Memorial Item - VII

460 114 19
                                    

Diciptakan bersama AsakaraYoruto

—Selasa, 8 Mei 2012. Sebuah hari yang cerah.

Niki seperti biasa, sedang melukis di dalam ruang klub. Sayang sekali, anggota klub hanya ada satu, yaitu dia seorang, jadi dia melukis sendirian seperti biasanya. Kekurangan anggota membuat klub itu diancam hancur, tapi berkat alasan akan bakat melukis yang Niki punya, dia masih bisa berada di sana sampai sekarang.

Hari itu Niki kedatangan tamu. Seekor anjing kecil yang terlihat kotor muncul di depannya. 

Anjing kecil muncul dari lorong, sambil berjalan pincang dengan keempat kakinya. Ternyata, ada bekas darah yang terdapat di kaki kiri belakangnya.

Niki langsung cepat mengambil perban di kotak pertolongan pertama, dan dengan lembut menggiring anjing kecil itu. Dia mengulurkan tangannya, dan...

*GRET!*

Anjing kecil itu tiba-tiba menggigit tangan kanan yang diulurkan oleh Niki. Dia menggeram keras tak kunjung melepaskan gigitannya yang masih seperti bayi itu. Anjing kecil itu terlihat ketakutan akan Niki. Dia terlihat kesepian, sama seperti Niki. Mungkin anjing kecil itu sudah sering melalui cobaan berat, dan mencoba hidup sendiri.

Dengan senyuman, Niki membelai kepala anak anjing itu, dan mengusapnya pelan. "Aku tak akan menyakitimu," katanya lirih dengan senyuman lembut.

Tangan Niki lepas dari gigitan anjing kecil itu. Dan dengan hati-hati, Niki menangani luka di kaki anjing kecil itu.

Warna matanya yang berwarna coklat kemerahan langsung membuat Niki mendapat sebuah ide untuk namanya. "Sepia!" dan dia langsung menoleh ketika Niki mengatakan itu.

Di saat yang sama, Niki memutuskan untuk merawatnya di ruang klub, agar mereka berdua tak saling kesepian. Entah kapan dia akan bisa menyembunyikannya sampai ketahuan.

—Jumat, 11 Mei 2012. Sebuah hari yang cerah.

Lukisan sepia pertama Niki akhirnya jadi. Lukisan itu terinspirasi saat dia melihat beberapa murid yang sekelas dengannya, memakai kolam dengan bebas dan berenang di saat jam pelajaran olahraga kosong.

Tentu saja, Niki tak bisa ikut karena keadaan tubuhnya yang lemah. Jadi dia mengamati mereka dari atap bersama Sepia dan sebuah kanvas, kuas, dan cat minyak.

Walau dia tak bisa ikut bersenang-senang dengan yang lainnya, hanya dengan melihat mereka menikmatinya saja membuat Niki bergairah untuk melukis mereka. Sebuah lukisan penuh dengan pemandangan masa muda.

"Ehehe... mungkin aku terlihat seperti orang aneh, dan melihat mereka bersenang-senang bersama membuatku agak kesepian... tapi aku masih punya Sepia di sisiku, jadi tak ada yang perlu aku khawatirkan~!" Niki memeluk Sepia dengan erat.

"Guk!" sahut Sepia dengan spontan.

—Rabu, 16 Mei 2012. Hujan turun.

Hari ini Niki terdiam di kelas dan tak bisa pulang ke rumah karena hujan. Memanfaatkan situasi ini, Niki membuat lukisan sepia keduanya.

Pemandangan dari kelas di lantai 3, dia melihat anggota klub lari trek terus berlatih walau hujan turun. Terjatuh dan terbangun, itu membuatnya ingin melukis mereka.

Niki segera pergi ke ruang klub untuk mengambil sebuah kanvas yang dia beli kemarin. Sepia membantunya membawakan kuas, palet, dan cat air. Dia ternyata sudah cukup pintar sampai mengetahui keinginan Niki saja.

"Ahaha, kamu memang benar-benar mengerti apa yang aku inginkan, Sepia!"

?

Riddle Scrabble ( RE-WRITE ) #Book 1 CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang