Unconveyed Yet Feelings - II

285 62 17
                                    

Diciptakan bersama AsakaraYoruto


—Rabu, 4 Mei 2016. Sekitar pukul 18 lewat 30 menit.

Menurut jadwal, sekarang acaranya sudah hampir selesai, dan semua anggota OSIS akan bersih-bersih setelahnya.

Sepanjang jalan mereka berjalan menuju ke aula, Irona dan Kuroma(dalam mode tak terlihat) menatap dingin Terui.

"Ano... Shiranami-san..."

"Katakan perlumu, Kanzaki-senpai."

Irona menatap tajam laki-laki yang membawa bola itu.

"Ano... nampaknya malah kamu yang punya sesuatu untuk dikatakan padaku..."

"... memang."

Kanzaki melihat Irona menatapnya dengan tajam sekarang, dan itu benar-benar membuatnya gugup dan merinding. Karena dia tahu kemungkinan apa yang akan dipermasalahkan Irona, Terui pun mulai berbicara.

"Aku dan Misaka berpacaran mulai setahun yang lalu. Tepatnya, seminggu setelah kamu menolakku..."

"Ternyata kamu cepat juga berganti hati, Kanzaki-senpai."

"... maaf, tapi bukan berarti aku langsung berganti hati begitu saja."

"Maksudmu, kamu masih punya perasaan untukku saat itu? Kamu bilang kalau kamu pacaran dengan Misaka-senpai dengan perasaan setengah-setengah seperti itu? Kalau seperti itu, kamu malah tambah parah."

"..."

Mendengar semua perkataan Irona, Terui terdiam dan tak membalas. Sebagai gantinya, keheningan pun mengisi mereka berdua. Sepertinya yang baru saja dikatakan oleh Irona benar-benar tepat sasaran.

Terui memalingkan wajahnya supaya tak terlihat oleh Irona. Dia benar-benar merasa tak punya wajah yang layak untuk ditunjukkan ke Irona saat ini.

"Lalu, apakah Kanzaki-senpai mau membela diri?"

"... bukannya membela diri, sih..."

Terui mencuri pandang ke Irona, lalu ke belakang Irona. Tepatnya, ke arah Kuroma.

'Kuroma?'

"Status OK. Masih tembus pandang."

Segera setelah memastikan status Kuroma, Irona pun merasakan sedikit guncangan. Sesaat terlintas di benaknya, 'apa mungkin ada orang yang bisa melihat Iblis Hitam dengan mata telanjang?'.

Irona meneguk liurnya, sedangkan Kuroma menahan nafasnya, seolah-olah itu akan merubah apa-apa. Entah mengapa kelakuannya Kuroma sekarang ini tidak mencerminkan seorang iblis, tapi bagaikan orang yang hampir ketahuan selingkuh oleh pacarnya.

"Kalau Shiranami-san menatapku seperti itu sih wajar, tapi..." Terui menatap ke arah Kuroma berdiri, membuat semuanya tak berkutik karena entah kenapa merasakan ketegangan itu. "Entah kenapa aku merasa dipelototi satu orang lagi..."

Terkonfirmasi aman. Setelah lega mendengar hal itu, Irona pun kembali mengisyarat kepada Kuroma.

'Kuroma, hus.'

"Memangnya aku kucing!?"

Dibanding jawabannya yang terdengar tak suka, Kuroma mengambil jarak lebih jauh lagi dari mereka.

"Entah kenapa, perasaan aneh itu menghilang..."

"Syukurlah bukan perasaanku saja. Aku juga sebenarnya merasa ada sesuatu di belakang kita tadi..." Irona tersenyum sinis dan menggantungkan kalimatnya, lalu melanjutkan, "Sesuatu yang tak terlihat."

Riddle Scrabble ( RE-WRITE ) #Book 1 CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang