21. to the rescue

3.1K 310 9
                                    

Yeonhae mendapatkan dirinya hanya bisa mengamati apa yang dibuat oleh Eunwon. Ya, otak dari penculikan ini adalah Eunwon. Ya lagipula.. Siapa lagi?

"Kau telah merebut oppa ku! Aku tak akan memaafkanmu!" Lagi-lagi Eunwon menampar pipi mulus Yeonhae.

"Sudah kubilang aku tak merebut-"

"DIAM!" Ia lagi-lagi memukul pipi Yeonhae.

Kedua tangan Yeonhae diikat di belakang tubuhnya menggunakan tali tambang, dan rasanya sakit sekali. Semakin ia banyak bergerak, semakin ia kesakitan.

Yeonhae nyaris nangis. Tapi ia tak boleh nangis, ia harus kuat. Entah bagaimanapun caranya.

"Aku tak mau tahu, kau harus pergi dari rumah itu sebelum aku-"

Ucapan Eunwon tiba-tiba terhenti karena suara berisik dari luar. Yeonhae juga mendengar seperti barang-barang jatuh diiringi dengan suara gelas pecah dan semacamnya.

Eunwon tiba-tiba mengeluarkan pisau saku dari balik saku celananya, "Kau pasti yang memanggil para polisi! IYA KAN?! JAWAB!" Eunwon dengan panik mulai mengacungkan pisau tajam tersebut ke arah wajah Yeonhae.

Yeonhae mundur selangkah, "Aku tak memanggil siapapun! Bagaimana caranya aku memanggil polisi kalau ponselku saja tak ada!"

Eunwon menampar wajahnya lagi, "Berisik."

Yeonhae berdesis karena rasa perih di pipinya.

"Aku akan menyudahi hidupmu sekarang! AKU AKAN MEMBUAT-"

"STOP!" tiba-tiba pintu terbuka, dan menampakan Baekhyun serta Chanyeol. Pakaian mereka kotor, Yeonhae bertaruh itu akibat pertengakaran dengan para bodyguard di luar sana.

Eunwon membulatkan matanya dengan rak percaya, sebelum dengan panik meraih tubuh Yeonhae.

"Kalau kalian bergerak, aku akan membunuh yeoja ini." Eunwon berkata dengan garang. Matanya tampak panik dan kacau.

"Taruh pisau itu, dan akhiri semua ini." Baekhyun berkata dengan suara tenang.

"JANGAN BERGERAK!" Ucap Eunwon ketika ia melihat Chanyeol bergerak.

"Taruh pisau itu!" Chanyeol yang kesal membentak Eunwon.

"AKU BILANG JANGAN BERGERAK KAN!" Eunwon lagi-lagi mendekatkan pisau itu ke arah perut Yeonhae.

Yeonhae mendesis ketika ujung pisau itu menyentuh perutnya.

Baekhyun sudah tak bisa tinggal diam, ia memberi kode ke Chanyeol, sebelum mereka berdua berlari ke arah Eunwon.

"JANGAN MENDEKAT!" Kata Eunwon dengan panik.

Namun aksi mereka berdua sudah terlambat, karena semakin panik Eunwon, semakin dalam pisau itu menancap ke perut Yeonhae.

Yeonhae menjerit kesakitan ketika pisau itu menancap lebih dalam ke perutnya.

"YEONHAE!" Baekhyun mendekat ke arah adiknya yang kini berbaring lemah di lantai. Darah mulai mengalir dari perutnya.

Chanyeol menahan Eunwon yang seperti orang kesurupan. Ia dengan cepat menelfon polisi dan ambulan.

"Yeonhae, Yeonhae! Kumohon sadarlah!" Baekhyun dengan perlahan menepuk-nepuk pipinya.

Yeonhae mengerjapkan matanya, "Oppa.. Terimakasih telah rela datang ke sini hanya untuk menyelamatkanku.."

Baekhyun merasa air matanya terbentuk. Dan ia hampir nangis ketika melihat Yeonhae mulai memucat.

Dan tak sampai 5 menit, bunyi bunyi sirine bisa terdengar dengan jelas.

Dengan gerakan cepat, paramedis dan polisi masuk ke dalam gedung untuk memeriksa TKP.

Baekhyun dengan cepat menggendong Yeonhae untuk bisa diperiksa oleh paramedis.

Saat Yeonhae tengah diperiksa, para polisi cepat-cepat menangani Eunwon yang sedari tadi menjerit layaknya orang gila.

Chanyeol menjelaskan perkaranya kepada para polisi dan akhirnya Eunwon dibawa ke kantor polisi untuk di wawancarai.

Dan setelah luka Yeonhae diobati dengan sementara, ia dibawa ke rumah sakit. Baekhyun dan Chanyeol mengikuti dari belakang menggunakan mobil Baekhyun.

Baekhyun dengan cemas menghentak-hentakan kakinya.

"Jangan panik, Baek.. Tenanglah. Aku yakin mereka bisa menangani Yeonhae." Chanyeol tersenyum ke arah Baekhyun. Kini yang membawa mobil adalah Chanyeol karena Baekhyun sudah tak bisa tenang lagi.

Baekhyun mengangguk.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai dan mereka berdua bergegas ke UGD, namun di tahan oleh petugas.

"Kalian tidak boleh masuk. Kita akan memberi info nanti saat pemeriksaan sudah selesai."

Baekhyun menghela nafas.

Chanyeol menepuk-nepuk punggung Baekhyun.

Baekhyun menengok ke arah Chanyeol, "Terimakasih Yeol. Kau sudah bekerja keras demi membantuku." Ia tersenyum kecil.

Chanyeol tersenyum, "Jangan khawatir. Itu yang namanya teman kan?"

Baekhyun mengangguk.

Setelah kurang lebih 1 jam yang terasa bagaikan 1 hari, akhirnya dokter keluar.

Baekhyun langsung berdiri, "Bagaimana kondisi adik saya dok?"

Dokter tersebut menghela nafas sebelum tersenyum menenangkan, "Luka akibat tusukannya cukup parah. Pisau yang menancap tadi memang cukup dalam. Darah yang keluar juga cukup banyak. Tetapi untung saja kita baru mendapat donor darah dari golongan yang sama. Dan untung saja tusukannya tak mengenai bagian-bagian penting. Untuk pemulihannya selama di rumah sakit kurang lebih selama 1 minggu."

Baekhyun seketika merasa lega luar biasa, "Terimakasih dok! Terimakasih!" Baekhyun memeluk dokter tersebut. "Apakah kami boleh melihat keadaan adik saya, dok?"

Dokter tersebut mengangguk, "Ia telah dipindahkan ke lantai 4 ruangan 40." Ia tersenyum sebelum berjalan menjauh.

Baekhyun dan Chanyeol dengan cepat menaikki lift dan mencari ruangan yang dimaksud. Mereka memasuki ruangan dan dengan cepat melihat keadaan Yeonhae yang masih pucat, bagian perutnya di tutupi oleh semacam kain. Ia belum siuman, namun nafasnya stabil.

Baekhyun lega luar biar ketika melihat Yeonhae masih baik-baik saja. Ia pikir ia akan kehilangan dirinya.

Kehilangan eomma-nya sudah cukup membuatnya sedih. Ia tak mau kehilangan anggota keluarganya lagi.

Chanyeol meremas pundak Baekhyun, "Ia baik-baik saja."

Baekhyun mengangguk, "Ya." Ia tersenyum ke arah Yeonhae yang masih belum tersadar.

Chanyeol bisa melihat dengan jelas, di dalam sorot mata Baekhyun ada cinta dan kasih untuk Yeonhae. Itu sangat jelas. Dan Chanyeol senang, karena akhirnya Baekhyun menemukan orang yang tepat.

"Setidaknya ia baik-baik saja.. Setidaknya Eunwon sudah ditangkap.." Baekhyun mengelus tangan Yeonhae dengan lembut.

Chanyeol mengangguk.

Dan dengan itu, Baekhyun yang terduduk di samping tempat tidur Yeonhae, tertidur dengan pulas.
===

A/N : Satu chapter lagi dan ini bakalan abis. Yeaay!

Keep revomment ya!😊

Unspoken LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang