Unconveyed Yet Feelings - VIII

98 13 3
                                    

Diciptakan bersama AsakaraYoruto 

—Rabu, 4 Mei 2016. Sekitar pukul 23 lewat 51 menit.

Petugas Ken membantu menjaga keadaan aula tetap tertib dan memastikan agar tak ada orang yang keluar dari sana. Dengan meminjam seragam security milik sekolah, tak ada yang menyadari bahwa dia adalah seseorang yang berasal dari kepolisian.

Setiap kelompok diharuskan membuat pentas seni setidaknya 10 menit, dan harus mempersiapkannya di dalam aula. Karena akan sampai larut, mereka dihimbau untuk mengabari orang tua mereka.

Tak ada yang punya kesempatan untuk keluar dari ruangan itu, kecuali anggota OSIS.

Setelah sadar sebentar lagi tengah malam, Petugas Ken berganti kembali ke seragam kerjanya dan keluar dari aula, lalu menuju ke gerbang masuk sekolah, dia terkejut melihat di sana hanya ada seorang petugas yang menjaga.

"Hoi, apa-apaan ini?"

Tentu saja tak dikatakannya langsung. Dia berjalan ke gerbang, lalu dia menyapa dengan sopan juga tegas pada petugas itu.

"Selamat malam, kerja bagus. Saya Ken Daichi, Petugas Penyelidik Pusat," kata Petugas Ken sambil menunjukkan tanda pengenalnya.

"Selamat malam. Saya Nagata Arata, salah satu bawahannya Petugas Kotobuki."

"Begitu, ya? Lalu, kenapa kamu sendirian di sini?"

"Ya! Saya diperintahkan untuk menjaga tempat ini sendirian oleh Petugas Kotobuki secara langsung!"

Tak menunjukkan keterkejutannya, Petugas Ken memberikan hormat dan berjalan menjauh dari gerbang. Dia langsung menelpon ke nomor milik Petugas Kotobuki. Tak butuh waktu lama sampai panggilannya diangkat.

"Halo," suara yang terdengar di seberang adalah nada garang.

"Petugas Kotobuki, ini petugas Ken. Perasaan tadi aku memintamu mengirim beberapa anak buahmu untuk menjaga gerbang!"

"Oh, itu? Aku putuskan untuk masing-masing petugas membuntuti tiap anggota OSIS. Itu lebih efektif."

"Tolong jangan berbuat seenaknya!"

"Berbuat seenaknya? Bukankah yang berbuat seenaknya Anda dan detektif tak kompeten itu!? Ini adalah kasus kami!"

Bentakan Petugas Kotobuki terdengar lebih keras dari Petugas Ken.

"Aku tak begitu percaya apa yang dikatakan oleh detektif itu. Bukannya dia yang telah membuat Amagiri mati karena tak cepat menangani pembunuhnya? Kalau aku menurutinya, bisa-bisa kali ini ada korban lagi."

"..."

Petugas Ken tak kunjung memberikan balasan. Bagaimanapun juga, Irona pernah satu kali melakukan kesalahan saat bertugas. Dan yang menjadi korban waktu itu adalah salah satu bawahannya Petugas Kotobuki.

Petugas Kotobuki menutup teleponnya. Perkataan yang dipenuhi protes itu tak bisa dibantah oleh Petugas Ken. Meski ingin, Petugas Ken sendiri juga masih ragu akan sesuatu.

Cara Irona membalas tadi terdengar aneh. Petugas Ken masih sedikit meragukan apa yang terjadi pada Irona. Benarkah 'masalah perempuan' itu adalah yang sering dikatakan untuk mewakili 'buang air' oleh perempuan?

Mau apapun itu, jam sekarang sudah menunjukkan 23:59. Hanya butuh satu menit lagi sebelum tengah malam dan system reset dimulai. Petugas Ken buru-buru menuju kembali ke gerbang, membuang semua pikiran lain selain 'menghadang siapapun yang akan kabur lewat gerbang'.

Riddle Scrabble ( RE-WRITE ) #Book 1 CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang