Ini iseng.
Nggak tau kenapa Gue lagi ngerasa sedih.
Pengen ngeluapin yang Gue rasa, tapi enggak tau gimana caranya.
Akhirnya jadi deh tulisannya HEHE.Kalo kalian mau baca, boleh bgt. Mwah. Silahkan.
Kalo ada yang mau cerita, galau, atau gimana. Kuy boleh, sini bareng gue:)
-----------
Semesta, memang begitu lihai mempermaikan sandiwara. Mempertemukan kita, pada keadaanku yang saat itu begitu terluka. Tak lagi percaya. Juga mati rasa.Kamu mengulurkan tangan. Membisikkan kalimat penenang. Membuatku nyaman. Dan kembali menjadikanku takut kehilangan; kehilangan kamu, tepatnya.
Namun takdir, memiliki andil yang besar bagi alurnya sendiri. Menyadarkanku bahwa segalanya tak seharusnya terjadi; aku dipaksa pergi. Dihempaskan dari ekspektasi tinggi. Dihadapkan pada kenyataan bahwa ini hanya asaku saja, rasaku sendiri.
Tenanglah, tak usah khawatir. Aku akan tetap mengingat sosokmu sebagai yang terbaik.
Sebagai yang pernah paling baik dalam memperlakukanku.
Dan menjadi yang pernah paling mengerti bagaimana rumitnya aku.Baik baik dan berbahagialah, Kamu.
Kelak, akan ada sosok baru yang menggantikanku dihidupmu. Dengannya, kuyakin Dia akan lebih mampu membuatmu merasa nyaman dan menjadi satu alasanmu untuk terus bertahan juga berjuang tanpa pernah berfikir untuk meninggalkan.Terimakasih untuk segalanya. Waktu, momen, dan kenangan yang pernah tercipta diantara kita. Ada atau tiadanya aku, doaku untukmu selalu sama; semoga kamu bahagia.
Dari Aku,
Yang begitu ingin terus bersamamu:)-----------

KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT SCANDAL
FanfictionHidup dalam keluarga yang jauh dari kata harmonis, membuat Prilly Axelia enggan untuk jatuh cinta pada siapapun untuk alasan apapun. Bahkan, Ia juga tidak percaya akan adanya cinta. Sampai pada suatu saat, takdir menyadarkannya akan cinta melalui A...