun merasakan jantungnya berdebar-debar. Ia ingin tahu kelanjutan kalimat Yeonhae. Namun, yeoja itu tengah sibuk menunduk sambil terus menutupi mulutnya.

Tiba-tiba, Baekhyun tersenyum miring. "Namun? Kau sudah terlanjur jatuh cinta padaku ya?"

Yeonhae cepat-cepat menggeleng, "Aniyo! Bukan itu maksudku." Wajah merahnya terlihat dengan jelas.

Baekhyun tertawa kecil. "Sudahlah Yeonhae. Aku tahu kau mencintaiku."

Yeonhae menggeleng dengan kerasnya, "Apa-apaan! Aniyo, aku tidak bilang kalau aku mencintaimu kan?"

"Kau baru saja mengucapkannya." Baekhyun tersenyum lebar dengan jahilnya.

Yeonhae merasakan wajahnya memerah, campuran karena malu plus sedikit marah. "Aish! Terserah kau saja."

Ia cepat-cepat berdiri, hendak meninggalkan tempat. Namun gerakannya terhenti ketika Baekhyun memegang tangannya.

Ia membalikan badan untuk melihatnya, namun Baekhyun menariknay sehingga ia jatuh terduduk di sofa kembali.

"Mwoya?" Yeonhae berkata dengan wajah sedikit kesal.

"Aku hanya bercanda. Ayolah duduk. Kita belum selesai membicarakan tentang Appa, kan?"

Yeonhae seketika mengingat bahwa awalnya mereka membicarakan appa mereka.

"Tapi oppa harus janji kau tak akan memberi tahu hal ini ke Ahyoung Eomma ataupun Bibi Jung."

"Aku akan mempertimbangkannya." Ia berkata dengan wajah serius.

Yeonhae hanya memutar matanya, "Jadi.. Appa itu dulu tidak seperti ini. Ia adalah appa yang baik dan sayang kepada anaknya. Namun, sejak kita pindah ke sini, ia menjadi kasar.. Ia bukan appaku yang dulu lagi. Aku tak tahu mengapa..

"Saat ia pulang dari honeymoon, saat itu malamnya ia memukuliku karena ia tahu bahwa aku mengunjungi eomma."

Baekhyun terdiam, ia hanya bisa kasihan pada adiknya. Dan bodohnya, ia tidak mengetahui hal ini dengan cepat.

"Mungkin appa banyak tekanan jadinya memukuliku seperti itu.." Yeonhae berkata sambil menunduk.

Baekhyun menepuk-nepuk punggung Yeonhae dengan lembut, "Seorang appa tidak akan memukulimu dalam kondisi seburuk apapun."

Yeonhae terdiam, "Atau mungkin.. Appa terpengaruh film psikopat?" Ia bertanya dengan lugunya.

Baekhyun hanya bisa tertawa.

"Ya! Aku bertanya dengan serius."

Baekhyun berhenti tertawa, "Mana ada alasan semacam itu."

"Bisa saja kan." Yeonhae mempoutkan pipinya.

Baekhyun menepuk-nepuk pipi adiknya, "Dan tenang saja, aku akan melindungimu."
===

Bisikan-bisikan dapat terdengar dengan jelas ketika seorang yeoja yang menggunakan dress pink neon mini, high heels dengan warna senada, tas tangan yang terlihat bermerk, rambut merahnya yang terang benderang, riasan wajah yang tebal, berjalan dengan percaya dirinya di sepanjang lorong USK.

Banyak mata memandangnya dengan berbagai macam tatapan; kagum, jijik, dan heran.

"Di mana kelas Baekhyun Oppa?" Tanyanya kepada salah satu mahasiswa yang kebetulan tengah berdiri diam di depan kelas.

Namja tersebut mengernyit heran, "B-Baekhyun?"

"Iya, Baekhyun. Cepat jawab!" Bentaknya dengan kasar.

Namja tersebut dengan kesal menjawab, "Aku tidak tahu dia ada di kelas mana sekarang."

"Kau ini bodoh ya-"

"Eunwon." Tiba-tiba Baekhyun muncul entah dari mana.

Beberapa pasang mata sekarang tengah melihat ke arah mereka.

"Oppa!" Ia memekik senang sebelum berjalan ke arah Baekhyun dan hendak memeluknya. Namun, Baekhyun memasang kuda-kuda agar yeoja menyebalkan tersebut tak bisa memeluknya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Eunwon mempoutkan pipinya, "Oppa jahat! Aku baru datang tapi kau bertanya seperti itu."

Baekhyun menghela nafas dengan lelah, "Kenapa kau datang ke sini?"

"Aku rindu Oppa! Apa oppa tak rindu padaku?"

Baekhyun memutar bola matanya dengan malas, "Kita sudah sering bertemu. Buat apa rindu?"

Eunwon langsung cemberut dan berpura-pura menangis, "Oppa jahat! Benar benar jahat!"

"Ssh!" Baekhyun melihat ke sekitarnya, dan orang-orang semakin melihat ke arah mereka karena heran dengan apa yang terjadi.

Baekhyun bingung apa yang harus dilakukan kepada yeoja namja tersebut. Dan tiba-tiba saja, Yeonhae, Hana, dan Hayoon berjalan, hendak melewati mereka untuk keluar dari kampus. Karena ini sudah jam pulang, banyak dari mereka yang berada di lorong kampus.

Yeonhae melihat Baekhyun, namun ia tak melihat ada yeoja di depannya. Posisi Eunwon memang membelakangi Yeonhae, sehingga ia tidak sadar akan hal itu.

"Oppa? Kau sudah selesai kelas?" Tanya Yeonhae dengan nada santai. Namun Eunwon tiba-tiba melihat ke arahnya dan tatapan matanya tiba-tiba dipenuhi dengan rasa kesal.

"Siapa kau? Berani-beraninya kau mengajak bicara Oppaku!" Eunwon membentaknya.

Yeonhae hanya mundur selangkah, ia terkejut karena tiba-tiba ia dibentak seperti itu.

"Eunwon! Jangan membentaknya!" Baekhyun memberinya tatapan tajam.

Eunwon semakin garang melihat Baekhyun membelanya, "Kau pasti yang membuat Oppa berubah! Ya kan?!"

Yeonhae tidak dapat menjawab apa-apa. Ia tidak mengerti dengan situasi ini.

Eunwon menggeram ke arahnya, ia hendak menamparnya namun tangannya tertahan di udara ketika Baekhyun menahannya.

"Stop, Eunwon. Kau tak berhak menyalahkannya."

Eunwon rasanya ingin menangis, "Apa ini pacarmu, Oppa?"

Baekhyun menggeleng, "Dia ini adikku."

Eunwon membulatkan matanya dengan terkejut. Dan beberapa orang di sekitar mereka bahkan tak bisa mencegah rasa terkejut mereka.

"Ayo, Yeonhae kita pulang." Kata Baekhyun sebelum menarik lengan adiknya.

Meninggalkan Eunwon dengan rasa shock.
===

A/N : Jangan lupa revomment-nya ya😊

Unspoken LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang