Unconveyed Yet Feelings - VII

152 21 22
                                    

Diciptakan bersama AsakaraYoruto



—Rabu, 4 Mei 2016. Sekitar pukul 20 lewat 58 menit.

Kuroma masuk ke dalam ruangan klub drama di lantai 3. Tentu saja dia masih memakai mode tembus pandangnya.

Saat masuk, dia melihat banyak sekali barang-barang yang berserakkan di lantai. Padahal sudah 3 hari yang lalu digunakan, sampai sekarang masih saja belum dibereskan.

Akan tetapi hal itu tak penting. Kuroma ke sana hanya untuk memenuhi perintah Irona.

"Kalau minta lewat buku nggak mau, gini aja aku malah disuruh-suruh."

Kuroma mengeluh sambil berjalan menuju ke pintu geser. Setelah digeser, pintu itu terbuka dengan mudahnya dan membukakan jalan ke balkon lantai 3.

Dia berhenti sebentar dan memeriksa lubang kunci di pintu geser itu.

"Oh? Lubangnya hanya ada di dalam, dan entah kenapa pintunya tak terkunci, ya~?"

Setelah memeriksa lubang kunci, dia berjalan ke balkon. Dia melihat ke kiri dan kanan, dan menyadari kalau balkon-balkon yang lain ternyata berjarak sekitar 3 meter dari pinggiran kiri dan kanan balkon.

Berjalan menuju ke pinggiran depan balkon, dia melihat ke arah bawah.

Jarak antar balkon lantai 3 ke 2 ada sekitar 3 meter.

"Begitu ya.... Aku mulai mengerti kenapa Irona menyuruhku memastikan hal ini. Tak perlu menggunakan tali atau pengaman lain, jatuh dari jarak segitu masih bisa ditoleransi oleh tubuh manusia."

Dia meregangkan tangannya ke atas dan menguap. Dia melihat ke arah ponselnya, dan melihat jam.

"20 lewat 59 menit ya... sekarang menuju ke misi selanjutnya."

Kuroma berjalan meninggalkan ruangan itu. Dia segera turun ke lantai 2 dan berjalan menuju ke ruang CCTV.

Memastikan ada suara atau tidak di dalam, dia mendengar suara 2 orang yang berbeda saling berbincang. Dia membuka pintu pelan-pelan, tak lupa memastikan tak ada yang menyadarinya.

Dia segera mencari buku panduan tentang maintenance yang katanya dilakukan tiap tahunnya. Pasti ada catatannya.

Dia mendapati buku panduan ada di pinggir ruangan, dia membukanya pelan-pelan supaya tak ketahuan.

"Ada-ada saja ya, pencobaan pembunuhan begini di sekolah," keluh seorang petugas polisi yang ada di sana.

"Entahlah. Mungkin karena jaman sekarang makin menggila," jawab seorang pria yang duduk di kursi. Dia adalah orang yang bekerja memonitori CCTV.

"Belakangan ini banyak sekali kasus, tapi baru kali ini yang terjadi di sekolah. Menurutmu pelakunya adalah anak sini, kan?"

"ID pengunjung disimpan oleh pak kepala sekolah di brankas sekolah. Dan pak kepala sekolah tak pernah datang ke sekolah liburan ini, karena ada reuni dengan keluarga besarnya di Okinawa. Kami mengirimi e-mail dan menelponnya terus, tapi dia ada di luar jaringan."

"Oh."

Memastikan 2 orang itu sedang berbincang dan fokus pada layar, Kuroma berusaha sebaik mungkin untuk tak membuat suara. Dia melihat daftar isi, dan segera membalik buku ke halaman tentang maintenance.

Lalu dia menemukan sebuah subjudul tentang system reset. Dia membaca sekilas, dan memahami intinya yang belum didengarnya sebelumnya. Karena ada tulisan yang dicetak tebal berwarna merah di sana.

Riddle Scrabble ( RE-WRITE ) #Book 1 CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang