Unconveyed Yet Feelings - III

333 54 101
                                    


Diciptakan bersama AsakaraYoruto


—Rabu, 31 Desember 2014.

Hari ini adalah tahun baru. Fred Albert—seorang CEO sebuah perusahaan besar dari Inggris yang baru saja pergi ke Jepang, untuk mengadakan pesta besar-besaran, di sebuah mansion besar miliknya yang dibelinya sekitar 7 bulan yang lalu.

Fred mengundang banyak tamu dari berbagai negara. Mereka semua juga adalah orang-orang yang kaya.

Fred juga telah menyewa beberapa orang Jepang untuk mengurus mansion tersebut sejak pertama kali dia membeli bangunan itu. Berkat keputusan itu, mansion itu bisa dijadikan tempat pesta.

Saat pesta dimulai pukul 18, Fred yang seharusnya memberikan sambutan untuk para tamunya. Akan tetapi, sampai pukul 19 pun tak ada sambutan dari Fred. Para hadirin menikmati pestanya seperti tidak merasakan sesuatu yang janggal.

Lalu, pada pukul 19 lewat 30 menit, di ruangan kantor sementara milik Fred di mansion itu. Seorang Maid(wanita pelayan) tidak sengaja menemukan Fred yang tergeletak dan lebih sialnya Fred tak bernyawa di kantornya. Sebuah pisau menancap di dada Fred, dan darah menggenang.

Tak lama kemudian, polisi datang di tempat kejadian, dan mengamankan mansion itu supaya tak ada yang keluar masuk dengan bebas. Banyak yang berfikir bahwa itu pasti pembunuhan.

Mansion itu sama sekali tak dipasangi oleh CCTV, sehingga tak ada jejak visual dari sang pembnuh . Setelah melihat banyaknya tamu yang mencapai lebih dari 1000 orang, seorang petugas polisi pun bertanya kepada pemimpin penyelidikan.

"Kalau tamunya sebanyak ini, sepertinya akan sulit."

"Hmm... sepertinya memang begitu."

Hanya itu yang bisa dikatakan Kotobuki Shido—pemimpin anggota kepolisian ditempat itu. Tapi, beberapa saat kemudian, seorang petugas berlari ke arah Petugas Shido, dan melapor dengan tegas padanya.

"Kami menemukan sebuah pesan kematian berlumuran darah di dekat korban."

"Tunjukkan padaku jalannya."

Petugas Kotobuki segera menuju ke tempat kejadian. Di sana dia melihat apa yang telah didengarnya dari laporan sebelumnya, dan sebuah rentetan tulisan darah.

3 1 5

Begitulah pesan yang tertulis. Pesan itu terlihat ditulis terbalik dari tangan kiri Fred.

"Panggilkan Petugas Penyelidik Pusat, Ken Daichi! Suruh dia memanggil detektif unggulan itu!"

Segera setelah mendengar perintah itu, seorang petugas polisi bergegas menelpon seseorang.

Pada pukul 21. Sebuah mobil polisi datang. Dari dalamnya, seorang petugas polisi keluar dari kursi pengemudi. Dia adalah Petugas Ken(di pekerjaan, nama marga yang biasa dipakai).

Tak segera masuk ke dalam mansion, tapi dia membukakan pintu penumpang bagian belakang, lalu berkata dengan suara tegas.

"Silahkan turun."

"... Baik."

Dari dalam kursi penumpang, seorang gadis menjawabnya, lalu turun dari mobil.

Gadis itu memakai topi detektif dan mantel seperti Sherlock Holmes, hanya saja tak membawa cerutu . Dari perawakannya, dia terlihat masih duduk di bangku SMP. Wajahnya cantik akan tetapi berekspresi datar, membuatnya terlihat sulit untuk didekati.

"Maaf malam-malam begini memanggil kalian berdua, tapi kali ini kalian harus bekerja terpisah. Padahal seharusnya kalian liburan bersama keluarga kalian..."

Riddle Scrabble ( RE-WRITE ) #Book 1 CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang