Unconveyed Yet Feelings - V

168 32 32
                                    

Diciptakan bersama AsakaraYoruto


—Rabu, 4 Mei 2016. Sekitar pukul 20 lewat 56 menit. Ruang OSIS, lantai 2.

"Tak kusangka tadi Anda memakan banyak waktu. Lama sekali Anda datangnya," ucap Irona sambil memandang lawan bicaranya

"Huh... maaf. Tadi aku ada di Yokohama karena ada kasus tambahan yang harus aku selesaikan, tapi aku buru-buru ke sini setelah mendengar apa yang terjadi. Sedangkan Detektif Kaito ada di Kamakura sejak sore dan belum mengabari apa-apa."

"Sudah kuduga saat dia belum sampai ke tempat ini sejatadi. Memang begitulah Kaito-senpai."

Di mana Detektif Kaito pergi ke luar kota, 90% itu karena urusan kasus. Dan mengenal itu adalah Detektif Kaito, Irona sama sekali tak mengungkit kasus apa yang sedang dihadapi oleh Detektif Kaito karena pastilah kasus itu sangat penting.

Lagipula hal itu adalah hal yang biasa. Sepulang dari mengurus kasus, sudah kewajiban mereka—Detektif Kaito dan Detektif Shina. mengantungi catatan yang berisikan laporan pribadi masing-masing. Dan tidak diragukan kebenarannya, karena mereka tak pernah bohong soal catatan itu.

Sebuah catatan yang terkadang tak rapi, akan tetapi berisikan tentang apa yang mereka lakukan saat bekerja.

"Apa anda bilang soal hal ini pada Kaito-senpai?"

"Tidak. Aku mencoba menelpon, tapi sepertinya smartphone-nya berada di luar jangkauan atau mati."

Ya, itu juga sering terjadi bila Detektif Kaito bekerja. Seperti biasa, itu cukup merepotkan.

Akan tetapi Irona malah mengangguk serius. Dia menurunkan bagian depan topinya untuk menutupi matanya itu, dan menggigit bibirnya.

"Baguslah. Akan kuselesaikan sebelum Kaito-senpai kembali."

"Ya. Lagipula, kali ini korbannya adalah orang yang cukup dekat dengan kalian, bukan? Si ketua OSIS yang enerjik itu."

Tak mungkin Petugas Ken tak tahu. Karena yang pertama kali membuat Detektif Kaito melakukan pekerjaan seperti itu, tak lain dan tak bukan adalah Ichisaki Misaka. Ichisaki Misaka adalah pemantiknya.

Tapi itu tak penting. Yang terpenting sekarang adalah, mencari semua petunjuk yang ada dan menemukan pelakunya.

Petugas Ken memberikan beberapa foto yang diterimanya saat datang kemari sebelum menjemput Irona. Itu adalah foto TKP saat Misaka belum dibawa ke rumah sakit. Selagi melihat-lihat, Irona menceritakan jalannya interogasi tadi kepada Petugas Ken, sambil mereka berdua berjalan langsung menuju ke TKP.

Mereka tiba di TKP—ruangan OSIS. Tentu saja, Irona tak masuk begitu saja. Irona menunggu Petugas Ken masuk dan mewakilkannya, sedangkan Irona bersembunyi di ruangan sebelah, yaitu gudang OSIS.

Petugas Ken menunjukkan kartu identitasnya.

"Saya Petugas Ken, Petugas Penyelidik Pusat."

"Ah, selamat malam, pak!"

Dengan mudahnya petugas yang ada di sana berjaga, membiarkannya masuk. Ada 3 orang petugas di sana, tak termasuk Petugas Ken.

Irona mengeluarkan walkie talkie khusus, untuk berbicara pada Petugas Ken yang sudah mengenakan mic dan earphone sebelah yang dibuat khusus untuk menangkap transmisi hanya dari walkie talkie itu. Perlu diketahui, barang itu dipesan secara khusus pada seseorang.

"Ken-san, laporkan apa saja hal yang mencurigakan. Ganti."

"Di lantai dekat almari penyimpanan, ada bekas cairan tumpah yang tak dilap bersih. Dari baunya dan lengketnya, ini susu. Ganti."

Riddle Scrabble ( RE-WRITE ) #Book 1 CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang