2. this is crazy

4.8K 507 20
                                    

Tidak.. Ini tidak mungkin. Kurasa aku baru saja bersama eomma, appa, dan Yeonsae. Kenapa sekarang semuanya jadi begini?

Lutut Yeonhae seketika lemas. Ia jatuh terduduk di lantai. Appa nya yang melihatnya hanya mendecakan lidahnya, "Jangan berlebihan. Bangunlah."

Yeonhae menghapus bulir air mata yang hampir turun. Lalu ia berdiri dengan lunglai.

"Aku tahu ini pasti berat untukmu, Yeonhae."tiba-tiba Ahyoung merangkul Yeonhae dengan erat. "Tapi tenang saja. Kita akan melewati ini bersama-sama, ya kan, Baekhyun?"

Yang dipanggil hanya menaikkan pundaknya dan kembali duduk ke sofa.

"Dan oh ya, kau umur berapa?"tanya Ahyoung dengan senyuman khasnya.

"Delapan belas.."jawabnya pelan.

"Woah! Kupikir kau masih 16! Ah kau begitu muda."kata Ahyoung sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tapi lihatlah anakku itu, ia berumur 20 tapi wajahnya seperti umur 15 tahun, apalagi sikapnya."Ahyoung diam-diam melirik Baekhyun dengan senyum jahil.

Baekhyun hanya memutar bola matanya, "Eomma! Kau mencemarkan nama baikku."

Diam-diam Yeonhae tersenyum melihat sikap manis Ahyoung. Dan sifatnya yang jahil terutama kepada anaknya sendiri.

Ahyoung hanya tertawa kecil, "Baiklah, anak-anakku, aku dan ayahmu akan berbicara sebentar. Kalian mengobrol lah. Dan kau, Baekhyun, tunjukkan di mana kamar Yeonhae dan ajaklah Yeonhae keliling besok pagi, mengerti?"

Baekhyun hanya mengangguk lemas, ia benar-benar ingin kembali ke tempat tidurnya dan merebahkan tubuhnya di sana.

Namun, ia tidak enak hati karena ada 'saudara' barunya di sini.

Yeonhae diam-diam duduk di sofa dan keadaan di ruang tengah kembali sunyi, setelah Ahyoung dan Joonhae meninggalkan mereka berdua.

"Jadi.."mereka berbicara secara bersamaan.

Yeonhae menunduk malu, "Kau duluan saja.."

Baekhyun berdeham, "Aku hanya mau bilang jangan pedulikan omongan eomma ku."

Yeonhae hanya tersenyum kecil, "T-Tapi ia memang benar, bahwa kau terlihat lebih muda dari umurmu."

Baekhyun menaikkan alis sebelah kirinya, "Tunggu, kau lebih muda dariku. Kau seharusnya memanggilku Oppa."

Yeonhae lagi-lagi menunduk malu, "Ah iya.. Aku sampai lupa. Mianhae.. Oppa."

Baekhyun tersenyum puas, "Nah, begitu lebih baik."

Yeonhae menggigit bibir bawahnya karena merasa ruangan mereka menjadi sangat canggung setelah itu.

"Ah ya, tadi.. namamu siapa?"tanya Baekhyun.

"Chae Yeon Hae."Yeonhae tersenyum kecil.

Baekhyun mengangguk-angguk. Ia tiba-tiba menguap dengan lebarnya, "Kamarmu ada di lantai dua. Dari tangga kau bisa belok kanan, dan letaknya di samping kamar yang terdapat tulisan namaku. Aku mau tidur sekarang. Kalau kau butuh apapun panggil saja bibi."

Yeonhae mengangguk-angguk, "Terimakasih banyak, Oppa.. Selamat tidur."

Baekhyun tak mendengar karena ia sudah berjalan menuju tangga.

Yeonhae hanya menghela nafas sebelum menyenderkan tubuhnya ke sofa.

Hari-hari ke depannya akan menjadi hari-hari yang panjang, bagi Yeonhae.
===
Yeonhae mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan.

Tadi kata Baekhyun, ia harus berbelok ke arah kanan dan kamarnya terdapat di samping kamar yang terdapat tulisan nama nya.

Ia lagi-lagi mengedarkan pandangan. Ke sebelah kiri tangga sepertinya merupakan ruangan eomma dari Baekhyun.

Unspoken LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang