Memorial Item - X

410 105 38
                                    

Dicipatakan bersama AsakaraYoruto



"Maafkan aku!! Aku malah berpikiran buruk dan iri padamu karena kamu telah lebih dulu mengerti tentang apa yang Onee-chan tinggalkan... sedangkan kamu melakukan semua itu untukku...! Aku yang terburuk...!!"

Entah kenapa, pernyataan Kuroma yang seharusnya terdengar tak bisa dipercaya malah sangatlah meyakinkan. Walau itu tidak sepenuhnya benar, tapi Irona juga berpikir sedikit seperti itu. Jadi untuk sekarang Irona mencoba untuk menenangkan Taki.

"Aku rasa tak perlu sampai menangis seperti itu."

"Maaf...!!"

"Memang, yang kamu lakukan itu cukup buruk. Tapi, dibandingkan dengan apa yang aku lakukan selama ini, itu bahkan tak bisa dianggap hal yang perlu dibahas."

"... Apa yang Irona-san lakukan...?"

"Maaf, aku mungkin tak bisa menceritakannya sekarang. Bahkan, aku belum pernah menceritakan hal ini pada siapa pun."

"Apa jangan-jangan... Irona-san pernah jadi teroris...?"

"Kalau itu yang aku lakukan, sudah lama aku berhenti sekolah dan kabur jauh dari polisi. Dan juga, aku mungkin sudah mengkhianatimu di tengah-tengah, tapi buktinya aku menyelesaikannya. Walau kamu terlihat kurang puas saat itu."

"Kalau begitu... kamu pernah diculik dan di-*disensor*!? Itu megerikan...! Aku tidak tega memikirkannya...! Keperawananmu diambil begitu saja tanpa kamu bisa melakukan apa-apa itu... seperti kamu habis dirampok...!"

"Pikiranmu itu yang mengerikan! Kalau itu yang terjadi, aku sudah tak akan percaya pada laki-laki lagi, misalnya Kuroma!"

Kuroma hanya bisa memasang wajah 'baik-baik saja' setelah mendengar kalau dirinya dianggap sebagai binatang buas. Dibilang begitu oleh perempuan, tentu saja menyakitkan bagi laki-laki. Akan tetapi, entah Kuroma punya sifat seperti itu atau tidak.

"Mana mungkin itu terjadi! Apa kamu bodoh!?"

"Yah... aku sering dibilang bodoh oleh banyak orang... jadi aku terima-terima saja."

"Hentikan wajah menangis yang terlihat seperti aku yang telah membuatmu menangis!"

Dan juga, menerima fakta seperti itu dengan mudah, apa dia masih semangat untuk hidup? Bukankah orang bodoh biasanya di-bully, dipalak, dan lain sebagainya? Biasanya juga banyak orang yang bakal bunuh diri !

"Yah, beda cerita lagi kalau mereka terlihat putus asa saat aku mengatakan kebenaran. Itu hal yang wajar ketika ada orang berhadapan denganku."

"I- Irona-san... itu... kok kayaknya kamu jahat sekali, ya..." ucap Taki dengan nada agak ragu.

"Tenang saja, aku kenal orang yang lebih hebat dalam membuat orang terlihat putus asa."

Banyak yang ingin Taki tanyakan. Tapi, Taki merasa untuk sekarang, semua itu tak penting.

"Ta- tapi, mau sekejam apa pun, aku akan tetap menjadi temanmu, Irona-san!"

Menjalin hubungan pertemanan dan saling mengurangi jarak satu sama lain, itu adalah hal yang menurut Taki harus dilakukan sekarang.

"..."

Tapi Irona tak menjawab. Wajah Irona menjadi agak lesu mendengar apa yang Taki katakan. Dan tiba-tiba juga, Irona yang dari tadi agak cerewet, sekarang malah menjadi diam dan menatap kosong ke arah pintu. Padahal di sana juga tak ada apa-apa.

Riddle Scrabble ( RE-WRITE ) #Book 1 CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang