[2] The First Day

10K 1.2K 20
                                        

Seorang Gadis terlihat tengah membuka kelopak matanya dengan susah payah. Entahlah, segalanya terasa berat. Ia rasa, ada bongkahan bebatuan yang sulit disingkapkan seakan menggantung di sela sela bulu mata lentiknya. Namun, cahaya matahari yang kini mulai menyeruak sedikit banyak mampu membantu Gadis itu untuk membuka kelopak matanya.

"Shh.. Kepala Gue, berat banget. Astaga.." desis Gadis itu pelan. Tangan kirinya tergerak untuk menangkup area keningnya. Wajah Gadis itu kini meringis, merasakan kepalanya yang terasa begitu pening.

'Going back to the corner when I first saw you gonna camp this morning I'm not gonna move..'

Lagu 'the man who cant be moved' milik The Script kini terdengar keras tengah berdentum diikuti dengan getaran teratur.

Dengan gerakan yang ekstra malas. Gadis itu meraba-raba ranjang disekitarnya dan berusaha untuk mendapatkan ponselnya.

"Aulia! Apa Dia nggak punya kerjaan lain selain ganggu hidup Gue sepagi ini?" Rutuk Gadis itu sebelum Ia benar-benar mengangkat panggilan masuk dari Aulia.

'Hallo'

"Hmm.." Suara berat khas orang bangun tidur yang terdengar malas, berhasil keluar dari tenggorokan kering milik Prilly.

'Lo dimana, Pril? Semalem Lo nggak pulang, tai! Gue khawatir banget sama Lo!'

Setelah Aulia menyelesaikan segala rancauannya, Prilly mulai membuka suara.

"Alay, Lo! Diem, bego. Pusing Gue."

'Gue serius, Prilly Axelia Putri! Lo dimana?' Suara Aulia di seberang sana mulai meninggi dan benar-benar terdengar sangat kencang, sehingga mengharuskan Prilly untuk menjauhkan sedikit ponselnya.

"Aul.." Desis Prilly yang kini tengah merendahkan nada suaranya.

'Please, nggak usah ngerengek kayak gitu. Jijik! Gue cuma mau bilang, Lo lupa ini hari apa? Ha!'

Prilly mengerjapkan matanya perlahan, sebelum pada akhirnya kembali angkat bicara.

"Aul..Bisa nggak sih Lo nggak usah bentak-bentak Gue? Telinga Gue sakit, bego!"

'Pril, Lo beneran lupa kalau hari ini adalah hari pertama kita kuliah?...'

Terdengar helaan nafas berat diujung sana, namun masih terjangkau jelas dalam indera pendengaran milik Prilly.

'Dan hari ini kita OSPEK pertama, tai! Mikir nggak sih, Lo? Gimana lucunya kita kalo udah dapet hukuman sebelum OSPEK itu bener-bener resmi dibuka?'

PERFECT SCANDALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang