[6] Sorry

8.6K 1K 78
                                    

"Kiara!" Tak berselang lama setelah Ia memanggil sosok tersebut, kedua tangannya kini telah Ia buka selebar-lebarnya untuk bersiap menerima pelukan dari Kiara, Gadis yang tadi Ia panggil namanya.

"Hai.." Sapa Kiara saat pelukan mereka telah terlepas sehingga kini Ia sudah berada tepat dihadapan Ali.

"Sekarang, seluruh waktu Gue jadi milik Lo, Ra. Mau kemana nih kita sekarang?" Ali kembali bersuara diikuti dengan gerakan tangannya yang merangkul hangat pundak Kiara, berjalan menyusuri koridor diantara kerumuman mahasiswa.

"Mmmm... kemana ya?" Kiara mengetuk-ngetukkan telunjuk pada dagunya. Pertanda bahwa Gadis itu masih memikirkan arah tujuan mereka.

"Gue pengen makan, Ali. Gue laper." Rengek Kiara pada Ali. Namun, pemuda itu sama sekali tidak risih itu, justru semakin gemas hingga membuat Ali semakin mempererat rangkulannya pada Gadis itu.

"Siap, Princess. Apapun yang Lo mau." Balas Ali yang langsung disambut ekspresi senang dari wajah Kiara.

Hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit bagi keduanya untuk tiba di sebuah pusat perbelanjaan ternama. "Langsung aja ke foodcourt ya, Ra." Ali meringis memegangi perutnya, mungkin karena saat ini Ia telah terlalu lapar.

Kiara mengangguk, tatapannya beredar menatap sekeliling. Hingga Ia.....menemukan sesuatu. "Ali kesini dulu yuk, bentar aja." ujar Kiara dengan menarik tangan Ali secara paksa memasuki sebuah box.

Melihat respon Ali yang tidak menyenangkan, Kiara mendesah pelan. "Sebentar aja, Ali. Gue janji ini nggak akan lama."

"Muka Gue hina, Ra. Muka laper." Ali menatap pantula wajahnya di bayangan kaca.

"Cukup nyengir, ok?" Tepat setelah Kiara menyelesaikan kalimat itu, tangan kanannya terarah untuk menekan tombol 'yes'.

Seperti apa yang telah dikatakan Kiara, ini tak akan lama. Karena saat ini keduanya telah keluar dari ruangan sempit tersebut dengan selembar foto ditangan Ali yang sudah tercetak. Ya, selembar foto yang dihasilkan berasal dari fotobox tadi.

"Anjir, Lucu banget." Kiara belum berhenti terkekeh geli melihat foto keduanya yang saat ini berada digenggaman Ali. Disana, kurang lebih ada 6 pose dan didalam semua foto tersebut ekspresi Ali benar-benar aneh.

Tanpa Kiara sadari, Ali ikut tertawa kecil bersamanya. Menatap tawa Kiara, membuat Ali selalu ingin menyertai gadis itu untuk tertawa bersamanya.

Lalu tawa itu perlahan mereda, Kiara meraih gunting dari dalam tasnya dan memotong foto itu menjadi dua bagian.

"Foto ini gue simpen 3 di dompet." Ujar Kiara bersamaan dengan memasukkan foto tersebut kedalam dompet biru laut miliknya.

"Dan tiga lagi ini, buat Lo." Sepotong foto sisanya, Kiara berikan pada Ali.

Pemuda itu tersenyum. Ia meraihnya, dan mengeluarkan dompet dari dalam sakunya. "Sama kaya Lo, Gue simpen ini di dompet juga."

Setelah foto mereka berdua telah terpajang sempurna didalam dompet masing-masing, mereka kembali melagkahkan kakinya menuju Food court, tujuan pertama mereka.

Waktu berjalan begitu cepat karena faktanya saat ini senja telah menyongsong sebagai pertanda bahwa petang telah datang. Seharian ini, Kiara menghabiskan waktunya bersama Ali begitupula sebaliknya. Tanpa beban seharian ini Ali memberikan seluruh waktunya bagi Kiara. Bisa menatap Kiara tertawa lepas dan tersenyum hangat adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi Ali.

"Udah sampai, Ra." Ujar Ali lembut pada Kiara yang kini duduk disampingnya.

"Makasih ya, Li. Turun dulu yuk, Mama pasti kangen banget deh sama Lo."

PERFECT SCANDALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang